Wujudkan Sulsel Bebas Kanker Stadium Dini, YKI Sulsel Sosialisasi ke Warga DWP Kemenag Bantaeng

 

Sosialisasi kanker YKI Sulsel di Bantaeng.
Sosialisasi deteksi dini kanker oleh YKI Sulsel di Kabupaten Bantaeng (11/03/22).

AMBAE.co.idBantaeng. Upaya untuk mewujudkan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) bebas dari kanker stadium dini terus dilakukan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Sulsel. Tes pap smear dan Inspeksi Visual Asam asetat (IVA) menjadi cara praktis untuk mendeteksi lebih dini kanker serviks.

Namun bagi YKI Sulsel, langkah awal tentu dengan memberikan edukasi kepada masyarakat agar dapat mengenali gejala kanker. Bahkan dapat memahami langkah pencegahan, terutama penerapan pola hidup yang seimbang.

Seperti halnya kurang mengkonsumsi vitamin E, vitamin C, asam folat, dan kebiasaan merokok yang bisa memicu berkembangnya virus HPV (Human Papiloma Virus). Penyebab lain karena hubungan seksual sebelum usia 20 tahun, seringnya berganti-ganti pasangan, serta pengaruh zat nikotin.

Karenanya, YKI Sulsel menggelar “Sosialisasi Deteksi Dini Kanker Payudara dan Serviks” di Kabupaten Bantaeng pada Jum’at (11/03/22). Dikerjasamakan dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bantaeng sekaligus dijadikan ajang pertemuan rutin bagi jajaran Kemenag Bantaeng.

“Hari ini kita melaksanakan pertemuan rutin DWP Kemenag Bantaeng sekaligus mengikuti Sosialisasi Deteksi Dini Kanker Payudara dan Serviks. Saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Ibu Ketua YKI Provinsi Sulawesi Selatan, Ibu Hj Liestiaty F Nurdin atas terselenggaranya kegiatan ini,” kata Ketua DWP Kemenag Bantaeng, Hj Hasnah Yunus.

Dalam sambutannya, dia juga berharap jajarannya dapat menimba ilmu dan pengetahuan sebanyak-banyaknya selama sosialisasi. Untuk kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sehari-sehari sebagai seorang perempuan, apalagi Narasumber yang dihadirkan adalah dokter berpengalaman dan profesional di bidangnya yakni Dr Yusri Lisungan, Sp.OG, M.Kes.

“Kegiatan ini kita harapkan supaya Ibu-ibu Anggota DWP Kemenag Bantaeng tetap sehat dalam menjalani aktivitas kesehariannya. Baik itu sebagai Ibu Rumah Tangga maupun Ibu-ibu yang bekerja atau menjalankan karirnya masing-masing,” ujar Hasnah.

Data Globocan untuk tahun 2020 menyebutkan Indonesia berada di peringkat ke-8 di Asia Tenggara dan ke-23 di Asia, negara dengan angka penderita penyakit kanker tertinggi. Sementara kanker payudara menempati urutan pertama di Indonesia.

Read:  Kapolres Bantaeng Buka Turnamen Futsal se-SulSel

Kanker payudara sekitar 16,6 persen atau sebesar 68.858 kasus dari total 396.914 kasus baru kanker yang ada di Indonesia. Tingkat kematian lebih dari 22 ribu jiwa kasus untuk tahun 2020.

Sedangkan kanker serviks terjadi kematian 1 perempuan setiap jamnya. Dimana setiap jamnya diperkirakan mencapai 40 kasus baru.

Dr Yusri mengatakan perlu upaya pencegahan dini dengan melakukan deteksi. Dua metode bisa ditempuh dengan Sadari (periksa payudara sendiri) dan Sadanis (periksa payudara secara klinis).

“Kanker seringkali tidak disadari, makanya penting untuk mendeteksi lebih dini. Bahaya kanker berujung kematian,” terangnya.

Di hadapan Anggota DWP Kemenag Bantaeng, Yusri menitipkan pesan kepada YKI Sulsel untuk meningkatkan upaya pencegahan kanker. Pemeriksaan pap smear dan IVA kata Yusri, bisa diberikan YKI Sulsel kepada warga DWP Kemenag Bantaeng.

“Ke depan Saya kia sosialisasi ini berlanjut dengan pap smear. Mungkin Panitia bersama YKI Sulsel dan juga DWP Kemenag Bantaeng bisa membantu memfasilitasi pelaksanaan pap smear kepada Ibu-ibu DWP Kemenag Bantaeng agar benar-benar mengetahui kondisi kesehatan mulut rahim Ibu-ibu di Bantaeng,” pinta Yusri.

Marlia Kamaruddin selaku Ketua DWP Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bantaeng juga berharap sama. Dia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh YKI Sulsel di bawah kepemimpinan Hj Liestiaty F Nurdin yang menyiapkan doorprize pada kegiatan itu.

“Terima kasih semua pihak yang telah bekerja keras menggelar sosialisasi ini bagi kami di DWP Kemenag Bantaeng. Terima kasih doorpriz-nya Ibu Ketua YKI Sulsel, Alhamdulillah,” kunci Marlia. (*)