AMBAE.co.id – Makassar. Berlokasi di Gedunf Mulo, Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan (DisBudPar SulSel), Kemal Redindo Syahrul Putra selaku Sekretaris Dinas (Sekdis) menerima kunjungan rombongan Puteri Cilik dan Puteri Remaja Indonesia perwakilan SulSel.
Dia yang mewakili Kepala Dinas, Denny Irawan Saardi menjamu di ruang kerjanya pada Kamis pagi (22/10/20). Turut mendampingi, Kepala Bidang Pengembangan dan Pemasaran, Syamsuniar Malik, Kepala Seksi Pembinaan dan Event, Ahmad Yusran serta Kepala Seksi Promosi Pariwisata, Wibowo.
Dindo menyambut baik kedatangan 6 puteri yang dipimpin seorang Pembina serta 4 orang tua. Dikatakan jika kehadiran Puteri Cilik maupun Puteri Remaja sama pentingnya dengan Puteri Pariwisata maupun Dara dan Daeng serta ketokohan puteri lainnya dalam kaitannya dengan pengembangan kepariwisataan dan kebudayaan.
“Saya sangat senang mendapat kunjungan hari ini. Tentunya Puteri Cilik dan Puteri Remaja Indonesia kita harapkan bisa membawa nama Sulawesi Selatan ke depan lebih baik, lebih harum dan lebih terkenal lagi”, kata Dindo.
Sekdis memberi semangat agar mereka yang berkompetisi di ajang pemilihan puteri tersebut bisa memenangi event di tingkat nasional. Bahkan mendorong untuk ikut bersaing di Pemilihan Puteri Indonesia atau Miss Indonesia dan Puteri Dunia atau Miss Universe.
“Mudah-mudahan perwakilan dari Sulawesi Selatan bisa membawa nama daerah hingga tingkat tertinggi dunia, Miss Universe ya. Ke depan, seorang puteri dari Sulawesi Selatan harus mampu menembus kancah nasional dan kancah internasional”, imbuhnya.
Beberapa kategori harus dipenuhi. Cantik dinilainya hanya bagian kecil dari sebuah persyaratan. Hal terpenting adalah intelegensi, karakter, keterampilan, kepiawaian serta kemampuan khusus lainnya patut dimiliki, dipupuk, dikembangkan dan diimplementasikan pastinya, tak hanya saat kompetisi, tetapi menjadi wajib pasca status puteri ditetapkan dan disandang.
“Kebetulan kami punya program yang berbasis Sistem Informasi terbaru. Di situ kami sediakan konten (content) kepariwisataan dari seluruh daerah di Sulawesi Selatan”, beber Dindo.
Lanjut, dirinya mengajak rombongan melihat dari dekat ruang SSTIC (South Sulawesi Toursm Center) dengan segala fasilitas, perangkat dan teknologi yang ada di dalamnya. Merupakan miniatur kepariwisataan dalam bentuk 3D dan 4D berbasis informasi internet.
Visualisasi Daya Tarik Wisata (DTW) tersedia untuk tiap daerah, tinggal memilih dan menge-klik dari menu yang disiapkan. Dindo mengajak Puteri Cilik dan Puteri Remaja untuk menyediakan konten wisata yang menarik.
“Adik-adik buat kontennya, yang menarik ya. Kami yang promosikan di semua media promosi yang kami punya”, tegasnya.
Diketahui DisBudPar memanfaatkan semua media pemasaran, baik offline maupun online. Website misalnya, lalu ada akun sosial media serta bentuk promosi lain yang sifatnya menjalin sinergitas, jaringan dan kaborasi dengan Pelaku Industri Pariwisata.
Rombongan saat itu mendapat buah tangan dari DisBudPar SulSel. Satu di antaranya majalah pariwisata bertajuk Pinisi. (*)