
AMBAE.co.id – Makassar. Suasana mudik rupanya semakin merasuk ke dalam relung jiwa Muhlis Majid, warga Dusun Pattallassang, Desa Tabbinjai, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa yang sehari-hari bekerja sebagai Penulis dengan wilayah kerja Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Jeneponto. (baca : Penulis Jalanan atau Menulis di Jalan, Pesan Muhlis “Budayakanlah”)
Saat ini masih berada di Makassar, padahal sebelumnya sudah menyiapkan diri di tanggal 31 Mei 2019 untuk Mudik langsung dari Jeneponto menuju kampung halamannya. Namun karena banyak pertimbangan, mudik tahun ini harus dibagi 2 etape.
Benar dia berangkat dari Jeneponto hari Jum’at lalu. Tapi memutuskan singgah di Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar untuk menyiapkan etape kedua karena kondisi motornya harus dia pastikan lebih siap lagi menjajal rute menantang yang ekstrim.
Sabtu kemarin (01/06/19) ditulisnya pada Status di Akun Facebook pribadinya kondisi jalan di desanya sangat memprihatinkan. Dia mengunggah foto yang dikirimkan sang isteri yang menunggu kedatangannya di rumah.
“Terancam mudik dengan jalan kaki lagi di tanah mirip sawah ini kalau begini kamase, #colek pemerintah”, tulis Muhlis sekitar pukul 23:29 Wita.