AMBAE.co.id – Makassar. The Liquid Claro Hotel Makassar menjadi saksi bisu terpilihnya dua puteri tingkat Sulawesi Selatan tahun 2022. Dimana digelar ajang bergengsi berlabel Pemilihan Puteri Anak Indonesia dan Puteri Remaja Indonesia Sulsel (Sulawesi Selatan) 2022 pada Ahad, 24 Juli 2022.
Dua nama menjadi jawara, pertama Andi Ratu Madinah Al Munawarah (12) dari Kabupaten Pangkep (Pangkajene Kepulauan) mengemban amanah sebagai Puteri Anak Indonesia Sulawesi Selatan 2022. Lalu untuk Puteri Remaja Indonesia Sulawesi Selatan 2022 dipercayakan kepada Farah Dynta Dianra Putri (16) dari Kabupaten Soppeng.
Merupakan puncak perhelatan yang bermula sejak sekitar Desember 2022. Sebanyak 15 finalis ambil bagian di Grand Final sejak siang hingga sore itu.
Keduanya mengalahkan finalis lainnya. Namun pada posisi selanjutnya, sejumlah nama muncul dengan predikat yang juga layak menjadi puteri setelah melalui serangkaian penjurian.
Selain Ratu, Fadiyah Fakhirah Talita atau Fadiyah (11) menempati posisi 1st Runner-up Puteri Anak Indonesia Sulawesi Selatan 2022, juga dari Soppeng. Disusul Ariqoh Umairah Putri Sumarno atau Ariqoh (11) dari Bulukumba pada 2nd Runner-up Bulukumba
Posisi 3rd Runner-up Puteri Anak Indonesia Sulawesi Selatan 2022, perwakilan Maros dipegang Ihzatun Nafsyiah atau Icha (12). Andi Cytta Talitha Farah Quaneisha yang akrab disapa Cyrra (11) di posisi 4rd Runner-up, berasal dari Gowa.
Puteri Anak Indonesia Sulawesi Selatan Intelegensia 2022 diraih Dwi Zahra Febriani Putri atau Zahra (9) dari Soppeng. Puteri Anak Indonesia Sulawesi Selatan Top Model 2022, diemban Andi Alya atau Andi Alya Mukhbita (11), finalis Bone.
Selanjutnya, Puteri Anak Indonesia Sulawesi Selatan Fotogenik 2022 jatuh ke tangan Andi Fatimah Az-Zahrah atau Andi Zahra, asal Bone, kini berusia 9 tahun. Masih dari Bone, anak berusia 9 tahun bernama lengkap Azzifah Anastasyah atau Tasya, patut berbangga dengan gelarnya sebagai Puteri Anak Indonesia Sulawesi Selatan Faforit 2022.
Untuk kategori Puteri Remaja Indonesia, terdapat 4 nama di bawah podium yang ditempati Farah. Posisi 1st Runner-up diraih Andi Nur Qalbi atau Qalbi (18) dari Soppeng.
2rd Runner-up dijabat utusan Soppeng, yakni Haura Mudya Maysha atau Maysha (17). Lalu menutup 2 utusan Bone yakni Andi Tria Handayani atau Andi Riri (17) untuk sub kategori Intelegensia dan Siti Afifah Salsa Tsabita (13), gadis dengan predikat Berbakat ini akrab disapa Caca.
Muhammad Jufri selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan (Disbudpar Sulsel) mengirimkan ucapan selamat kepada seluruh pemenang. Disampaikan terpisah melalui media WhatsApp saat dirinya berada di kegiatan yang juga tak kalah pentingnya pada Ahad sore.
“Tolong sampaikan salam Saya kepada seluruh pemenang, Selamat atas prestasi dan tercapainya harapan sebagai Puteri Anak Indonesia dan Puteri Remaja Indonesia tingkat Sulawesi Selatan Tahun 2022. Semoga dapat menjuarai ajang seperti ini dintingkat nasional kelak,” tulisnya yang diteruskan kepada AMBAE.
Sebelumnya, Professor Psikologi itu berkesempatan membuka secara resmi Grand Final Pemilihan Puteri Anak Indonesia dan Puteri Remaja Indonesia Sulawesi Selatan 2022. Dia juga menyampaikan sambutan lepas tanpa teks, mengapresiasi perwakilan daerah yang berpartisipasi.
Bahkan memberi penghargaan tersendiri kepada finalis Pangkep yang dapat keluar sebagai jawara, yang notabene tidak disaksikan stakeholder setempat. Demikian halnya suporter dari Bulukumba yang dinilainya paling aktif, heboh, dan paling ramai menyemangati wakilnya.
Beberapa Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang hadir yakni Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bulukumba, Pinrang, Soppeng, Sinjai, serta perwakilan Dinas Pariwisata Kabupaten Gowa, Enrekang, dan Toraja Utara. Juga hadir Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Sulsel, H Andi Sumardi Sulaiman, Owner Anzho Group, H Anzhari Muin, Founder DD Foundation, Derry Dahlan, dan Regional Director Puteri Cilik Indonesia dan Puteri Remaja Indonesia Provinsi Sulsel, Yulhie Tarebbang.
Tak ketinggalan Plh (Pelaksana Harian) Kepala Bidang Kesenian dan Ekonomi Kreatif sekaligus Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata, Bruno S Rantetana dan Sub Koordinator Seksi Sarana dan Pertunjukan Disbudpar Sulsel, Ernie Irawati Zainal Abidin. Keduanya tercatat sebagai punggawa dari penyelenggaraan event yang digawangi langsung Disbudpar Sulsel.
Pada kesempatan sama, hadir pejabat dari Disbudpar Sulsel diantaranya Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian, dan Hukum, M Agung, dan Kepala UPT (Unit Pelaksana Teknis) Kepala UPT Taman Budaya Benteng Somba Opu, Yessy Yoanna Ariestiani. Tentunya puluhan orang tua dan keluarga finalis.
“Terima kasih, para Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang Alhamdulillah bisa hadir bersama-sama. Hadir langsung pada kesempatan ini dari Kabupaten Bulukumba, Sinjai, Soppeng, Pinrang. Yang mewakili Kepala Dinas Kabupaten Enrekang, Toraja Utara, dan Gowa. Terima kasih Bapak/Ibu sudah hadir,” sebut Jufri di awal sambutannya.
Kadisbudpar Sulsel mengapresiasi para finalis, dengan kelihaiannya dapat mempersembahkan video promosi pariwisata sebagai bagian penilaian untuk menjadi juara puteri. Wadah internet disebutnya potensial untuk mengenalkan kepariwisataan Sulsel, peran puteri anak dan puteri remaja diharapkannya bisa optimal.
Minimal kata dia, akun-akun media sosial yang dimiliki, beragam serta memiliki penikmat berbeda, seyogyanya dimaksimalkan untuk memberi nilai tersendiri dalam upaya meningkatkan promosi. Semisal video yang telah dipertontonkan di awal acara, bisa diupload ke YouTube, Instagram, Facebook, maupun TikTok, dan Twitter, dari sanalah wisatawan akan mendapatkan gambaran mengenai destinasi wisata yang akan dikunjungi.
“Tadi sebelum acara ini dimulai, kita melihat bagaimana para finalis kita, mengambil gambar destinasi yang menjadi top destinasi di Sulawesi Selatan. Baru beberapa tadi yang kita saksikan sekilas, sungguh sangat luar biasa,” puji dia.
Sulsel diyakini menyimpan potensi pariwisata yang tak kalah hebatnya dengan daerah lain di Indonesia. Maka wajar, ujar Jufri, jika Sulsel dilabeli Tourism Paradise atau Surganya Pariwisata Indonesia, bahkan dunia.
“24 Kabupaten Kota di Sulsel ini memiliki potensi luar biasa. Tidak berlebihan kalau kita menyebutnya, Sulsel ini Surganya Pariwisata, Tourism Paradise of South Sulawesi,” tegasnya.
Keindahan dan keunikan yang dimiliki tiap daerah ini mesti dijaga, dilestarikan, dikembangkan, serta terus didorong agar dapat mengundang masuknya wisatawan. Dampaknya akan dirasakan segenap elemen bangsa dan negara, baik melalui devisa negara maupun pendapatan langsung yang mengalir kepada para pelaku industri, UMKM hingga masyarakat umum.
“Kalau semua potensi wisata kita ini bisa digarap dan dikelola untuk mendatangkan wisatawan yang banyak, maka tentunya kita akan mendapatkan keuntungan yang banyak bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita,” pungkasnya.
Puteri Anak Indonesia dan Puteri Remaja Indonesia tidak boleh melewatkan itu. Usai pemilihan, para juara ini akan diberdayakan pihaknya dalam berbagai event kepariwisataan maupun kebudayaan.
Dia pun meminta kepada panitia agar terus bersinergi dengan jajarannya. Tujuannya, supaya kedua pihak dapat memperkuat kolaborasi, sebagaimana tujuan untuk melahirkan Puteri Anak Indonesia dan Puteri Remaja Indonesia yang diharapkannya bukan hanya ajang lomba semata.
Bruno S Rantetana dalam laporannya menerangkan jika ajang ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda untuk aktif berkontribusi terhadap sektor budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Kepopuleran media sosial, seiring pesatnya teknologi informasi menjadi salah satu pemantik terhadap familiarnya promosi bagi Generasi Z maupun Generasi Y.
“Melalui kegiatan diharapkan para generasi bangsa memperkenalkan dan mempromosikan pariwisata Sulawesi Selatan melalui media sosial. Hasil kegiatan ini akan melahirkan generasi cerdas, inovatif, bertalenta, dan berprestasi,” ungkapnya.
Ajang berikutnya menanti, sekitar Oktober mendatang di DKI Jakarta untuk tingkat nasional. Karenanya, sedini mungkin para finalis dibekali berbagai kemampuan, keterampilan, bahkan pasca grand final dapat lebih intensif memperdalam pengetahuan terkait kepariwisataan. (*)