AMBAE.co.id – Makassar. Menyikapi makin melandainya kasus terkonfirmasi COVID-19 di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), lebih khusus lagi Kota Makassar, Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Provinsi Sulsel melaksanakan senam secara rutin tiap minggunya. Pekan ini bakal dilangsungkan di Benteng Fort Rotterdam, tepatnya Jum’at, 05 November 2021.
Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) ini sedianya akan dihadiri dan diikuti seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan juga Tenaga Honorer/Tenaga Non ASN, baik itu PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) maupun Outsourcing. Muhammad Jufri selaku Kepala Disbudpar Sulsel mengatakan hal itu wajib dan rutin tiap hari Jum’at.
“Semua jajaran wajib hadir mengikuti senam. Kita gilir, pindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya di semua tempat yang ada di bawah naungan Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan,” tegas Jufri, Kamis (04/11/21).
Disbudpar Sulsel menaungi UPT (Unit Pelaksana Teknis) Museum dan Taman Budaya. Berkantor di kawasan Benteng Fort Rotterdam di Jalan Ujung Pandang Nomor 1, Bulo Gading, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.
Selain itu, ada UPT Museum Mandala dan Societeit de Harmonie. Meliputi Monumen Mandala di Jenderal Sudirman, Sawerigading, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar dan Gedung Kesenian Sulsel (Societeit de Harmonie) yang beralamat di Jalan Riburane Nomor 15, Pattunuang, Kecamatan Wajo, Kota Makassar.
Yang ketiga, UPT Taman Budaya Benteng Somba Opu. Kerap disebut BSO, berlokasi di Jalan Abdul Kadir, Kelurahan Benteng Somba Opu, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa.
Jufri menekankan bahwa mereka yang tidak hadir harus memberikan penjelasan yang tepat terkait alasannya tidak mengikuti senam. Melampirkan surat tertulis karena akan dikenakan sanksi sesuai aturan yang berlaku.
“Teman-teman boleh menyampaikan alasannya kalau memang berhalangan untuk hadir atau ikut senam. Kita mau ada surat secara tertulis ya sebagai dasar yang kuat, legitimasi dalam aturan kepegawaian,” jelasnya.
Dirinya telah menerbitkan perintah tertulis terkait kewajiban mengikuti senam. Tertuang dalam Nota Dinas bernomor 800/3995/Budpar, tanggal 2 November 2021 tentang Pelaksanaan Senam Kesegaran Jasmani setiap hari Jum’at.
“Ini juga untuk meningkatkan kedisiplinan kita. Olahraga sembari kita bersilaturahmi. mempererat persaudaraan, di Disbudpar Sulsel ini kan banyak orang (ASN/Non ASN), ada juga yang berjauhan, nah kita mesti sering-sering ketemu, berbincang mungkin dan berbagi informasi yang saling menguatkan,” imbuhnya.
Di samping 3 UPT dengan 4 lokasi berkantor, Disbudpar Sulsel punya kantor utama di bawah atap Gedung MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs). Adalah gedung yang telah tercatat sebagai bangunan cagar budaya oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek RI) sejak 22 Juni 2010.
“Minggu lalu Saya bersama teman-teman senam di Gedung MULO di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 23, Kelurahan Mangkura, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar. Alhamdulillah menyegarkan sebelum beraktivitas, memang masih kurang yang hadir, cuma puluhan saja yang ikut senam,” bebernya.
Olehnya, Jufri berharap mulai pukul 07:00 WITA, Jum’at besok, tidak ada seorang pun yang alpa. Professor berlatar belakang Psikolog murni itu ingi mengenal lebih jauh seluruh jajaran Disbudpar Sulsel.
Dikatakan lebih lanjut, kegiatan senam menjadi salah satu wadah efektif untuk saling kenal. Berangkat dari hal itu, Jufri optimis akan terbangun team work yang kuat lagi solid. (*)