Kadisbudpar Muhammad Jufri Minta DPRD Luwu Awasi Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022

 

Kunjungan Kerja Komisi II DPRD Luwu.
Anggota DRPD Luwu menyampaikan masukan dan permintaan untuk pengembangan pariwisata (07/03/22).

AMBAE.co.idMakassar. Muhammad Jufri yang kini mengemban tugas sebagai Kadisbudpar Sulsel (Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan) terus mendorong Pemerintah Kabupaten dan Kota untuk memperhatikan desa wisata. Termasuk Luwu, kabupaten di sisi tengah Sulsel itu diharapkan berperan aktif mengembangkan desa wisata di daerahnya.

“Sering-sering ki (Anda) tegur pak Kadis (red: Kadispar Luwu) kalau tidak banyak na daftarkan (didaftarkan) desa wisatanya,” tegas Muhammad Jufri yang kental sekali dengan dialeg Makassar.

Jufri menyampaikan itu kepada lima Legislator Kabupaten Luwu yang bertandang ke Gedung MULO, Kota Makassar pada Senin (04/03/22). Desa wisata menjadi salah satu topik pembahasan rombongan yang dipimpin Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Luwu, Ainun Massinring.

Ditambahkan, Legislator harus mengambil peran sebagaimana fungsinya untuk melakukan pengawasan, disamping fungsi anggaran dan legislasi. Sehingga Dispar Luwu bisa mengoptimalkan upayanya mendukung program strategis Kemenparekraf/Baparekraf RI (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia) yakni Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

Read:  Puluhan Kasubbag Program Pemprov Sulsel Satu Meja Menikmati Pasar Ramadhan MULO

Tahun ini sudah yang kedua kalinya dihelat selama Pandemi COVID-19. Jika tahun lalu dapat dicapai 1831 dari 700 target desa wisata seluruh Indonesia, tahun 2022 diharapkan memenuhi target 3000 desa wisata.

Sementara Menparekraf/Kepala Baparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno pada pekan sebelumnya menantang Sulsel untuk mencapai 300 desa wisata. Yang mana angkanya naik 36 point dari target awal sebanyak 264 desa wisata.

“Saya yakin Kabupaten Luwu bisa berkontribusi untuk memacu diri seperti daerah lainnya, desa wisata-desa wisata di Luwu sana dimunculkan. ADWI 2022 sudah bergulir, sekarang proses registrasi, Disbudpar Sulsel mendorong Kabupaten/Kota proaktif,” pungkasnya.

Kabupaten Luwu Timur misalnya, Prof Jufri membeberkan di hadapan rombongan DPRD Luwu bahwa pekan berikutnya akan menggelar Bimtek terkait Desa Wisata. Tak tanggung-tanggung, semua Pengelola Desa Wisatanya akan diberikan pelatihan selama kurang lebih 4 hari.

“Ini bukti keseriusan Luwu Timur Saya kira yang patut diapresiasi. Begitu juga Luwu, Saya percaya sama seriusnya, kepeduliannya begitu besar untuk memajukan dan mengembangkan desa wisata serta kepariwisataan secara menyeluruh,” ungkap Prof Jufri.

Desa wisata sendiri kata dia, program yang digagas Kemenparekraf/Baparekraf RI yang diarahkan untuk menghidupkan desa. Baik itu dari sisi pembangunan maupun pelayanan dengan memanfaatkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki dan memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berbasis masyarakat lokal.

“Saya tegaskan lagi, kalau kita semua sepakat mendorong desa wisata kita di Luwu, Inshaa Allah pariwisata bangkit untuk memberikan multiplier effect terhadap peningkatan perekonomian, ujungnya tentu saja kesejahteraan masyarakat,” terangnya.

Keberpihakan DPRD kembali didorong Jufri untuk dapat memperhatikan serapan anggaran sektor budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Dinas Pariwisata kata Mantan Kadisdik Sulsel itu, lebih kepada penyiapan konsep kepariwisataan.

Read:  Di Tengah Galung, SekdisBudPar SulSel Ajak Masyarakat Sadar Wisata

Sementara penyiapan infrastruktur, sarana, dan prasarana menjadi tugas dan tanggung jawab OPD terkait seperti Dinas PUTR, Dinas Perhubungan, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Perindustrian, dan Dinas Perdagangan. Untuk meningkatkan kualitas SDM pariwisata, ada sejumlah lembaga selain Pemerintah yang bergerak di Industri Pariwisata yang memang intens menyiapkan pramuwisata, pengelola destinasi pariwisata hingga pengelola restoran, hotel, homestay, dan sentra kuliner.

“Pentaheliks pariwisata tidak bisa diabaikan, semua unsur didalamnya bekerja dan bertanggung jawab sesuai perannya. Yang pasti, dampak keberhasilan pariwisata akan dirasakan bersama-sama manfaatnya,” ujarnya.

Untuk diketahui, penerimaan rombongan DPRD Luwu di Ruang Rapat Disbudpar Sulsel juga dihadiri Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata, Bruno S Rantetana, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, Patarai A Burhan GS, dan Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran, Teken.

Read:  Kapolres Bantaeng Pesan Masyarakat Agar Mengurangi Plastik Sekali Pakai

Sedangkan dari Luwu, turut mendampingi para Anggota DPRD diantaranya Kepala Dinas Pariwisata Luwu, Tandiraja dan perwakilan Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, dan Perindustrian Luwu, Yusriadi Runi. (*)