Gagal Jadi Kades, Pemuda Bonto Lojong Beralih Mengabdi ke Jeneponto

Penerimaan SK CPNS lingkup Pemkab Jeneponto.
Edy Hermawan (kanan) bersama rekannya usai menerima SK CPNS lingkup Pemkab Jeneponto (10/06/19).

AMBAE.co.id – Jeneponto. Perhelatan pesta demokrasi tingkat desa di Kabupaten Bantaeng setahun lalu menyisakan cerita menarik bagi salah seorang kandidat. Edy Hermawan, Calon Kepala Desa Bonto Lojong, Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng mendapat angin segar baru pasca pencalonannya itu.

Senin pagi (10/06/19), Edy berangkat dari kediamannya di Dusun Bangkeng Bonto, Desa Bonto Lojong untuk menerima Surat Keputusan (SK) Pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jeneponto bersama 244 orang. Terangkai dalam upacara pengibaran bendera merah putih pada hari pertama kerja Pemkab Jeneponto, dimana diserahkan langsung oleh Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar di Halaman Kantor Bupati Jeneponto.

Read:  Peringatan Hari Lahir Pancasila 2019 di Bantaeng, Pantai Seruni Macet Total

Edy kepada AMBAE mengaku sangat senang dengan diterimanya SK tersebut. Betapa tidak, penantian yang lama setelah mengikuti serangkaian proses penerimaan CPNS yang digelontorkan BKN RI (Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia) akhirnya terwujud hari ini.

“Syukur Alhamdulillah, SK ini telah menjadi penanda resmi kelulusan kami menjadi CPNS di Kabupaten Jeneponto. Do’akan kami sebagai pelayan masyarakat bekerja maksimal”, tutur Edy.

Kegembiraan tampak jelas di wajah Edy dan CPNS lainnya yang mengenakan seragam KORPRI (Korps Pegawai Republik Indonesia). Sementara Edy, bukan saja kelulusan itu, kegagalannya memenangi Pilkades (Pemilihan Kepala Desa) Serentak se-Kabupaten Bantaeng tahun 2017 membuatnya lebih bersyukur lagi.

Read:  Peringati Hari Kesadaran, Sekda Bantaeng: Bekerja Jangan Oriented Money

Saat itu, Edy bertarung dengan 4 Cakades. Namun hasil Pilkades yang digelar 11 Oktober 2017 dengan menggunakan sistem E-Voting berkata lain.

Kegigihan dan semangat Edy menjadikan kegagalan itu sebagai tonggak untuk lebih maju lagi. Dan atas kehendak Allah Swt ucap Edy, untuk pertama kalinya mencoba peruntungan sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara) langsung berhasil tanpa halangan berarti.

“Kalau memang rezeki itu tidak akan kemana. Kita selalu diuji dan dituntut bersabar, tapi harus diperkuat juga usaha dan semangat”, terangnya.

Edy yang berlatar belakang Sarjana Kesehatan mendaftar sebagai Tenaga Kesehatan kala itu dan membidik salah satu unit kerja di lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto yakni Puskesmas Tino di Desa Tino, Kecamatan Tarowang. (*)