
AMBAE.co.id – Pangkep. STKIP (Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Andi Matappa Pangkep (Pangkajene Kepulauan) menjadi yang pertama, Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang melakukan kerja sama terkait pelaksanaan KKNTDW (Kuliah Kerja Nyata Tematik Desa Wisata. Kerja sama itu saling mengikat dan menguatkan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan (Disbudpar Sulsel).
“Tadi kita mengadakan penandatanganan MoA dengan STKIP Andi Matappa Pangkep. Ini menambah Perguruan Tinggi, terutama Perguruan Tinggi Swasta yang menyatakan dukungannya untuk menjalankan KKN Tematik Desa Wisata,” ungkap Jufri.
Memorandum of Agreement (MoA) ditandatangani Aztri Fithrayani Alam selaku Wakil Ketua II STKIP Andi Matappa Pangkep dengan Muhammad Jufri selaku Kadisbudpar Sulsel. Dilangsungkan di Kampus STKIP Andi Matappa Pangkep, Jalan Andi Mauraga Nomor 70, Desa Tumampua, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep pada Senin, 18 Juli 2022.
MoA itu mewujud pasca pertemuan sebelumnya di Gedung MULO, Kota Makassar, Rabu, 13 Juli 2022. Saat itu, utusan 4 PTS menemui Kadisbudpar Sulsel guna mendapatkan penjelasan teknis mengenai program KKNTDW.
Yakni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMKOP Makassar, Universitas Muhammadiyah (UNISMUH) Makassar, Universitas Pejuang Republik Indonesia (UPRI) Makassar, dan STKIP Andi Matappa Pangkep. Serta Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonedia (LPP RRI) Makassar.
“Jadi minggu lalu itu kita menerima teman-teman dari STKIP Andi Matappa Pangkep, ada juga dari kampus lainnya, juga dari media. Nah, kita jelaskan seperti apa, bagaimana KKN Tematik Desa Wisata ini, kita harapkan kontribusi perguruan tinggi untuk mendorong percepatan pengembangan desa wisata,” ujar lelaki kelahiran Kabupaten Kepulauan Selayar itu.
KKN Tematik Desa Wisata merupakan program prioritas Disbudpar Sulsel untuk mendukung pengembangan desa wisata. Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Makassar dan Kabupaten/Kota lainnya di Sulsel, diterjunkan ke desa wisata.
Membawa program yang diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di desa wisata. Bukan hanya pengelola desa wisata yang tergabung ke dalam Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) ataupun BUMDes (Badan Usaha Milik Desa), masyarakat sebagai subyek sekaligus obyek pariwisata harus disentuh melalui penguatan kepariwisataan.
“Supaya desa wisata rintisan naik menjadi berkembang, maju, sampai ke level tertinggi, desa wisata mandiri, ini butuh proses. Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang sudah 2 tahun ini diadakan, memfokuskan pengembangan desa wisata pada 7 aspek,” jelasnya.
Professor Psikologi itu menyebutkan, 7 kategori penilaian ADWI, strategis untuk diberi penguatan. Sehingga mahasiswa yang melaksanakan KKN ke desa wisata, akan membagikan ilmu dan pengetahuannya sesuai bidang keilmuan dan aspek yang disasar.
Digital dan Konten kreatif misalnya kata Jufri, tentu lebih diarahkan mahasiswa dari jurusan informatika, komputer, maupun desain, dan sebagainya. Sementara mahasiswa Sospol (Sosial Politik) bisa memperkuat kelembagaan desa wisata.
Jurusan kesehatan masyarakat, cocoknya kepada kategori CHSE, toilet umum, dan homestay. Lalu untuk jurusan keuangan, mahasiswa ini bisa berbagi ilmunya terkait pembuatan sistem akuntansi.
Berikutnya ada souvenir, kategori ini bisa melibatkan mahasiswa jurusan ekonomi. Terakhir ada kategori daya tarik pengunjung/wisata, Jufri berharap mahasiswa berbagai keilmuan, seperti jurusan seni untuk ambil bagian memperkuat atraksi yang khas di desa wisata.
“Satu desa atau kelurahan bisa saja terdapat 1, 2, 3 atau lebih desa wisata. Tiap desa wisata ini perlu ada pembeda dengan khasnya masing-masing, karena kita ketahui, bicara keindahan panorama, Indonesia ini hampir sama semua, khususnya air terjun, sepertinya hampir semua desa memiliki air terjun,” tandasnya.
Aztri Fithrayani Alam dalam penjelasannya, STKIP Andi Matappa telah siap menjalankan program KKN Tematik Desa Wisata. Untuk Tahun Ajaran 2022/2023 ini, disebutnya dengan Gelombang XXIII, terdiri dari sekira 85 mahasiswa.
“Kami akan terjunkan 85 orang untuk KKN Tematik Desa Wisata. Dua bulan, mulai tanggal 21 Juli 2022 sampai dengan tanggal 21 September 2022,” terang Aztri.
Tampak hadir pada penandatanganan itu diantaranya Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata (Kabid SDP) Disbudpar Sulsel, Bruno S Rantetana, Sub Koordinator Seksi Kerjasama, Erni Mappiare, dan Sub Koordinator Seksi Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia Pariwisata, Kirana Halim. Juga hadir para Dosen Pendamping dan Ketua Kelompok KKN Tematik Gelombang XXIII STKIP Andi Matappa Pangkep. (*)