AMBAE.co.id – Makassar. Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan (SulSel) akan bekerja sama dengan USAID Jalin SulSel untuk melindungi Ibu hamil dan anak dari virus corona atau COVID-19. Kerja sama ini juga melibatkan Forum CSR SulSel.
Ketua PKK SulSel, Hj Liestiaty F Nurdin mengungkapkan, jumlah anak usia 10 tahun ke bawah yang terpapar COVID-19 cukup banyak, mencapai 142 orang. Karena itu, perlu upaya massif untuk melindungi mereka.
“Selama ini kan banyak yang mengira anak-anak tidak kena COVID-19. Ternyata sekarang jumlahnya cukup banyak”, ujarnya saat menerima perwakilan USAID Jalin SulSel dan Forum CSR SulSel di Rumah Jabatan Gubernur SulSel, Rabu (24/06/20).
Untuk memberikan pengertian kepada anak-anak mengenai bahaya COVID-19, PKK SulSel akan melakukan sosialisasi dalam bentuk yang berbeda. Antara lain kata Lies, melalui lagu, buku cerita, hingga tayangan di televisi.
“Kita buat semenarik mungkin dan sesuai dengan tingkat pemahaman anak-anak kita. Tentang pentingnya memakai masker, cuci tangan dan jaga jarak. Kecuali anak usia 2 tahun ke bawah, memang tidak dianjurkan memakai masker”, jelas dia.
Menurutnya, salah satu yang menjadi kendala saat ini, khususnya anak-anak yang masih membutuhkan vaksin atau imunisasi, para Ibu was-was membawa mereka ke puskesmas atau rumah sakit karena takut tertular COVID-19. Begitupun dengan Ibu hamil, khawatir memeriksakan kandungannya.
“Ini harus kita pikirkan ke depan, seperti apa solusinya, mungkin kita harus mengumumkan, puskesmas dan rumah sakit mana saja yang bebas COVID-19. Sehingga, Ibu-ibu tidak lagi kuatir”, tuturnya.
Pada kesempatan sama, Regional Manager USAID Jalin SulSel, Aty Uleng Hamid menuturkan bahwa pihaknya fokus pada Ibu hamil dan bayi baru lahir sampai berumur satu bulan. Ia mengakui, ada kekhawatiran bagi Ibu hamil untuk memeriksakan kandungannya ke pusat pelayanan kesehatan, akibat pandemi COVID-19.
“Kami siap bekerja sama dengan PKK Sulsel”, tegas Aty.
Sementara itu, Bachnar Abdullah selaku Ketua Forum CSR SulSel yang turut hadir pada pertemuan tersebut, juga siap mendukung program yang akan dilaksanakan. Dirinya melaporkan terkait hal-hal yang telah dilaksanakan forum tersebut.
“Tiap daerah berbeda permasalahannya. Karena itu penanganannya pun berbeda”, terangnya.
Di Kabupaten Pangkep yang merupakan daerah kepulauan kata dia, Forum CSR SulSel membangun rumah tunggu bagi Ibu-ibu hamil yang akan melahirkan. Mereka yang ada di pulau, bisa datang ke kota untuk melahirkan, dimana sudah fasilitas memadai.
“Kalau melahirkan di pulau, tentu ada resiko jika misalnya terjadi hal yang gawat”, pungkasnya.
Termasuk di Bulukumba juga ada program Darah Kita. Setiap Ibu hamil, sudah memiliki tiga calon pendonor jika misalnya melahirkan dan butuh darah.
“Kita berharap, ke depan bisa mereplikasi program ini di daerah lain juga. Tergantung apa masalah di daerah tersebut”, kata Bachnar. (*)