AMBAE.co.id – Bantaeng. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantaeng melalui Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar Musrenbang Kemiskinan di Gedung Balai Kartini Bantaeng, Rabu (30/10/19).
Musrenbang ini diyakini menjadi yang pertama kali dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Sebelumnya Pemkab Bantaeng juga menjadi daerah pertama di Indonesia yang menggagas dan melaksanakan Musrenbang Anak serta Musrenbang Perempuan.
“Kalau Musrenbang Anak dan Musrenbang Perempuan bisa, kenapa tidak untuk Musrenbang Kemiskinan. Perlu diketahui Musrenbang ini pertama di Indonesia”, ungkap Andi Shernylia Maladevi selaku Ketua Panitia.
Basis berbeda itu selanjutnya akan disinkronisasi ke dalam Musrenbang RKPD (Musyawarah Perencanaan Pembangunan – Rencana Kerja Pemerintah Daerah) tingkat Kabupaten Bantaeng. Dimana akan diintegrasikan dengan prioritas pembangunan Kabupaten Bantaeng hingga tingkat Kecamatan dan Desa/Kelurahan.
Lanjut diterangkan perempuan yang biasa disapa Atte dan saat ini menjabat sebagai Ketua Satker (Satuan Kerja) TKPKD bahwa Musrenbang Kemiskinan diadakan, dilatar belakangi penurunan tingkat kemiskinan yang tidak terlalu signifikan. Maka di Rapat Koordinasi terakhir TKPKD disepakatilah untuk dilaksanakan.
“Dengan penuh keberanian kami buat konsepnya karena penurunan angka kemiskinan hanya 1,22 persen selama rentang 5 tahun terakhir”, bebernya.
Kegiatan bertema “Inovasi kita hari ini akan melahirkan RKPD khusus untuk penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Bantaeng” itu dibuka secara resmi Wakil Bupati Bantaeng, H Sahabuddin sekaligus sebagai Ketua TKPKD Kabupaten Bantaeng.
Musrenbang Kemiskinan fokus pada 3 hal yakni bidang sarana dan prasarana, bidang sosial budaya dan bidang ekonomi. Diikuti delegasi kecamatan sebanyak 24 orang dari 8 kecamatan yang ada serta para pemangku kepentingan baik Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah), Camat, Kepala Desa/Lurah, maupun pimpinan Lembaga, Instansi dan Organisasi terkait seperti Forum Delegasi Musrenbang (FDM).
“Angka kemiskinan di Kabupaten Bantaeng di tahun 2013 sebesar 10,45 persen menjadi 9,23 persen di tahun 2018. Kedepan kita berharap bisa menurun hingga angka 8,85 persen pada tahun 2023”, urai Sahabuddin.
Sesuai target Pemerintah Daerah dibawah kepemimpinan H Ilham Azikin bersama dirinya sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bantaeng. Dan itu kata Sahabuddin, dituangkan kedalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Tahun 2018-2023.
Untuk mewujudkannya, dia berharap ada keterpaduan, integrasi dan sinergi dari seluruh elemen yang ada baik Pemerintah maupun masyarakat dalam hal perencanaan, penganggaran dan implementasi program penanggulangan kemiskinan.
Ditambahkan bahwa kemiskinan di muka bumi ini tidak akan bisa dihapus. Namun yang terpenting bagaimana Pemerintah bisa hadir memberi solusi dengan senantiasa mengupayakan merespon, mengakomodir dan membantu masyarakat terhadap kebutuhan dasarnya.
Musrenbang juga diwarnai dengan pemutaran film pendek terkait kondisi nyata kemiskinan di masyarakat. Selain itu digelar sosialisasi yang disampaikan oleh Kepala Bidang Statistik dan Sosial BPS (Badan Pusat Statistik) Bantaeng, Agus Budiman serta Talk Show dengan menghadirkan 6 Kepala Desa Berprestasi di daerah ini. (*)