AMBAE.co.id – Bantaeng. Pemandangan berbeda tampak di lembah yang berlokasi di Trans Muntea, Desa Bonto Lojong, Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng, Senin (28/10/19). Bertepatan dihelatnya upacara di beberapa tempat di Indonesia dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-91 tahun.
Di lembah itu, ratusan Pegiat Literasi dari berbagai daerah berkumpul dalam satu jiwa kebersamaan, juga mengenang kembali beratnya perjuangan Pemuda Indonesia puluhan tahun silam dalam upaya merebut kemerdekaan.
Bendera sepanjang 74 Meter dikibarkan secara horizontal. Masing-masing volunter dengan basic berbeda memegangi bendera itu sembari melantangkan kalimat demi kalimat dari teks Sumpah Pemuda.
Penanda bendera itulah yang membuatnya beda. Betapa tidak, bendera biasanya dikibarkan dengan lebih awal menaikkannya ke ujung tiang bendera.
“Bendera kita bentangkan bersama-sama di lembah ini. Lalu berkibar dihempas angin yang menyusup dari lereng bukit”, ujar Takdir, Pembina KBK, Selasa (29/10/19).
Diketahui tanggal 19 Oktober 2019, KBK (Kemah Buku Kebangsaan) telah bergulir di lembah itu. Mulai memuncak sejak tanggal 25 Oktober 2019 dengan hadirnya puluhan Narasumber mengisi Talk Show.
Dan berakhir dengan peringatan Sumpah Pemuda hari ini, Senin (28/10/19). Namun bukan berarti perjuangan Aliansi Pemuda Ulu Ere yang menggagas dan melaksanakan KBK Jilid III itu telah berakhir.
Perjuangan mereka masih panjang. Setidaknya ada Duta Lilin (Literasi Lingkungan) akan terus berproses dibawah koordinasi komunitas dari para Pemuda Ulu Ere.
“KBK kali ini telah melahirkan Duta Lilin. Kami akan mendampinginya terus untuk mengimplementasikan Program Perubahan yang dibuatnya”, tegas Takdir.
Lanjut pemuda yang karib disapa Abby bahwa Dut Lilin punya PINUS (Program Inovasi Untuk Sekolah). Selama 6 bulan kedepan, pihaknya akan melakukan pendampingan dan bimbingan.
Disampaikan, beberapa pihak akan terlibat dalam proses itu diantaranya Bonthain Institute yang digawangi Sulhan Yusuf selaku CEO dan Rahman Ramlan selaku Direktur. Begitupun pihak lain yang telah mengkonfirmasi akan mendedikasikan diri untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pemuda Kabupaten Bantaeng pada umumnya.
“Insya Allah akan kita dampingi hingga 6 bulan kedepan. Puncaknya di Hari Bumi mendatang akan kita lihat hasilnya”, tutur Rahman.
Peringatan Sumpah Pemuda di tempat itu telah menandai keseriusan Pemuda Ulu Ere dan pihak lainnya bahwa masa depan bangsa benar-benar diletakkan pada pundak pemuda. Meski begitu, Pemerintah diharapkan tidak tinggal diam, seperti halnya KBK yang minim akan kepedulian Pemerintah, justru masyarakat lebih peduli melalui gerakan gotong royong. (*)