3 Hari di JaBar, Ketua Dekranasda SulSel Apresiasi Jajarannya Kenakan Sutera

Penggunaan sutera ke JaBar.
Rombongan Dekranasda SulSel saat berada di Jawa Barat (04/12/20).

AMBAE.co.id – Tangerang Selatan. Tuntas sudah kunjungan Pengurus Dekranasda SulSel (Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Sulawesi Selatan) di Provinsi Jawa Barat (JaBar) yang bertajuk “Studi Kaji Produk Kreatif).

Diketahui kegiatan itu bermula 1 Desember 2020, 3 hari di antaranya berada di JaBar. Dan hari ini, Jum’at (04/12/20) rombongan sudah berada di DKI Jakarta, siap bertolak menuju Kota Makassar.

Hj Liestiaty F Nurdin selaku Ketua Dekranasda SulSel mengapresiasi perjalanan untuk tujuan belajar itu. Hal utama yang menjadi perhatian terkait penggunaan seragam berbahan dasar sutera yang dikenakan rombongan, khususnya pengurus yang didominasi kaum hawa.

“Ini yang menarik, Pengurus yang berangkat ke Bandung Jawa Barat memakai seragam sutera. Ini contoh bagus, memperkenalkan dan menggalakkan sutera dalam berbagai kegiatan”, pungkasnya.

Lanjut dikatakan saat berada di kediaman pribadinya di BSD (Bumi Serpong Damai) di Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan bahwa sutera merupakan salah satu kebanggaan SulSel di samping produk lainnya. Melalui supporting penuh Pemerintah Provinsi SulSel dan Gubernur SulSel, HM Nurdin Abdullah, telah ditetapkan pusat pengembangan sutera di Kabupaten Wajo dan Soppeng.

Read:  Unik, Liestiaty F Nurdin Pakai Pengeras Suara di Atas Pickup Sosialisasi Lawan COVID-19

Sedikitnya 12 Milyar Rupiah digelontorkan untuk menunjang industri tersebut mulai dari hulu hingga hilir. Bentuk dukungan lain berupa penggunaan sutera sebagai seragam, baik kepada PNS, pekerja swasta, pelajar maupun masyarakat umum.

“Dengan pemakaian sutera seperti ini, kita harapkan masyarakat ikut memakai. Sama halnya batik, diasalnya amat populer, begitu pula penggunaannya”, kata Lies.

Seragam-seragam juga dia harapkan menerapkan motif yang bernuansa kearifan lokal. Semisal aksara lontara ataupun motif 4 etnis yang ada di SulSel.

“Saya juga punya seragam sutera dan sering Saya pakai di acara-acara. Di antaranya itu, ada yang motifnya aksara lontara”, tuturnya.

Banyak cara kata Isteri Gubernur SulSel itu untuk memasyarakatkan dan membudayakan produk lokal. Namun, jangan sampai orang lain rajin memakainya ketimbang masyarakat setempat.

“Jadi seperti batik, sudah tercatat sebagai warisan dunia tak benda. Untuk menjaganya dan melestarikannya, kita semua sebaiknya memakai batik, begitu juga sutera kan”, tegasnya.

Salah satu seragam sutera yang dikenakan rombongan selama studi kaji yakni Blazzer Sutera Sengkang. Untuk aksesoris, Ibu-ibu mengenakan syal sutera serta syal bermotif Toraja. (*)