Gubernur SulSel Sebut Kolaborasi Itu Murah Saat Sesi Grand Opening Silk of Sengkang

Pembukaan Gerai Silk of Sengkang.
Gubernur SulSel membuka secara resmi Silk of Sengkang (09/11/19).

AMBAE.co.id – Makassar. Potensi sutera dari Kabupaten Wajo kembali mendapat ruang dalam hal pengembangan hingga pemasarannya. Telah tersedia produk sutera Wajo di Lobby Four Points by Sheraton Makassar.

Di hotel yang berlokasi di Jalan Andi Djemma Nomor 130, Kota Makassar itu, pada Sabtu siang (09/11/19) dilangsungkan Grand Opening Link of Sengkang. Dimana dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulawesi Selatan (SulSel), HM Nurdin Abdullah.

Dilanjutkan dengan pengguntingan pita oleh Ketua Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Provinsi SulSel, Hj Liestiaty F Nurdin. Sebelumnya dilakukan penanda tanganan MoU (Memorandum of Ourstanding) oleh Bupati Wajo, Amran Mahmud dan General Manager Four Points by Sheraton, I Gede Sujana.

Nurdin Abdullah dalam sambutannya mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemkab Wajo beserta Dekranasda Wajo. Menurutnya, Wajo dibawah Pemerintahan Amran Mahmud yang belum setahun sudah memberikan kontribusi luar biasa untuk Wajo dan SulSel.

“Bapak Bupati Wajo ini belum setahun, sudah mewujudkan sebuah terobosan yang selama ini kita dengung-dengungkan. Kreasi dan inovasi yang dilakukan Pemkab Wajo ini patut diapresiasi”, ujarnya.

Semua itu kata Gubernur yang akrab disapa NA, terbangun dan terwujud karena kolaborasi apik. Jika hal ini bisa dilakukan oleh semua Kabupaten/Kota di SulSel melalui kerja sama dengan seluruh hotel yang ada, maka niscaya daerah begitupun SulSel akan semakin maju.

“Kalau kita kolaborasi, Insya Allah kita bisa hasilkan produk lebih baik lagi. Kolaborasi itu biayanya murah, kita punya lembaga riset yang qualified, silakan berkolaborasi”, imbuhnya.

Tambah NA, banyak negara yang minim Sumber Daya Alam, tetapi kaya akan inovasi. Indonesia dengan segala kekayaan alam yang luar biasa, jika didukung inovasi, kreasi dan kolaborasi diyakininya mampu menyamai bahkan mengungguli negara di luar sana.

“Kerja sama dengan menghadirkan gerai sutera ini contoh sangat baik. Nanti ditambah lagi dunia pendidikan menjadi triple helix yaitu Pemerintah, Dunia Usaha dan Dunia Pendidikan”, pungkasnya.

Di sisi manajemen hotel, terbantu dengan semakin meningkatnya kunjungan karena gerai tersebut menjadi media promosi. Pengunjung juga bisa menikmati sajian tradisional dari Wajo, bukan cuma sutera tetapi produk lainnya yang khas Wajo.

Read:  Pameran di Artmosphere, MAIM Membidik F8

Gerai itu kata Amran Mahmud akan hadir selama 3 tahun kedepan sesuai perjanjian kerja sama yang dibangun. Dia juga membeberkan bahwa gerai bisa mewujud atas inisiasi Darwis selaku Ketua Asosiasi Sutera Wajo serta Liestiaty F Nurdin.

“Pengelolaannya kami serahkan kepada Dekranasda SulSel untuk membina pengrajin sutera dan produk inovasi daerah yang bisa kita promosikan menjadi sangat strategis untuk kita kembangkan dengan kearifan lokal”, tutur Amran.

Produk yang dihadirkan diantaranya sarung, baju dan songkok. Galeri itu diharapkan sangat strategis, tak hanya dari lokasinya di hotel berbintang, juga dalam rangka memperkenalkan dan membangun jaringan bisnis dengan para pemangku kepentingan untuk pengembangan sutera.

Read:  Sandiaga Uno Kunjungi Desa Wisata Kambo: Semoga Juara

Dikesempatan itu, NA didampingi Lies, Amran serta Hj Sitti Maryam Amran selaku Ketua Dekranasda Kabupaten Wajo meninjau gerai. Bahkan NA menyempatkan diri melihat langsung teknik tenun sutera secara tradisional. (*)