AMBAE.co.id – Makassar. Kordinator Wisata Duta COVID-19 SulSel, Husni Thamrin mengungkapkan angka Reproduksi Efektif (Rt) SulSel di bawah 1 selama 19 hari berturut-turut.
“Hari ini yang ke-19, angka Reproduksi Efektif SulSel dibawah 1, artinya satu orang penderita tidak lagi menular satu orang. Kalau itu berlangsung terus, maka kejadian kasus akan terus menurun”, urai dia pada Sabtu (29/08/20).
Husni membeberkan jika penurunan angka itu terjadi sejak tanggal 11 hingga 29 Agustus 2020. Menandakan kasus COVID-19 semakin menurun pula.
Berurut angka Rt per tanggal 11 Agustus sebesar 0,97, 12 Agustus sebesar 0,95, 13 Agustus sebesar 0,89, 14 Agustus sebesar 0,89, 15 Agustus sebesar 0,84, 16 Agustus sebesar 0,87, 17 Agustus sebesar 0,85, 18 Agustus sebesar 0,88.
Lalu di tanggal 19 Agustus menjadi 0,91, 20 Agustus sebesar 0,91, 21 Agustus sebesar 0,94, 22 Agustus sebesar 0,91, 23 Agustus sebesar 0,94. Pada tanggal 24 Agustus angka Rt hanya 0,88, sama halnya tanggal 25 Agustus 0,88.
Kembali menurun di tanggal 26 Agustus menjadi 0,86. Lalu terjadi kenaikan sebesar 0,87 di tanggal 27 Agustus, 28 Agustus menjadi 0,88, dan naik lagi di angka 0,92 pada tanggal 29 Agustus.
Kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan menjadi faktor pemicu menurunnya angka Rt. Karenanya, Husni berharap terus dipertahankan pola hidup sehat di tengah pandemi, bahkan ditingkatkan lagi kualitasnya.
Protokol kesehatan dmaksud yakni menjaga jarak minimal 2 meter dengan orang lain. Berikutnya memakai masker serta rajin mencuci tangan, terutama kata Husni saat berada di luar rumah dan di tengah kerumunan.
Ketua Perhimpunan Ahli Epidemologi (PAEI) Pengurus Cabang Sulawesi Selatan (Pengcab SulSel), Ridwan Amiruddin mengatakan kasus COVID-19 di SulSel semakin terkendali. Ditandai pula semakin bertambahnya angka kesembuhan pasien COVID-19.
“Pertumbuhan kasus COVID-19 di SulSel yang secara gradual menurun sejak pertengahan Juli 2020 hingga 29 Agustus. Angka Reproduksi Efektif di interval 0,68 sampai 0,89”, terangnya.
Dengan begitu, SulSel mulai memenuhi kriteria terkendali. Tentu prosesnya bertahap, namun optimisme perubahan ke kehidupan normal terus terjadi dari hari ke hari.
Indikator lain yang perlu dipenuhi yakni surveillance. Meliputi angka positif rate specimen yang diperiksa masih tinggi sekitar 13-17%.
“Indikator ini masih jauh dari standar di bawah 5%. Begitu juga jumlah specimen per minggu yang baru sampai 0,3/1000 per minggu dengan standar 1/1000 setiap minggunya”, ujarnya.
Ridwan pun menyarankan agar SulSel melakukan upaya lebih intensif seperti yang selama ini telah masif dijalankan. Tracing contact terhadap kontak erat tiap kasus terkonfirmasi ditingkatkan lagi.
“Secara umum upaya intervensi yang telah dilakukan selama ini mulai menunjukkan hasil. Termasuk pemberlakuan Perwali Nomor 36 tahun 2020”, tutur dia.
Begitu pun kata Ridwan, upaya lainnya melalui program trisula COVID-19 SulSel 2020. Di mana dilakukan tracing, testing serta edukasi. (*)
