Kibarkan Merah Putih di Penghujung Juni 2022, Disbudpar Sulsel Percayakan Senior

 

Upacara di akhir Juni 2022.
Upacara di Halaman Gedung MULO diikuti sejumlah senior PNS Disbudpar Sulsel (27/06/22).

AMBAE.co.idMakassar. Berbeda dari sebelumnya, jika pengibaran bendera merah putih, seluruhnya ditangani Anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP), kali ini dibantu seorang ASN (Aparatur Sipil Negara) senior. Adalah Duddin, dimandat sebagai pembawa bendera pada Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih lingkup Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan (Disbudpar Sulsel).

Digelar di halaman Gedung MULO, Kota Makassar pada Senin, 27 Juni 2022, Duddin tampak gagap gempita membawa bendera merah putih yang terlipat rapi. Dia diapit Kaseng di sisi kiri dan Jus Mulyadi di sisi kanan, masing-masing sebagai pengerek bendera.

Duddin juga bertindak sebagai pembentang bendera sekaligus mengibarkan bendera yang telah diikatkan pada tali yang terpasang di tiang setinggi kurang lebih 7 Meter. Sukses memukau peserta upacara yang terdiri dari ASN Disbudpar Sulsel, baik PNS (Pegawai Negeri Sipil) maupun Non PNS.

“Terakhir itu, ya tiga tahun lalu, waktu itu corona belum menyerang maksud Saya Pandemi COVID-19, Saya masih sering jadi pengibar dan pengerek bendera kalau upacara. Jadi mulai Saya masih bertugas sebagai Bagian Pengamanan, lanjut dengan dipercayakan sebagai Koordinator Keamanan dan Pengamanan, khususnya di kantor ini,” jelas Duddin.

Pria kelahiran 1969 itu, mengaku bersyukur dapat kembali dipercayakan menjadi bagian penting dari perhelatan upacara. Apalagi kata dia, pengibar bendera cukup berat tantangannya.

“Memang benar, pengibar ini jadi sorotan utama pada saat upacara berlangsung. Semua mata fokus memperhatikan, kita juga fokus pastinya, bendera harus berkibar sempurna di puncak tiang. Tidak boleh terbalik, tidak boleh jatuh, dan sebagainya,” tandasnya.

Pria yang juga disapa Daeng Ewa itu sehari-hari, bertugas dalam jabatan yang diembannya sebagai Pengadministrasi Pemelihara Gedung pada Sub Bagian Umum, Kepegawaian, dan Hukum. Hingga kini, masih menggawangi pengamanan, dimana mengkoordinir 9 Anggota Sat Pol PP yang bertugas di Gedung MULO.

Read:  Prof Jufri Beberkan 3 Point Untuk Menguatkan Parekraf

Ditambah 15 orang lainnya yang ditempatkan di 4 gedung berbeda pada 3 UPT (Unit Pelaksana Teknis) Disbudpar Sulsel. Pertama gedung Museum La Galigo di Benteng Fort Rotterdam, di bawah koordinasi UPT Museum dan Taman Budaya.

Kedua, kawasan Benteng Somba Opu di Kabupaten Gowa yang ditangani UPT Taman Budaya Benteng Somba Opu. Terakhir, dua gedung yakni gedung Monumen Mandala dan Gedung Kesenian, Anggota Sat Pol PP tersebut dibawahi langsung UPT Museum Mandala dan Societeit de Harmonie.

Read:  The right way to Ask a Girl If The girl with Dating - The Best Ways to Procedure a Girl You're Dating

Kaseng alias Aceng menyampaikan, berbangga dan menaruh hormat kepada PNS yang disebutnya senior itu. Baginya, Daeng Ewa merupakan sosok teladan yang bisa merangkul para anggota.

“Belajar banyak dari beliau, terutama Saya yang masih harus belajar mengenai pengibaran bendera. Tadi, hari ini ya, bisa tandem bertiga dengan Daeng Ewa dan rekan Saya, Jus,” ujar Aceng.

Hikmat pelaksanaan upacara itu juga ditandai dengan dukungan cuaca yang jauh dari mendung. Hujan baru mendera tanah dan gedung bekas pendudukan Belanda itu, sekira 15 menit upacara usai.

Disamping itu, beberapa PNS senior juga hadir mengikuti upacara. Bruno S Rantetana misalnya, dia adalah Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata.

Read:  Disbudpar Sulsel Tekankan Pentingnya Pemenuhan HaKI Pelaku Ekraf Daerah

Berikutnya Hj A Sainarwana selaku Kepala Seksi Kesenian Tradisional dan Kontemporer pada Bidang Kesenian dan Ekonomi Kreatif. Lalu Teken, pria yang cukup tersohor di lingkungan Disbudpar Sulsel itu, kini menjabat Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran yang kemudian bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup), sejak dihelatnya sekira pukul 07:47 hingga 08:05 WITA.

Ketiga pemegang jabatan Bidang dan Seksi tersebut, bakal segera memasuki masa purnabakti. Namun tidak menyurutkan semangat dan motivasinya untuk senantiasa disiplin mengikuti upacara, bahkan bergantian sebagai Irup pada kesempatan lainnya.

“Mereka orang tua kita, penuh semangat, perjuangannya memberikan yang terbaik untuk kemajuan Sulawesi Selatan. Tidak bisa dipungkiri, kantor kami patut berbangga memiliki senior seperti mereka semua,” tambah Aceng.

Betapa tidak, Aceng menjelaskan bahwa beberapa PNS yang saat ini berada di bawah atap kantor Disbudpar Sulsel, dulunya mengabdi pada Parpostel (Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi) dan Kanwil Depdiknas (Kantor Wilayah Departemen Pendidikan Nasional). (*)