Sasar Pasar Jatim, Disbudpar SulSel Gelar Direct Promotion

Gelaran Table Top di Hotel Aster, Kota Batu, Jatim.
Table Top di Kota Batu, Jatim digelar sehari oleh Disbudpar SulSel (22/02/20).

AMBAE.co.id – Batu. Dinas Perindustrian dan Kebudayaan (Disbudpar) Provinsi Sulawesi Selatan (SulSel) menggelar Table Top bertempat di Hall Anggrek, Aster Hotel, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur (Jatim), Sabtu pagi (22/02/20).

Dihadiri langsung Kadisbudpar SulSel, Denny Irawan Saardi, event itu merupakan bagian tak terpisahkan dari Direct Promotion yang dilangsungkan selama 3 hari sejak 21-23 Februari 2020.

Denny mengungkapkan jika pihaknya berupaya memperkuat sektor pariwisata di SulSel dengan membangun kolaborasi, jejaring serta kerja sama yang apik dengan berbagai pihak. Harapannya wisatawan yang datang ke Jatim pada umumnya bisa berkunjung pula ke SulSel melalui pelibatan pelaku pariwisata dan budaya.

“Satu hal sering disampaikan Bapak Gubernur kepada kami, membangun sektor pariwisata bukan hanya domain Pemerintah semata. Kita harus membangun kolaborasi pentahelix, Pemerintah, swasta, masyarakat, akademisi dan media”, tuturnya.

Lanjut dalam sambutannya menyampaikan bahwa sektor pariwisata merupakan sektor unggulan. Tidak hanya di daerah, namun sudah menjadi agenda nasional, sehingga penting dilakukan percepatan khususnya bagaimana memasarkan potensi yang ada.

Read:  Nun Jauh di Makassar, Kadisbudpar Sulsel Kirim Do'a Buat SLiMer Jelajah Pesona Sulawesi 2021

Dia mengutip ucapan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo bahwa Indonesia ke depan akan didukung kepariwisataan yang lebih baik. Karenanya Disbudpar menyasar Jatim, lebih tepatnya Kota Batu yang masuk salah satu daerah wisata dengan tingkat kunjungan yang tinggi di Indonesia.

“Menjadi program prioritas dari kebijakan Bapak Gubernur Sulawesi Selatan, Bapak Prof. DR. Ir. H. M. Nurdin Abdullah, M.Agr, sektor pariwisata dalam RPJMD 2018-2023 sebagai salah satu sektor unggulan”, tambah Denny.

Demikian halnya pengalaman dan sepak terjang para seller maupun buyer di Jatim kiranya dapat diaplikasikan di SulSel dalam rangka memajukan daerah yang menjadi pintu masuk Indonesia di bagian Timur.

Read:  Berkunjung ke Museum La Galigo Cuma Rp 5 ribu, Disbudpar Sulsel Jamin Bebas Pungli

Table Top hingga siang itu mempertemukan para pelaku pariwisata dari dua daerah yang diwadahi ASITA (Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies), PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) dan berbagai lembaga lainnya. Di dalamnya pula ada Pemerintah, selama event dihadiri Kadisbudpar Kota Makassar serta Kabupaten Gowa, Takalar dan Maros.

Idil Leonardo Manaba selaku Ketua DPD (Dewan Pengurus Daerah) ASITA Provinsi SulSel menjelaskan bahwa kebudayaan dan kepariwisataan tidak henti-hentinya dipromosikan. Serta merta kata dia, upaya pelestarian juga akan berjalan efektif karena penting untuk menjaga dan tidak bisa dilupakan.

“Kalau perlu di setiap Kabupaten/Kota ada desa wisata yang bisa membuat wisatawan nyaman menginap dalam waktu lama. Sehingga lama tinggalnya itu tidak lagi minimum 3 hari 2 malam, tetapi minimum 5 hari 4 malam”, ujarnya.

Di kesempatan sama, dirinya mengajak warga SulSel di Malang, Batu dan seluruh wilayah Jatim untuk ikut menjadi seller sebagai representasi persaudaraan untuk mempromosikan pariwisata SulSel. Saat itu turut hadir perwakilan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) yang mana baru akan dilakukan pelantikan di hari dan daerah yang sama. (*)