“Revisi ini tak lain tujuannya supaya ada korelasi dengan Visi, Misi, Arah Kebijakan baik perencanaan maupun pembangunan dengan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan khususnya di desa ini”, jelas Sunandar.
Dicontohkan program yang lebih responsif gender diantaranya bilamana seorang Ibu hamil mengalami kekurangan energi kronis. Maka hal mendasar yakni mengenali akar masalahnya.
Bisa jadi karena Puskesosnya kurang maksimal memberikan layanan. Mungkin juga karena pengetahuan Ibu hamil tersebut minim ataukah karena keluarganya pada level miskin.
“Di RPJMDes kita urai semua itu berangkat dari data yang terbaru dan sudah terpilah. Dari situ baru kit buatkan program dan kegiatan sebagai solusi permasalahan untuk mensejahterahkan masyarakat Desa Bonto Rannu”, tambahnya.
Adapun contoh kasus ini bisa diselesaikan masalahnya diantaranya dengan mendorong Pemerintah untuk lebih memaksimalkan perhatiannya terhadap kerja dan kinerja Puskesos. Bisa pula dengan melakukan penyuluhan serta peningkatan kesejahteraan keluarga terutama warga miskin.