
AMBAE.co.id – Bantaeng. Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Bantaeng yang dihuni pengurus baru untuk masa bhakti 2025-2030 mendapat tantangan dari Bupati Bantaeng, Uji Nurdin. Hal itu disampaikan pada Senin pagi, 21 April 2025 usai pelantikan pengurus Dekranasda di Tribun Pantai Seruni Bantaeng.
“1 desa 1 produk, totalnya 67 karena ada 67 desa dan kelurahan di Kabupaten Bantaeng,” pinta pemilik nama lengkap M Fathul Fauzy Nurdin itu.
Guna mewujudkan itu, semua pihak harus bersinergi dan berkolaborasi. Langkah awal menurutnya, Dekranasda melakukan identifikasi, pemetaan hingga verifikasi.
Untuk dilakukan pendampingan secara optimal terhadap produk unggulan. Namun tidak berarti produk lain tidak mendapat perhatian.
“Minimal satu saja produk yang masuk ke pasar nasional, ini target kita bersama. Nanti biar Ketua Dekranasda kunjungan ke desa-desa,” harapnya.
Upaya lain dan tak kalah pentingnya yakni membekali seluruh pengurus Dekranasda dengan ilmu pengetahuan mumpuni. Tentu kata Uji, mestinya mereka belajar ke daerah yang sudah lebih maju dibanding Bantaeng.
“Kalau bisa kita agendakan juga untuk Dekranasda disiapkan anggaran untuk berangkat belajar ke daerah lain. Harus belajar dari daerah yang sudah berhasil mengelola produknya,” tambahnya.

Uji tidak menampik jika Bantaeng pernah berjaya sekira 17 tahun silam. Lalu terjadi penurunan kualitas setelah melalui periode berat khususnya masa pandemi COVID-19.
“Setahu Saya dulu Bantaeng pernah
pernah beberapa produknya itu sudah masuk ke pasar nasional. Tapi mungkin karena waktu itu belum terlalu konsisten akhirnya tidak diproduksi lagi,” jelas putra dari Prof Nurdin Abdullah.
Diketahui, Senin pagi hingga siang itu dilantik dan dikukuhkan pula pengurus Pokja Bunda PAUD dan pengurus Tim Pembina Posyandu Kabupaten Bantaeng. Di hadapan pengurus, Uji berharap konsistensi dan peran aktif Dekranasda untuk melahirkan pengrajin berkompeten dengan produk-produk bermutu tinggi serta bernilai jual terbaik di pasar nasional maupun internasional.
“Semoga Dekranasda ini bisa benar-benar mandiri mengelola teman-teman pengrajin di Kabupaten Bantaeng. Sekarang UMKM ini banyak tapi tidak berpola,” tutup Uji dalam sambutannya.
Untuk bisa bersaing pada e-commerce dibutuhkan pengetahuan dan pemahaman terhadap kebutuhan pasar dan strategi diferensiasi produk. Sehingga UMKM tidak lagi berlomba-lomba menjual produk yang sudah ada hanya karena produk itu laku keras di pasaran dalam rentang waktu singkat.
Senada itu, Gunya Paramasukhaputri selaku Ketua Dekranasda Kabupaten Bantaeng yang karib disapa Gunya mengajak pengurus untuk membangkitkan Bantaeng seperti halnya kejayaan daerah ini disorot ratusan kabupaten dan kota di Indonesia sejak 2008 hingga 2018 lalu.
“Semoga dapat bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Bantaeng dalam melakukan pemberdayaan masyarakat, ikut serta dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta meningkatkan pelayanan masyarakat sesuai bidang layanan masing-masing,” harap Gunya. (*)