AMBAE.co.id – Makassar. Komunitas sepeda pertama di Kota Makassar khususnya sepeda lipat yakni SLiM (Sepeda Lipat Makassar) menggelar event sepeda bertajuk Jelajah Pesona Sulawesi 2021 (JPS 2021). Event yang dikerjasamakan dengan Dinas Kebudayan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan (Disbudpar Sulsel) dan PHRI (Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia) itu akan berlangsung 4 hari dari tanggal 11 hingga 14 November 2021.
Peserta akan menempuh jarak 333 Kilometer dari Kota Makassar dan finish di Kabupaten Tana Toraja. Titik start di depan Rumah Jabatan Plt Gubernur Sulsel di Jalan Yusuf Daeng Ngawing, Tidung, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar pada Kamis, 11 November 2021.
“Startnya besok pukul 06:30 WITA di depan Rumah Jabatan Bapak Plt Gubernur Sulawesi Selatan di Jalan Yusuf Daeng Ngawing. Nanti pak Kadis (Kadisbudpar Sulsel) akan melepas, mudah-mudahan pak Plt Gubernur berkenan hadir juga besok,” kata Ketua Panitia, Syamruddin di Lantai 6 Claro Hotel, Kota Makassar pada Rabu (10/11/21).
Peserta mencapai 150 orang dan akan mengikuti swab antigen sore hari ini. Termasuk para kru dan panitia yang akan terlibat untuk memastikan diterapkannya protokol kesehatan standar pencegahan COVID-19.
“Sampai saat ini sudah mendaftar 150 orang. Hari ini akan kita lakukan swab antigen, panitia juga dan semua kru akan diswab antigen,” terangnya.
Malah pihaknya sudah menyiapkan tim Satgas COVID-19 tersendiri. Saat finish nanti masih akan dicek kembali kata Syam dalam rangka membantu mengurangi resiko penyebaran dan penularan COVID-19.
“Kegiatan ini kita laksanakan saat masih Pandemi COVID-19. Kita tidak boleh lengah, ini menjadi konsen Tim Satgas COVID-19 saat kita ajukan, mereka berikan beberapa persyaratan. Kita juga bentuk tim satgas sendiri dari teman-teman untuk memastikan saat start dan finish,” pungkasnya.
Dengan swab antigen itu, Syam berharap event JPS 2021 menjadi contoh bagi event-event lainnya. Untuk selanjutnya, panitia menyiapkan metode khusus saat peserta gowes dari Makassar menuju Toraja.
“Mulai start kita akan bagi per kelompok, kelompok pertama 20 orang. Selang beberapa saat berangkat lagi kelompok berikutnya,” tuturnya.
Adapun event JPS 2021 ini dibagi jadi 3 etape. Pertama Makassar-Pinrang di tanggal 11, lanjut tanggal 12 menuju Enrekang, dan 13 November dari Enrekang menuju Toraja.
“Etape 1 Makassar-Pinrang 180 Kilometer, tiba sekitar jam 6 sore dan menginap di Pinrang. Ada beberapa fit stop, makan siang sambil foto-foto, mudah-mudahan tidak ada yang loading, kalaupun ada, kita tidak memaksakan mereka karena ini non kompetisi,” urai Syam.
Ditambahkan Ketua SLiM Makassar, Yuli Priyono, JPS 2021 bagian dari upaya mempromosikan pariwisata Sulsel setelah hampir dua tahun terdampak Pandemi COVID-19. Perhotelan, destinasi wisata dan industri kreatif mengalami perlambatan untuk bangkit, tak sama dengan sektor lainnya.
Karenanya Yuli menyebut dipilihnya rute Makassar-Toraja sebagai ajang promosi pariwisata. Namun tidak mengabaikan daerah lainnya karena rute ini cuma melewati 9 daerah yakni Makassar, Maros, Pangkep, Barru, Parepare, Pinrang, Enrekang, Tana Toraja, dan Toraja Utara.
“Kita memilih ke Toraja karena ini salah satu bentuk keinginan kita membangkitkan pariwisata di Toraja. Kita di hotel, kita tahu bagaimana susahnya hotel di sana selama pandemi. Ini kesempatan memulihkan di sepanjang jarak Makassar ke Toraja. Kita bukan mau meninggalkan daerah lainnya,” ujar Manager Santika Hotel Makassar itu.
Yuli berdalih event itu belum setingkat nasional sehingga perlu pemilihan rute tertentu dalam rentang waktu berbeda. Sementara rute lainnya yakni di sisi Selatan Sulsel baru saja dilaksanakan gowes menuju Kabupaten Kepulauan Selayar.
Peserta JPS 2021 yang akan turut ambil bagian kali ini kata Yuli berasal dari Kota Makassar dan juga dari luar Sulawesi. Diantaranya Jakarta, Bekasi, Kendari, Bontang, Sorong, Jogja, Merauke, dan Paser, di tiap fit stop peserta akan mengeksplor destinasi wisata, kemudian di-upload/posting ke akun media sosialnya seperti Instagram, Facebook, dan YouTube.
“Kita promosikan tempat wisata yang belum dikenal sebelumnya, jadi bukan yang sudah terkenal. Nanti followers terbanyak yang kita pilih, disitu ada lomba foto,” terang dia.
Saat finish akan disambut Bupati Tana Toraja. Pihaknya akan membagikan hadiah doorprize, juga telah disiapkan sambutan tarian dan musik oleh Disbudpar Sulsel.
“Finish di Tana Toraja tanggal 13, kita harapkan jam 12 siang sudah sampai di Tana Toraja dan disambut Bupati. Dari Disbudpar Sulsel sudah menyediakan tarian, musik untuk disajikan di sana, kita akan bagi-bagi doorprize dari Fitbar, Hydro Coco, Element,” jelas Yuli.
Peserta juga akan diinapkan gratis karena ada voucher menginap 1 malam di Toraja Misiliana Hotel, Tana Toraja. Diketahui SLiM Makassar menggandeng Fitbar, Hydro Coco, dan Element sebagai sponsor.
Kadisbudpar Sulsel, Muhammad Jufri yang juga hadir pada gelaran Press Conference di Claro Hotel, Kota Makassar, Rabu (10/11/21) mengatakan akan senantiasa mensupport JPS 2021. Tak hanya tahun ini, jika memungkinkan menjadi event tahunan, dimana peserta sembari bersepeda juga berwisata dan mempromosikan destinasi wisata yang dilalui.
“Inshaa Allah besok Saya juga akan ikut bersepeda. Di titik finish nanti, Saya sudah menugaskan Ibu Kabid (Syamsuniar Malik) dan pak Sekretaris (Kemal Redindo Syahrul Putra) untuk menerima teman-teman tiba di Toraja dan menyerahkan hadiah,” kata Jufri.
Dia berjanji akan ikut gowes dari titik start pada etape pertama JPS 2021. Namun lebih awal menyampaikan jika tanggal 13 November, Jufri terjadwal harus berada di Denpasar, Bali bersama para Duta Wisata Sulsel di ajang Pemilihan Duta Wisata tingkat nasional.
Dan kepada panitia Jufri menghimbau agar selama pelaksanaan JPS 2021, peserta dapat menjaga sikap santun bersepeda, mematuhi tata tertib berlalu lintas, dan terus menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan. Sementara untuk peserta dari luar Sulsel, diharapkan agar panitia memberikan pelayanan terbaik sebagaimana memperlakukan tamu di rumah sendiri.
“Peserta dari luar Sulawesi Selatan tentu ini bagian dari tamu kita yang harus kita layani dengan baik. Bersepeda, rasakan hidup sehat, menemukan kenyamanan, dan suasana menyenangkan,” pinta dia.
Professor kelahiran Selayar itu mengemukakan, bersepeda yang menjadi salah satu cabang olah raga akan membuat kualitas hidup lebih baik. Pada akhirnya mampu menciptakan kebahagiaan serta mendorong penguatan kinerja.
“Setiap orang yang bahagia, pasti bisa menunjukkan kualitas kinerja yang lebih baik. Inshaa Allah quality of life akan lebih baik pula,” tutupnya. (*)