AMBAE.co.id – Bantaeng. Memasuki hari ke-4 pasca banjir di Kabupaten Bantaeng, Dompet Dhuafa tetap eksis memberikan dukungan terhadap upaya pemulihan. Berupa pemeriksaan kesehatan di sejumlah titik terdampak banjir.
Hal itu disampaikan Syarif selaku Program Sosial dan Bencana Dompet Dhuafa kepada AMBAE saat diwawancarai di Rumah Makan Aroma Laut Bantaeng di Jalan Dr Ratulangi Kecamatan Bantaeng, Selasa (16/06/20).
“Kita ada posko logistik dan pos kesehatan. Untuk pos kesehatan sejak hari Sabtu, kita mulai menyisir wilayah yang kena banjir dengan pemeriksaan kesehatan gratis”, ungkap Syarif.
Tim Medis beranggotakan 10 orang itu, banyak melayani penyakit pasca banjir. Diantaranya gatal-gatal, luka karena tertusuk pecahan beling, teriris hingga penyakit umum, dampak cuaca tidak menentu.
“Ada luka-luka, misalnya tertusuk paku, beling dna juga teriris. Kalau antusias sangat tinggi, apalagi kita datang bawa obat tanpa ribet, langsung kita tindaki”, jelasnya.
Pihaknya menargetkan akan mensupport pemulihan hingga seminggu pasca banjir. Namun, jika dalam perjalanannya dianggap masih diperlukan tindaka tambahan maka akan dilanjutkan untuk waktu lebih lama.
“Target sekitaran seminggu, nanti kita lihat kondisinya. Kalau masih ada, akan kita lanjut sambil monitor dan evaluasi”, tegasnya.
Selain pos kesehatan yang sifatnya mobile menjangkau area banjir, Dompet Dhuafa juga mendirikan Posko Induk di Jalan Kemiri, Kelurahan Tappanjeng, Kecamatan Bantaeng. Tepatnya di Kediaman keluarga Marlia Kamaruddin yang juga sebagai Pengurus Dompet Dhuafa area Bantaeng.
“Posko Induk di rumahnya Ibu Marlia, di sana kita drop logistik. Rencana di sampingnya kita bangun dapur umum, saat ini sementara kita stel”, ujar dia.
Dompet Dhuafa telah menyiapkan bahan baku mensuplai dapur umum. Sementara itu, juga akan dibagikan paket sembako bagi warga terdampak banjir.
Syafri mengungkapkan bahwa supporting yang sama akan dijalankan di Jeneponto. Hari ini menjadi akhir bergabungnya Dompet Dhuafa bersama Tim Relawan pencarian korban hilang di Jeneponto.
“Inshaa Allah kita lanjut juga di Jeneponto. Jadi hari ini sudah ditutup pencarian korban bersama tim kita dan relawan di sana”, tutupnya.
Pada kesempatan sama, Wakil Bupati Bantaeng, H Sahabuddin merespon baik dukungan Dompet Dhuafa kepada Pemerintah dan Masyarakat. Menurutnya, semua pihak telah mengambil perannya, sehingg diharapkan mampu mempercepat penanganan pasca banjir.
“Terima kasih tentu kita sampaikan kepada Dompet Dhuafa dan juga tim-tim lain, ada juga Relawan dan bantuan dari banyak pihak. Semua bantuan harus kita terima”, tuturnya.
Pastinya kata Sahabuddin, masih ada area belum tersentuh maksimal. Misalnya untuk pembersihan karena tebalnya lumpur, jalan setapak dan perkampungan belum tersentuh seluruhnya.
“Tadi Saya kunjungi Cabodo sampai di belakang Pekuburan China (Kelurahan Bonto Sunggu, Kecamatan Bissappu). Disana jauh lebih parah dari Khayangan (Kelurahan Bonto Rita, Kecamatan Bissappu)”, pungkasnya.
Untuk membersihkan lumpur, Pemkab Bantaeng menurunkan alat berat grader dan excavator. Dan juga menerjunkan ASN (Aparatur Sipil Negara) serta bekerja sama dengan TNI, POLRI dan unsur Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) lainnya. (*)