AMBAE.co.id – Makassar. Melalui kerja sama antara BPPD Sulsel dengan ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) yang terbangun apik sejak beberapa pekan sebelumnya, pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait dalam upaya mendukung pelaksanaan event MotoGP musim balap 2022 di Mandalika. Kaitannya dengan upaya membangkitkan kepariwisataan di Indonesia terutama di NTB, Bali, Sulsel, dan Jakarta yang diharapkan akan saling terkoneksi satu sama lain melalui program direct flight.
Untuk itu, Disbudpar Sulsel yang dipercayakan dan diberi amanah sebagai leading sector untuk mengawal join program tersebut gencar mempertemukan seluruh stakeholder. Hari ini, Kamis (27/01/22) kembali menggelar rapat pemantapan untuk kesekian kalinya dengan mengambil lokasi Gedung MULO di Kota Makassar.
Asisten II Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesejateraan, Sekretariat Daerah Pemprov Sulsel, HM Ichsan Mustari tampil sebagai pimpinan rapat dan juga dihadiri Kadisbudpar Sulsel, Muhammad Jufri serta Sekdisbudpar Sulsel, D Khaddafi. Sementara BPPD Sulsel sebagai penggagas sekaligus pelaksana program dihadiri langsung sang Ketua, Andre S Arief Bulu.
“Kami menangkap bahwa harapan pak Andre selaku Ketua BPPD, harapan kita semua dan juga tentunya harapan Bapak Gubernur, bahwa kerja sama antara Badan Promosi dengan ITDC yang ada di Lombok, ini harus menjadi sebenarnya sinyal kita keluar ke Kementerian, seluruh Indonesia, ke penjuru dunia bahwa Provinsi Sulawesi Selatan itu sudah siap menerima wisatawan,” jelas Devo, sapaan akrab Sekdisbudpar Sulsel.
Pihak maskapai penerbangan dan asosiasi pariwisata tampil dengan argumen saling menguatkan, mendorong tercapainya kesepakatan dengan skema yang diyakini mendekati kesempurnaan. Pun hingga akhir pertemuan, terus mengerucut dan melahirkan sejumlah point draft kesepakatan.
“Kita tidak lagi pada posisi menunggu bola, tapi kita mengejar bola dan merebut bola. Pesan ini harus tersampaikan, bagaimana kita siap berebut pasar pariwisata,” tegasnya.
Apalagi, dengan dibukanya kembali pintu masuk dari luar negeri, Devo meyakini Sulsel akan lebih siap lagi dengan kemungkinan terjadinya lonjakan kunjungan wisatawan. Sebagaimana presentase kunjungan wisatwan ke Sulsel sebelum Pandemi COVID-19 yang cukup tinggi, baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Andre berharap masih akan dilakukan pertemuan lanjutan yang serupa dengan hari ini, sembari menggelar rapat-rapat internal. Sedangkan Jufri menekankan bahwa pertemuan nantinya harusnya menjadi rapat terakhir.
Kemudian akan dilakukan launching paket direct flight. Seperti apa skema, pola, dan detail paketnya, Jufri menjelaskan akan diumumkan secara terbuka pada saatnya dalam bentuk media promosi.
“Kita berharap akan ada lagi satu kali pertemuan seperti ini. Tapi Saya kira itu sudah jadi penentu, kemudian kita akan gaungkan ini dengan melaksanakan launching program yang kita beri nama Gaspol Mandalika,” ujarnya.
Sehingga paket itu segera ditawarkan ke calon konsumen. Yang pasti kata Prof Jufri, Pemprov Sulsel terus berbenah membangkitkan sektor budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif mulai tahun 2022 ini. Pasalnya, 2 tahun terdampak Pandemi COVID-19, sektor unggulan Pemprov Sulsel ini mengalami kevakuman.
Saatnya bangkit dengan menjemput semua peluang yang ada, apalagi event MotoGP 2022 berskala internasional. Diprediksi sedikitnya 5000 calon penumpang pesawat yang akan mengunjungi NTB, bisa dialihkan ke Sulsel melalui Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar di Kabupaten Maros.
“Peluang ini (red: direct flight) akan menjadi jalan dibukanya penerbangan reguler Makassar-Mandalika. Jadi ke depan, akan ada penerbangan langsung setiap hari yang akan memberi kemudahan para wisatawan dari Lombok ke Makassar dan Kabupaten/Kota lainnya yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan,” terang Prof Jufri.
Komitmen ini oleh Jufri diminta untuk dijaga dan dikawal bersama. Stakeholder yang ada dalam pentaheliks pariwisata saling mendukung, mulai dari Pemerintah yang akan mendorong lahirnya kebijakan-kebijakan kepariwisataan, lalu ada akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media dengan peran dan fungsinya masing-masing.
Diketahui pertemuan itu juga dihadiri perwakilan OPD lingkup Pemperov Sulsel seperti Dinas Perhubungan, Bappelitbangda, Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Sulsel, serta Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah V Makassar.
“Semua sudah pada frekuensi yang sama. Kita siap mensupport program ini, siap untuk mendukung pengembangan kepariwisataan,” tuturnya.
Dirinya pun mendorong percepatan pembahasan yang lebih teknis lagi antara BPPD Sulsel dengan pihak asosiasi pariwisata maupun maskapai penerbangan. Pasca itu, diharapkan segera menyusun rencana-rencana konkrit terkait pemasaran paket wisata, tak hanya untuk tujuan utama menonton MotoGP. Namun bagaimana diramu supaya calon penonton juga dapat menikmati keindahan beberapa destinasi wisata yang ada di Sulsel. (*)