Sahur ala Songkolo Bagadang dan Kanre Santang, No Ribet plus Murah Meriah

Ansar dan jualannya berupa songkolo bagadang dan kanre santang.
Ansar menjual songkolo bagadang dan kanre santang dengan harga relatif murah untuk menu santap sahur.

AMBAE.co.id – Bantaeng. Ansar (44) pemilik Kios Bule di bilangan Kampung Sasayya, Kelurahan Bonto Sunggu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng adalah salah satu penjual makanan untuk santap sahur selama Ramadhan 1440 H.

Di tempatnya dijual Songkolo Bagadang (nasi uduk) dan Kanre Santang (nasi santan). Anda yang berencana Sahur Puasa Ramadhan bisa memasukkan ke dalam daftar makanan #AntiRibet saat sahur.

“Sudah 6 atau 7 tahun mungkin Saya jualan songkolo bagadang dan kanre santang. Alhamdulillah dari waktu ke waktu pembeli terus bertambah”, jelasnya.

Disamping harganya terbilang murah meriah, hanya 10 ribu Rupiah per bungkusnya, juga tidak sulit menemukannya jika Anda berada di Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan. Letaknya di Jalan Pahlawan, berhadapan langsung dengan jalan poros yang menghubungkan antara Kota Makssar dengan Kabupaten Bulukumba di sisi Timur Kabupaten Bantaeng.

Uniknya kanre santang ini dibungkus dengan daun pisang dan direkatkan dengan sebuah kayu kecil mirip tusuk sate, bukan dengan peluru hecter. Kalau songkolo bagadang menggunakan wadah kertas khusus untuk pembungkus nasi.

Read:  Pesta Adat Gantarang Keke Perlu Dilestarikan Kata Sekda Bantaeng

Menikmati kanre santang akan semakin enak bersama sayur dan sambel atu cobek tomat yang turut diberikan saat pembelian. Demikian halnya songkolo bagadang yang sudah ditaburi parutan kelapa, juga disiapkan cobek untuk menambah cita rasa.

Ansar kepada AMBAE, Senin malam (13/05/19) mengaku kebanjiran pembeli mulai tengah malam hingga menjelang waktu sahur setiap harinya. Dia sendiri baru 2 malam menjual karena pertimbangan tertentu.

“Jam 12 malam itu mulai mi (sudah mulai) datang pembeli pak. Ada juga yang melintas dan singgah”, bebernya.