AMBAE.co.id – Jakarta. The 21st Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT 2019) turut diikuti Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Kabupaten Bantaeng dengan menampilkan beberapa produk khas Bantaeng. Diantaranya kerajinan bambu dan bosara.
“Kita memamerkan kerajinan bambu dan juga kreasi bosara di pameran INACRAFT 2019 ini”, jelas Hj Andriani Gani selaku Sekretaris Dekranasda Kabupaten Bantaeng.
Kepada AMBAE, usai Pembukaan Pameran di Balai Sidang Jakarta Convention Center, Rabu siang (24/04/19), Andriani yang juga Seksi Aneka Industri Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Bantaeng menerangkan bahwa produk-produk yang dibawa dipamerkan bersama produk dari 23 Kabupaten/Kota di SulSel di stand bersama yang ditangani Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi SulSel.
Hadir memimpin rombongan dari Bantaeng yakni Ketua Dekranasda Kabupaten Bantaeng, Hj Sri Dewi Yanti. Tampak bersamanya beberapa pengurus Dekranasda yang sengaja diajak ke pameran yang sedianya dihelat tanggal 24-28 April 2019.
Pameran bertema “Jakarta Enjoyable Multicultural Diversities” yang dibuka Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo bersama Ibu Negara, Iriana Joko Widodo itu diharapkan Sri Dewi Yanti agar jajarannya bisa menjadikannya sebagai media belajar untuk lebih meningkatkan ekonomi kreatif di daerahnya.
Betapa tidak lebih dari 1600 peserta mengikuti pameran dari beragam industri kerajinan. Lebih dari 10000 produk berkualitas dipamerkan dari latar kebudayaan berbeda baik Indonesia maupun negara lain.
“Mudah-mudahan kita bisa memetik banyak ilmu dari pameran ini dengan banyaknya kerajinan yang akan menginspirasi kita dari daerah”, ujar Sri.
Disamping itu, dapat dijadikan ajang untuk mencari supplier dalam rangka kerja sama bisnis antara pengrajin, produsen dan pelaku UMKM serta penikmat handicraft.
Diketahui Dekranasda Bantaeng intens mensupport pengrajin untuk dapat lebih meningkatkan mutu produknya serta kreasi yang lebih produktif agar bisa diterima semua kalangan. Diantaranya melalui Pelatihan Teknis Kerajinan Bambu di Desa Bonto Mate’ne, Kecamatan Sinoa, Kabupaten Bantaeng selama 5 hari berturut-turut, 25-29 Maret 2019. (*)