AMBAE.co.id – Makassar. Sejumlah putera dan puteri Sulawesi Selatan (Sulsel) unjuk gigi dalam ajang Pemilihan Duta Museum 2021 tingkat Sulsel. Puncak keegiatan itu dilangsungkan di Claro Hotel, Jalan A P Pettarani Nomor 3, Mannuruki, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, tepatnya Minggu (31/10/21).
Event yang sebelumnya dinamai Pemilihan Duta Museum La Galigo Provinsi Sulsel 2021 itu diinisiasi Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Provinsi Sulsel melalui UPT (Unit Pelaksana Teknis) Museum dan Taman Budaya. Muhammad Jufri selaku Kepala Disbudpar Sulsel hadir langsung sekaligus membuka secara resmi, bahkan menyiapkan waktunya hingga usai acara.
Dalam sambutannya menyampaikan, ajang itu tidak lepas dari perhatian Pemerintah Provinsi Sulsel untuk melahirkan generasi cinta museum. Menjadi garda terdepan dalam mengenalkan museum beserta isinya.
Yang mana menyimpan banyak benda-benda bersejarah. Semua itu kata Jufri mesti diketahui masyarakat umum, terlebih bagi generasi muda yang semakin terpaut dengan kebiasaan lama untuk berkunjung ke museum akibat modernisasi dan perkembangan teknologi di era industri 4.0.
“Yang kita harapkan, museum hari ini sudah saatnya bertransformasi ke arah digitalisasi. Tidak jauh berbeda dengan perpustakaan, jadi pengunjung tidak jenuh dengan kertas atau buku menumpuk, anak-anak kita sekarang ini menyebut diri milenial, sangat dekat dengan teknologi ponsel pintar,” imbuhnya.
Dengan begitu, generasi muda akan semakin cinta dengan budaya, seni, dan juga peninggalan-peninggalan masa lampau. Benda-benda bersejarah oleh Jufri disebutnya memiliki makna mendalam sebagai pengingat sekaligus pedoman untuk melangkah ke masa depan.
Jika di-digitalisasi, selain lebih mudah dicerna informasinya, serta merta akan efisien dan efektif melakukan pemeliharaan dan perlindungan. Bahkan, mungkin saja pengunjung tidak harus lagi datang ke museum secara fisik, tapi dapat menimba ilmu dan pengetahuan yang ada di dalam museum melalui perangkat ponselnya.
“Dengan mengenali warisan budaya, generasi muda kita akan tumbuh rasa memiliki dan makin cinta akan budaya daerahnya. Nah, melalui event ini Saya berharap para Duta Museum kreatif dalam mengenalkan museum, bahwa museum punya segudang informasi dari benda-benda peninggalan para leluhur kita di Sulawesi Selatan, itu ada di museum” ungkap Jufri.
Pemilihan Duta Museum tahun 2021 tingkat Sulsel ini tak hanya ajang pembuktian diri dalam hal kompetensi. Apakah itu pengetahuan, keterampilan, kepribadian, dan karakter sebagai generasi yang cerdas sekaligus berakhlak.
Para peserta dengan segala proses penyeleksian yang dilewati, pasca pemilihan ini seyogyanya menjadi teladan bagi anak-anak lainnya. Termasuk kalangan dewasa dan orang tua, paling tidak pinta Jufri, jadilah pembina untuk mengawasi dan juga memberi wejangan apa yang patut dan tidak semestinya dilakukan para remaja dan anak-anak.
Semisal, Duta Museum bukan justru tidak mengenal atau jarang dan malah tidak mau mengunjungi museum. Lebih jauh, berkunjung ke museum banyak manfaat bisa dipetik untuk ditebar kepada orang lain.
“Event ini diharapkan menjadi daya tarik bagi para remaja sebagai ajang membuktikan kompetensi diri baik pengetahuan, keterampilan dan kepribadian. Paling penting, karakter anak-anakku sekalian tetap mengedepankan kearifan lokal, menyelami dan mengaplikasikan budaya Sipakatau, Sipakainga, Sikatutui, Sipakalabbiri,” tegas mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel itu.
Pemilihan Duta Museum 2021 yang menggema di penghujung Oktober 2021 itu memunculkan masing-masing seorang putera dan puteri di podium utama. Sementara 4 putera dan 4 puteri lainnya menempati posisi Runner-up I, Runner-up II, dan Juara Harapan I, II.
Diketahui ajang bergengsi di lingkungan museum itu diikuti 50 peserta di tahap awal. Mereka dibekali beragam materi di Benteng Rotterdam dari para Narasumber kawakan yang dipercayakan UPT Museum dan Taman Budaya, antara lain materi public speaking hingga berlanjut dengan tes pada 29 Oktober.
Dari 50 peserta itu, dilakukan eliminasi bagi peserta yang diyakini kurang memenuhi syarat berdasarkan hasil tes. Pembekalan beberapa materi kembali diberikan yang digelar di Maleo Hotel, Kota Makassar pada Sabtu, 30 Oktober 2021 yang memunculkan 10 besar hingga 5 besar di grand final.
Duta Museum 2021 putera terpilih di posisi puncak yakni Ade Mandala Putra (23) asal Kota Parepare. Adalah Mahasiswa IAIN Parepare yang saat ini masih menempuh perkuliahan di semester VII pada Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris.
Sementara untuk Juara I puteri diraih Diva Aulia Zhiqkyah (19) dari Kota Makassar. Diva pun masih berstatus Mahasiswa semester III untuk Program Studi Administrasi Pembangunan Negara di Politeknik STIA LAN Makassar.
Ekslusif kepada AMBAE, Jufri yang bergelar Professor mengatakan akan menunggu kehadiran para Duta Museum ini membangun komunikasi yang intens dengan pihaknya, baik itu UPT Museum dan Taman Budaya maupun Disbudpar Sulsel secara menyeluruh. Duta Museum menurutnya punya potensi menjadi bagian penting dalam upaya membangkitkan sektor pariwisata dan budaya di era kebiasaan baru (New Normal).
“Kita juga punya Bidang Sejarah dan Cagar Budaya, lalu ada Bidang Pengembangan Destinasi, Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata, Bidang Pengembangan Pemasaran, dan Bidang Kesenian dan Ekonomi Kreatif. Saya kira bisa dikolaborasikan, disinergikan seperti apa dan kemana arahnya, kita coba ramu,” kunci Jufri. (*)