AMBAE.co.id – Takalar. Mencengangkan, sekira pukul 09:30 WITA pada Kamis pagi, 14 Juli 2022, Professor berlatar pendidikan psikologi yang dimiliki Sulawesi Selatan (Sulsel), menyambangi SMA Negeri 3 Takalar. Adalah Prof. Dr. Muhammad Jufri, M.Si, M.Psi, Psikolog, kelahiran Kabupaten Kepulauan Selayar.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan (Disdik Sulsel) itu menjadi guru bagi ratusan siswa dan siswi di sekolah yang belokasi di Jalan Abdul Jalal Daeng Leo Nomor 2, Kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar. Meski hanya kurang dari 1 jam, namun sejarah akan mencatatkan, jika ada seorang Professor yang berhasil mengajar di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Alhamdulillah, sangat senang, bangga, dan bahagia bisa berada disini. Anak-anakku sekalian yang duduk rapi disini, Anda tidak salah memilih sekolah,” kata Prof Jufri di hadapan siswa/siswi yang duduk di sepanjang selasar, hingga beranda kelas.
Kepadanya, dia membeberkan tokoh-tokoh kawakan yang kini sukses di bidangnya, berawal juga sebagai siswa/siswi di SMA Negeri 3 Takalar. Diantaranya kini ataupun pernah mengemban amanah sebagai Legislator, Pejabat Tinggi, Kepala Daerah, bahkan tokoh berpengaruh di Indonesia.
“Salah seorang kepala sekolah yang membentuk Saya bisa menjadi seperti ini, juga pernah menjadi kepala sekolah di tempat ini. Bapak Drs H Muhammad Tayeb, Almarhum ya, dan itu kepala sekolah Saya juga,” tandasnya.
Sejumlah prestasi yang ditorehkan Prof Jufri, kemudian disampaikan kepada siswa/siswi yang saat ini dalam masa PLS (Pengenalan Lingkungan Sekolah). Seperti halnya ketika menyandang gelar Wisudawan terbaik di kampusnya, lalu meraih gelar Doktor dan Professor.
Kesemua itu dicapai karena telah diniatkan, diimpikan, dan diupayakan dengan giat agar pada saatnya mampu dia raih. Tentu saja kata Jufri, bukan sekedar, namun ada nilai lebih yang menyertainya.
“Saya dipromosi jadi Doktor pas di usia 38 tahun, Alhamdulillah. Ini bukan narsis, tapi Saya ceritakan, mudah-mudahan jadi motivasi untuk anak-anakku semua. Alhamdulillah Saya dikukuhkan jadi Professor, pas di (usia) 39 akhir,” bebernya.
Tatkala dirinya bertanya kepada para pelajar, sentak dijawab ‘amat senang’ bisa bertemu dengan Professor dan berkesempatan menjadi pengajar sebelum mereka menduduki bangku kelas sekolah. Lanjut dikatakan, orang sukses itu selalu mau berpikir berbeda. Sehingga cara berpikirnya senantiasa tidak sama dengan apa yang dipikirkan orang lain.
“Kalau siswa lain hanya menghabiskan waktunya 2 jam membaca buku, siswa yang hebat yang ingin meraih bintang, dia pasti memiliki jam belajar lebih banyak dari itu. Perpustakaan menjadi tempat tepat untuk mengembangkan kekuatan intelektual, Anda harus berani membangun mimpi dari sekarang,” imbuh Jufri.
Dengan membangun mimpi, Jufri berharap para siswa/siswi memperjelas arah dan tujuannya agar tidak salah sasaran. Ketiga, mengubah kebiasaan buruk menjadi baik dan hal yang sudah baik ditingkatkan kualitasnya.
Berikutnya, tips menjadi orang sukses, mesti bersikap proaktif, enjoy the moment, serta tidak lupa memberi hadiah bagi diri sendiri. Ini dilakukan sebagai penghormatan untuk mengapresiasi keberhasilan yang sudah tercapai, lalu menjadi motivasi kedepan supaya lebih giat meraih mimpi-mimpi yang lainnya.
“Mudah-mudahan pertemuan hari ini akan tercatat sebagai moment tak terlupakan bagi Anda. Bahwa Anda pernah bertemu dengan orang seperti Saya karena Saya juga pernah duduk seperti ini. Ingat dan catat! ‘Seperti apa Anda berpikir, seperti apa Anda menjadi’, ini kuncinya,” tutupnya.
Kembali menegaskan, bahwa dirinya bertandang ke sekolah itu bukan kali pertama. Tagline yang dicetuskan olehnya yakni “Sucikan hati, ikhlas dalam bekerja” masih terpampang di dinding sekolah.
Karenanya dia berterima kasih kepada jajaran sekolah yang menjaga nilai-nilai positif dalam belajar, bekerja, dan berinteraksi itu. Dipedomani hingga diteruskan kepada siswa/siswi dari tahun ke tahun agar dalam menjalani hidup kelak, juga mewariskannya secara berkesinambungan.
Prof Jufri yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Provinsi Sulsel, tidak datang sendiri ke SMA Negeri 3 Takalar. Dia didampingi para Kepala Bidang, Sub Koordinator Seksi, Kepala UPT (Unit Pelaksana Teknis), dan beberapa staf.
Sementara itu, hadir dikesempatan yang sama, Sekretaris Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII (Cab Disdik Wil VII) Takalar-Jeneponto, didampingi Kepala Subag Tata Usaha, Asrul, Kepala Seksi Pembinaan SMA, Sugralis, Kepala Seksi Pembinaan SMK, Nur Indra Syamsu. Juga hadir Kepala UPT SMA Negeri 3 Takalar, Abdullah Daeng Talli. (*)