Refleksi Akhir Tahun 2020, KadisBudPar SulSel Berharap Sektor Pariwisata Kian Membaik

Virtual Refleksi Akhir Tahun 2020.
KadisBudPar SulSel (tengah depan) mengikuti Virtual meeting Refleksi Akhir Tahun 2020 bersama jajarannya di Ruang SSTIC (15/12/20).

AMBAE.co.id – Makassar. Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (DisBudPar) Provinsi Sulawesi Selatan (SulSel), Denny Irawan Saardi mengikuti kegiatan virtual bertajuk Refleksi Akhir Tahun 2020 pada Selasa (15/12/20). Hadir mendampingi Sekretaris Dinas, Kemal Redindo Syahrul Putra dan sejumlah Kepala Bidang.

Disampaikan Denny bahwa tahun 2020 ini benar-benar menjadi tahun ujian bagi seluruh sektor dan sub sektor. Terutama sektor pariwisata yang diyakini paling terdampak dengan Pandemi COVID-19.

“Beberapa bulan terakhir ini, bahkan sejak awal tahun 2020 sampai sekarang Pandemi COVID-19 masih berlangsung. Membuat sektor pariwisata sangat terdampak, terlebih bagi para Pelaku Industri Pariwisata”, ungkapnya usai virtual meeting di Ruang SSTIC (South Sulawesi Tourism Information Center) di Gedung Mulo, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 23, Kota Makassar.

Pihaknya kemudian banyak mensosialisasikan kepada masyarakat dan juga Pelaku Pariwisata untuk menerapkan protokol kesehatan di destinasi wisata. Seperti halnya yang menjadi penekanan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (KemenParEkRaf RI) agar destinasi wisata dan juga Pelaku Wisata berstandar CHSE (Cleanlines, Health, Safety and Environment).

Read:  Kopi Banyorang 88 Ramaikan OMG! Fun Bike and Walk, Hasrul: Thanks Telkomsel

Betapa tidak Daya Tarik Wisata (DTW) di awal Pandemi COVID-19 umumnya ditutup. DisBudParSulSel pun memanfaatkan momen tersebut untuk menyiapkan DTW siap menerima kunjungan wisatawan sesuai standar WHO, Kemenkes (Kementerian Kesehatan) RI dan KemenParEkRaf RI.

“Tentu kita berharap sektor pariwisata terus membaik dari waktu ke waktu seiring pemberlakuan Era Normal Baru. Sosialisasi dan pengawasan gencar kita lakukan agar Daya Tarik Wisata yang kita miliki lebih siap menyambut wisatawan baik lokal maupun mancanegara dengan menerapkan CHSE”, paparnya.

Upaya penyediaan sarana dan prasarana kepariwisataan pun cukup signifikan dihadirkan Pemerintah Provinsi SulSel. Denny menyebut salah satunya yakni dibukanya jalur penerbangan Makassar-Toraja yang melayani hingga 4 kali seminggu.

Read:  Ketua Dekranasda SulSel Serahkan Ribuan Masker, 500 Diantaranya Untuk Lapas Anak dan Perempuan

Semua itu bisa dicapai kata Denny melalui kolaborasi yang apik dengan berbagai pihak, baik Pemerintah dan seluruh unsur pentahelix pariwisata. Sejalan dengan harapan besar Gubernur SulSel, HM Nurdin Abdullah yang kembali ditegaskan pada webinar itu.

“Kita harus berkolaborasi untuk membangun Sulawesi Selatan yang semakin jaya. Tidak lagi berpikir dan bekerja sendiri-sendiri, tinggalkan ego sektoral”, tegas Nurdin Abdullah.

Adapun hal baik selama perjalanan tahun 2020, Gubernur bergelar Professor itu minta agar tetap dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi. Sementara yang buruk-buruk, dilakukan evaluasi untuk hadirnya perbaikan di tahun mendatang.

Read:  Bunda PAUD Bantaeng Resmi Dikukuhkan

Nurdin Abdullah juga membeberkan beberapa kemajuan yang dihasilkan Pemerintahannya selama kurun waktu setahun terakhir. Di antaranya pembangunan bandara Buntu Kunik di Toraja sebagai prasarana penting yang erat kaitannya terhadap kepariwisataan. (*)