AMBAE.co.id – Makassar. Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Provinsi Sulawesi Selatan (TP PKK SulSel) tak henti-hentinya mendorong untuk senantiasa meningkatkan kapasitas kadernya. Puluhan kader dari 24 Kabupaten/Kota se-SulSel lanjut mengikuti BIMTEK di Kota Makassar.
Bertajuk Bimbingan Teknis (BIMTEK) Pemanfaatan Lahan Pekarangan dan Pengolahan di Tengah Pandemi COVID-19 Bagi Pokja III Tim Penggerak PKK dan Kader PKK Kabupaten/Kota Provinsi SulSel, peserta termasuk Kelompok Binaan PKK SulSel melakukan kunjungan sekaligus praktek lapangan.
Tepatnya di Kawasan Eduwisata Hortikultura GOR Sudiang, di Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar pada Rabu (09/09/20). Di mana sebelumnya, peserta telah menerima materi dari para narasumber di LA’RIZ Wthree Hotel Makassar.
Ketua Pokja III PKK SulSel, Hj Rossy Timur Wahyuningsih menjelaskan bahwa lokasi praktek sengaja dipilih di GOR Sudiang karena PKK SulSel bersama Dinas Pertanian SulSel telah menetapkannya sebagai Kawasan Eduwisata Hortikultura. Talas satoimo menjadi salah satu komoditi yang dikembangkan di lahan seluas kurang lebih 5 Hektar itu.
“Jadi kemarin sudah dibekali beberapa materi kepada peserta. Bagaimana memanfaatkan dan juga mengolah pekarangan rumah agar bernilai ekonomis serta bisa mempercantik lingkungan rumah”, jelasnya.
Terlebih kata dia, di tengah pandemi hampir semua aktifitas serba dibatasi. Ke pasar misalnya, sebagian orang berpikir panjang hanya untuk berbelanja sayuran atau buah-buahan dalam jumlah relatif sedikit.
“Pekarangan rumah kita kan bisa ditanami buah dan sayur khususnya tanaman untuk kebutuhan dapur dan sehari-hari”, pungkasnya.
Peserta BIMTEK yang umumnya adalah kader PKK dari 24 Kabupaten dan Kota yang ada di SulSel diarahkan agar bisa meneruskan ilmu yang diterimanya itu kepada masyarakat dengan menyesuaikan kondisi daerahnya, baik dari sisi potensi Sumber Daya Alam maupun ketersediaan komoditi serta tingkat kebutuhan.
“Di GOR Sudiang ini, ada talas satoimo yang ditanam dengan melibatkan petani kelompok binaan PKK Provinsi Sulawesi Selatan. Semoga menginspirasi dan mengedukasi untuk pengembangan tanaman lain, bahkan talas satoimo ini sudah menjadi komoditas ekspor”, ujarnya.
Dia yang juga Penjabat Ketua PKK Kota Makassar menguraikan terkait teknik bercocok tanam yang bisa disesuaikan dengan lahan yang ada. Di antaranya teknik polibag atau vertikultur serta hidroponik.
Senada itu, Sekretaris PKK SulSel, Zulfitrianty Dwiyanti Mustaka menegaskan bahwa peran dan fungsi Pokja III menjadi sangat penting untuk ditingkatkan kapasitasnya. Betapa tidak, Gerakan PKK diarahkan untuk bisa memandirikan masyarakat dan meningkatkan gizi untuk kesejahteraan keluarga, karenanya Pokja III harus berada di garda terdepan guna mewujudkan ketananan pangan dengan penganekaragaman menu pangan bergizi.
“Sasarannya jelas Pokja III PKK, lalu ada Kelompok Binaan serta Kader PKK se-Sulawesi Selatan. Dari sini teman-teman diharapkan bisa mengimplementasikan ke level masyarakat dalam pemanfaatan dan pengolahan pekarangan”, tuturnya yang akrab disapa Izul.
Lanjutnya, melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Masyarakat Melalui Gerakan PKK telah menetapkan 10 Program Pokok PKK. Intisarinya kata Izul, untuk menunjang kebutuhan dasar masyarakat, terlebih pandemi COVID-19 seakan memaksa dan menggeser pola hidup untuk mengikuti era normal baru.
BIMTEK itu dirangkaikan pula dengan Webinar bersama kader PKK di daerah. Masing-masing dilangsungkan di Gedung PKK SulSel dan di Kabupaten Maros. (*)