Disbudpar Sulsel Masif Perkenalkan Tourism Paradise

 

Pengenalan Tourism Paradise kepada khalayak.
Kadisbudpar Sulsel (kedua dari kiri) menyampaikan pernyataan kepada Awak Media (06/11/21).

AMBAE.co.idMakassar. Dalam berbagai kesempatan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan (Disbudpar Sulsel), Muhammad Jufri kerap menggambarkan betapa indahnya Sulsel. Saking indahnya, Sulsel baginya adalah surganya pariwisata.

Destinasi wisata yang tersebar di 24 Kabupaten dan Kota menawarkan pesona panorama alam pegunungan, bahari, persawahan hingga budaya yang melekat ke dalam kehidupan masyarakatnya. Ditambah ragam kuliner khas seperti coto, pallu basa, konro, barongko, dan sop saudara.

“Sulawesi Selatan yang kita cintai ini surganya pariwisata, ‘tourism paradise’. Tidak salah jika Sulawesi Selatan jadi gerbang masuknya wisatawan di Kawasan Timur Indonesia,” ujar pria kelahiran Kabupaten Kepulauan Selayar itu, Minggu (07/11/21).

Keindahan yang sama juga dapat ditemukan di bawah laut pada Kawasan Taman Nasional Taka Bonerate yang ada di ujung Selatan Pulau Sulawesi. Sedangkan di sisi Utara Sulsel, wisatawan dapat berinteraksi dan menyelami kehidupan bermasyarakat suku Toraja dalam event Rambu Solo’ dan Rambu Tuka’ sebagai salah satu atraksi wisata.

Danau Tempe di zona tengah provinsi ini bisa pula menjadi pilihan sebelum berendam di Permandian Air Panas Lejja. Belum lagi, bagi mereka yang suka mengasah adrenalin, datang dan jelajahilah Gunung Lompobattang, Gunung Bawakaraeng, Gunung Bulusaraung, dan Gunung Latimojong.

Read:  Vidcon Bersama MenParEkraf, Ketua GenPI SulSel Sepakat Pariwisata Kembali Bangkit dengan Sejuta Inovasi

Jufri mengatakan, wisatawan akan mendapati surganya pariwisata. Sebagaimana surga dimaknai dengan segala bentuk kecantikan, keindahan, kenyamanan, dan kepuasaan bagi siapapun yang memasukinya.

“Mau lebih dalam memahami surganya pariwisata? Datang maki (silakan Anda datang) ke Sulawesi Selatan, kami tungguki (kami tunggu Anda), kami siap memberikan pelayanan yang terbaik,” tutur dia.

Di tangan Muhammad Jufri, Disbudpar Sulsel mulai membenahi sektor pariwisata dan sektor budaya. Betapa tidak, hempasan Pandemi COVID-19 selama hampir 2 tahun telah membuat kedua sektor yang saling terkait itu terseok-seok.

Bukan hanya karena wisatawan yang nyaris nihil masuk ke Sulsel, faktor utama yang mendukung baik infrakstruktur, SDM (Sumber Daya Manusia), dan juga permodalan membuat eksistensi Pelaku Industri Pariwisata maupun Pelaku Industri Kreatif, dan Pelaku Seni dan Budaya terganggu. Sebagian malah harus rela berdiam sejenak meski kondisi Pandemi COVID-19 sudah mulai menunjukkan perubahan ke arah yang lebih landai terhadap potensi kasus terkonfirmasi virus.

Pesona yang sudah indah nan cantik, perlu ditata kembali agar kepariwisataan siap sepenuhnya. Sebagai salah satu sektor unggulan Pemprov Sulsel, pariwisata diharapkan tampil lagi di podium utama menjadi penyumbang terbesar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Ketika wisatawan kita, baik itu domestik maupun mancanegara hadir di Sulawesi Selatan untuk menikmati seluruh destinasi wisata kita, mulai dari bandara sampai ke hotel, ke destinasi wisata dan kembali ke daerahnya, dia merasa senang, happy, seperti berada di Surga di Sulawesi Selatan. Itu mi (itulah) yang kita sebut Paradise Sulawesi Selatan,” terang Jufri yang suka melafalkan sesuatu dalam Bahasa Makassar dengan dialeg Makassar pula.

Bahkan Bahasa Makassar, Bugis, Toraja, dan juga Mandar dengan ragam dialegnya adalah bagian dari pesona wisata, tidak merasa malu disebut “Sulsel banget”. Begitupun pejalanan wisata yang menjadikan rumah ibadah dan tempat-tempat suci sebagai tujuan berwisata.

“Hampir dua tahun kita stagnan dengan kondisi Pandemi COVID-19 ini, maka kali ini kita sepakat untuk mendorong kembali dengan makin membaiknya kondisi yang ada di Sulawesi Selatan. Semua potensi kita geliatkan lagi, industri kreatif kita dorong dan kita bantu hubungkan dengan jasa perbankan untuk mendapat suntikan dana stimulan,” pungkasnya.

Tourism Paradise yang digaungkan kata Jufri mendasari konsep promosi pariwisata yang dijalankannya. Untuk mewujudkan itu, pihaknya terus membangun sinergi dengan Pelaku Industri Pariwisata, Asosiasi Pariwisata, akademisi, dan stakeholder lainnya.

“Alhamdulillah, Bapak Plt Gubernur terus mendorong, mensupport kita agar kegiatan di bidang kepariwisataan mulai dibangkitkan kembali dengan tetap menjaga standar protokol COVID-19,” jelasnya.

Event pariwisata mulai dihelat, satu diantaranya Sulsel Great Sale 2021 yang diharapkan dapat memicu meningkatnya laju perekonomian dengan kehadiran masyarakat berbelanja. Membuka peluang bagi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) untuk eksis lagi.

“Karena Sulsel adalah surganya pariwisata. berarti semua lini mendapat manfaat dari terbukanya kesempatan berwisata. Saat ini memang masih kita fokus wisatawan domestik, tapi kita harus sejak dini siap menyambut wisatawan mancanegara,” tegas Jufri.

Program yang dia namakan lengkap dengan “Tourism Paradise of South Sulawesi” akan dilaunching dalam beberapa waktu ke depan. Dia perkenalkan pula hastag #TourismParadise, #AyoKeSulselMaki, #ParadiseSulsel, #TourismParadiseofSouthSulawesi disamping hastag yang sudah ada sebelumnya untuk mendukung program itu seperti #AyoKeSulsel, #KeSulselAja, VisitSulsel, #VisitSulawesiSelatan dan sebagainya. (*)