Hari Down Syndrome Sedunia, Libatkan Anak Membatik dan Mengenal Alam

 

Peringatan Hari Down Syndrome Sedunia.
Naoemi Octarina (kiri) menyapa anak down syndrome dan anak prasejahtera di Imperata Garden, Malla PiPo Makassar (23/03/21).

AMBAE.co.idMakassar. Peringatan HDSD Hari Down Syndrome Sedunia tahun 2021 cukup unik. Betapa tidak, anak down syndrome di Kota Makassar mendapat kesempatan membatik, yakni batik shibori.

Termasuk sejumlah anak prasejahtera, di mana dihelat selama 2 hari berturut-turut, 22 hingga 23 Maret 2021. Terkhusus mereka yang berusia antara 10 hingga 17 tahun

Sedangkan anak berusia di bawah 10 tahun diberikan pengetahuan untuk mengenal dan memahami lingkungan sekitar. Mereka melakukan penanaman pohon di area terbuka.

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3ADaldukKB) Provinsi SulSel turut ambil bagian pada kegiatan yang dipusatkan di Imperata Garden, Mall Pinisi Point (PiPo) Makassar di Jalan Metro Tanjung Bunga, Kota Makassar itu.

Hal itu dibenarkan Hj Fitriah Zainuddin selaku Kepala DP3ADaldukKB SulSel. Baginya, anak down syndrome dan juga anak prasejahtera harus mendapat perlakuan sama dengan anak lainnya, tentu dengan pendampingan agar bisa merasakan pula apa yang dirasakan anak sebayanya yang tidak mengalami down syndrome.

“Ini momentum untuk berbagi dengan anak down syndrome, juga anak prasejahtera. Anak-anak kita ini yang memerlukan perlindungan khusus dan perlakuan sama dengan anak lainnya”, ungkap Fitriah pada Selasa (23/03/21).

Dia pun optimis, anak down syndrome dapat berbaur dengan anak lainnya jika dibiasakan dan tidak justru dibuat terkucilkan. Melalui kegiatan bertema “Harmonisasi Anak dan Lingkungan di Masa Pandemi COVID-19” itu, pihaknya melibatkan FASS (Forum Anak Sulawesi Selatan).

“Semoga ini bermanfaat bagi anak-anak kita. Kita berupaya maksimal untuk memberi yang terbaik buat anak down syndrome dan anak prasejahtera, anak-anak kita dari Forum Anak Sulawesi Selatan juga lebih aktif meski masih Pandemi COVID-19 ya”, tuturnya.

Pengurus FASS memanfaatkan kebersamaan dengan anak down syndrome dan anak prasejahtera untuk bermain, bernyanyi dan bergembira. Di samping itu, mengedukasi dengan mengenalkan Hak-hak Dasar Anak.

Read:  KemenPPPA RI Bersama DP3ADaldukKB SulSel Peduli Korban Bom Kathedral Makassar

Diketahui anak prasejahtera merupakan anak dengan aktifitas memulung. Tergabung ke dalam Sekolah Impian.

Sementara peringatan HDSD itu diprakarsai Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan (TP PKK SulSel). Bekerja sama dengan PT Pos Indonesia (Persero) Regional X Sulawesi-Maluku melalui CSR (Corporate Social Responsibility).

Tampak hadir Wakil Ketua PKK SulSel, Naoemi Octarina yang turut bermain, bahkan menyaksikan proses membatik dan menanam pohon. Hadir pula Sekretaris PKK SulSel, Zulfitriani Dwiyanti Mustaka, Kepala Bidang Keluarga Berencana DP3ADaldukKB SulSel, Andi Tenriola Riva dan Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian DP3ADaldukKB SulSel, Suryanarni Sultan.

Read:  Lewat Program Massikola, Seorang Anak dari Rimba Negeri Jiran Diberi Kesempatan Bersekolah

Naoemi mengapresiasi penuh PT Pos Indonesia (Persero) Regional X Sulawesi-Maluku, karena di tengah Pandemi COVID-19 dapat memberikan perhatian, utamanya kepada anak down syndrome dan anak prasejahtera. Dirinya berharap, kegiatan serupa dapat berkesinambungan di masa mendatang.

“Mudah-mudahan berkelanjutan kegiatan bermanfaat seperti ini untuk anak-anak down syndrome, begitu pun untuk anak-anak prasejahtera”, kata Naoemi saat membuka secara resmi kegiatan bernuansa alam itu.

Senada itu, Zulfitriani Dwiyanti Mustaka menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada FASS serta DP3ADaldukKB SulSel. Keduanya kata dia, mampu melihat peluang menuangkan kepedulian terhadap perkembangan anak, memberi perlindungan kepada anak serta mencerdaskan anak SulSel.

“Imperata Garden ini terbuka bagi siapa saja. Jadi kalau ada kegiatan Forum Anak, silakan bergabung kesini”, imbuhnya. (*)