KOMPAK Latih Petani Bantaeng Kembangkan Rumput Laut dan Kopi Daulu

Workshop dan lokakarya bagi petani rumput laut di Aula Kantor Kecamatan Pa'jukukang.
Pelatihan oleh KOMPAK di Aula Kantor Kecamatan Pa’jukukang dibuka oleh Sekda Bantaeng (04/04/2019).

AMBAE.co.id – Bantaeng. Upaya mengentaskan di Kabupaten Bantaeng, KOMPAK (Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan – Kemitraan Pemerintah Australia dan Indonesia) melaksanakan Lokakarya Uji Coba Pengembangan Pengolahan Rumput Laut di Kabupaten Bantaeng selama dua hari, Kamis-Jum’at (4-5 April 2019).

Berkolaborasi dengan Bappenas dan Bappeda serta seluruh OPD termasuk Pemerintah Kecamatan, Desa dan pelaku pasar baik UMKM maupun petani rumput laut dan kopi bersinergi mewujudkan ekosistem kegiatan keperantaraan di Kabupaten Bantaeng dapat berjalan efektif dan optimal.

Lokakarya ini sebagai tindak lanjut uji coba kegiatan pendekatan keperantaraan pasar. Diketahui Kabupaten Bantaeng telah menentukan komoditas unggulan berdasarkan hasil riset pengguna dan urun ide di bulan Oktober dan November 2018.

Dibuka secara resmi Sekretaris Daerah Kabupaten Bantaeng, Abdul Wahab di Aula Kantor Kecamatan Pa’jukukang, Kamis (04/04/19), kegiatan itu dihadiri diantaranya Kasubdit Potensi Produk Unggulan Direktorat Pengembangan Ekonomi Lokal Ditjen Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia (PDT RI), Irwansyah Putra Panjaitan, Deputy Implementation Director, Enurlaela Hasanah, perwakilan dari Bappenas RI, Riski Raisa Putra, VDE Lead KOMPAK, Muhlis dan Novi, Owner Ocean Fresh, Linawati serta jajaran KOMPAK Kabupaten Bantaeng yang sekaligus menjadi narasumber.

Read:  KOMPAK Lakukan Pendampingan Revisi RPJM Desa Nipa-nipa

Dia berharap agar seluruh elemen baik Pemerintan maupun masyarakat mampu menghadirkan generasi muda yang mampu berinovasi di sektor rumput laut khususnya di pesisir yakni Kecamatan Bissappu, Bantaeng dan Pa’jukukang serta kopi di Kecamatan Tompobulu.

“Kita berharap di Bantaeng usaha ini muncul dari bawah. Pemerintah memfasilitasi dari segi perizinan maupun pelatihan, tetapi masyarakat harus punya keinginan lebih besar untuk berusaha”, ujarnya.

Lanjut dijelaskan bahwa pengentasan kemiskinan tidak mudah. Salah satu upaya dilakukan dengan memberdayakan masyarakat agar kemiskinan bisa dikurangi.

Read:  Helat Silaturahmi dan Dzikir, Liestiaty F Nurdin: Semoga Bantaeng Selalu Terdepan

Selain rumput laut, KOMPAK juga menggelar kegiatan serupa di Desa Pattaneteang untuk komoditas kopi. Tepatnya Koperasi Akar Tani (Kopi Daulu) dengan menghadirkan pula dari PT Negeri Kebun Kopi, Donatus Dayu Pratama berdiskusi dengan petani kopi dan UMKM.

Sementara Muhlis menerangkan jika mekanisme yang dibangun pihaknya adalah keperantaraan pasar. Dimana pelaku usaha difasilitasi tidak sampai pada pelatihan pembuatan produk saja, tapi bagaimana bisa terhubung dengan pasar.

“Konsep suatu bisnis baik besar maupun kecil dan mikro bisa langgeng hidupnya kalau bisa menjual produknya”, tutur Muhlis.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Bantaeng. Terbukti dengan supporting dari Bupati Bantaeng, H Ilham Azikin saat jajaran KOMPAK audiens pada Kamis pagi.

Read:  Bunda PAUD SulSel Teteskan Air Mata Lihat Video Anak Tenggelam di Kolam Regulasi Nipa-nipa Gowa

Dibeberkan pihak KOMPAK bahwa Bupati Bantaeng mendorong percepatan agar pabrik rumput laut segera bisa dioperasikan. Sedang untuk pemasaran produk rumput laut, Ocean Fresh siap membeli sesuai kualitas diharapkan.

Hal itu dibenarkan Linawati jika Ocean Fresh akan membantu proses pengolahan rumput laut agar lebih berkualitas sesuai kebutuhan pasar. Di tempat itu pula dia melakukan pelatihan sekaligus memperlihatkan contoh-contoh produk dengan harapan ada nilai tambah saat penjualan produk karena dikemas dengan baik. (*)