Ketua Dewan Masjid Indonesia di Bantaeng Membuka Musyawarah Jama’ah Masjid Jami’ Muhajirin Be’lang

Kegiatan Musyawarah Masjid Jami' Muhajirin Be'lang.
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Bantaeng membuka Musyawarah Jama’ah Masjid Jami’ Muhajirin Be’lang (23/11/19).

AMBAE.co.id – Bantaeng. Salah satu Masjid di Kabupaten Bantaeng menggelar Musyawarah Jama’ah pada Sabtu malam (23/11/19), bertepatan 26 Rabiul Awal 1441 H. Adalah Masjid Jami’ Muhajirin Be’lang yang berlokasi di Jalan T A Gani, Lingkungan Be’lang, Kelurahan Bonto Atu, Kecamatan Bissappu.

Musyawarah itu dihadiri Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Bantaeng, Abdul Wahab dan diikuti ratusan jama’ah masjid tersebut. Disampaikan bahwa apa yang dilaksanakan selepas (Ba’da) Shalat Isya itu sebaiknya ditiru oleh seluruh Masjid di Kabupaten Bantaeng, meskipun Masjid pada umumnya sudah melakukan hal serupa.

“Insya Allah malam ini kita kembali menimba ilmu. Kalau bisa ini direplikasi di Masjid lain di seluruh wilayah Kabupaten Bantaeng, kita belajar memilih pemimpin yang benar”, ujarnya.

Dia yang juga Sekretaris Daerah Kabupaten Bantaeng mengapresiasi jama’ah Masjid yang berdampingan dengan SMA Negeri 1 Bantaeng itu. Uniknya, musyawarah itu melibatkan hampir seluruh warga masyarakat Be’lang terutama mereka yang beragama Islam.

“Kalau prosesnya benar, maka hasilnya juga akan benar. Saya sebagai Ketua DMI Bantaeng berterima kasih kepada Pengurus Masjid, tidak banyak Masjid yang memikirkan musyawarah dengan melibatkan seluruh masyarakat seperti di Kelurahan Bonto Atu”, pungkasnya.

Ditegaskan bahwa dengan adanya keputusan yang lahir dari masyarakat, tidak akan ada lagi yang mempertanyakan secara sepihak karena semua terlibat didalamnya. Sejalan tujuan DMI dibentuk kata Wahab, untuk menyampaikan kepada masyarakat jika Masjid bukan hanya sebagai tempat beribadah.

Read:  Deisy Anak Penjual Ayam Butuh Bantuan Masyarakat Mengikuti Olimpiade Nasional Bahasa Arab

Masjid seharusnya difungsikan sebesar-besarnya untuk banyak kegiatan agama yang penuh manfaat. Bagaimana membicarakan pengembangan umat.

“Lebih penting lagi, kalau masih ada jama’ah yang mengklaim Masjid Ahlussunnah Wal Jama’ah atau Masjid Muhammadiyah, itu masih perlu dipertanyakan. Masjid ini milik semua orang Islam, Masjid tempatnya kita bersatu”, tegas dia yang juga Alumni sekaligus Ketua Alumni SMA Negeri 1 Bantaeng.

Kegiatan musyawarah malam itu menerapkan sistem persidangan. Panitia mempercayakan seorang diantaranya sebagai Steering Committe (SC) untuk memimpin sidang.

Read:  Anak Muntea Gali Ilmu Lewat Taman Baca KBK

Tampak dalam prosesnya, pembukaan musyawarah dilanjutkan dengan laporan pertanggung jawaban pengurus lama dan pemilihan pengurus baru. Tentunya diwarnai dengan sidang pleno membahas tata tertib, penjaringan hingga penetapan pengurus.

Nurdin Halim, salah seorang jama’ah mengungkapkan bahwa kegiatan itu masih dalam proses pembelajaran. Sehingga proses persidangan belum diterapkan lengkap dan dimaksimalkan selesai dalam semalam saja.

“Jadi yang kita lakukan ini sambil belajar. Tentu harapannya, kedepan akan berlanjut lebih baik, namun sejak dini kita memulai prosesnya”, ungkapnya.

Pertanggung jawaban dari pengurus lama pun diwarnai tanggapan baik usulan maupun pertanyaan. Musyawarah berlangsung alot yang menelorkan sebuah kesepakatan awal untuk menggunakan metode pemilihan langsung dalam menentukan Ketua Umum Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Periode 2019-2022. (*)