AMBAE.co.id – Bulukumba. Untuk meningkatkan budaya literasi, pemuda Kindang melakukan kegiatan sehari, Berbagi Cerita tentang Cerpen. Kegiatan itu berlangsung di Tanda Baca, Dusun Sapaya, Desa Kindang, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan (SulSel), Minggu (04/04/21).
Menghadirkan narasumber asal Desa Kindang, Bulukumba, Irhyl Makkatutu. Disampaikan bahwa membaca buku penting sebagai bekal menulis cerpen.
“Untuk memulai menulis cerpen maka banyak membaca buku. Jika mendapati kalimat asing di buku tersebut, sebaiknya ditandai lalu cari artinya di Google atau kamus”, kata pendiri IPASS (Ikatan Pemerhati Seni dan Sastra) itu.
Dipaparkan lebih dalam, ketika menulis cerpen tentunya harus mencari ide menarik. Dengan tujuan agar orang tertarik membaca.
Salah satu contoh ide menarik bisa ditulis yakni seorang YouTuber dengan prank-nya. Petasan disimpam ditempat keramaian, namun rupanya ada seseorang yang menganti petasan tersebut dengan bom.
Langkah selanjutnya sebelum menulis, harus membayangkan sesuatu kejadian. Dapat pula mengawali menulis berangkat dari pengalaman sendiri.
Saat menulis kata Irhyl, dituliskan juga tokoh antagonis dan pratagonis serta dialognya. Dua karakter yang kontra ini, kerap membawa pembaca larut memaknai alur cerita.
Menurutnya, menulis cerpen itu tidak bisa selesai dalam sehari, butuh waktu berhari-hari. Tiap kali penulis mendapat ide menarik, kembali ditulisnya saat itu juga.
“Hal yang membuat lama saat nulis cerpen adalah proses mengedit. Setelah mengedit, selanjutnya menempatkan diri sebagai pembaca dan tulisan sebagai musuh”, tegas dia.
Setelah karya sudah selesai, Irhyl menghimbau agar tulisan dikirim ke koran. Sesuaikan karakter koran dimaksud, demikian syarat yang diminta agar tulisan bisa diterbitkan.
“Cobalah kirim ke koran, tapi perhatikan karakter koran itu dan apa syaratnya. Mengirim cerpen harus berkali-kali dan jangan sekali, disinilah dibutuhkan kesabaran”, imbuhnya.
Untuk diketahui, Irhyl merupakan Penulis cerpen “Lelaki Gerimis” dan “Tetirah”. Cerpennya telah nongol diberbagai koran, diantaranya bertajuk “Tanya dan Lipa Sabbe. (*)