Ketua PKK SulSel Beberkan Program Strategis Menekan Angka Stunting

Menghadiri peringatan HUT DWP SulSel.
Ketua PKK SulSel (tengah) pada peringatan HUT DWP SulSel ke-20 menerima karangan bunga (13/01/20).

AMBAE.co.id – Makassar. Berbicara di hadapan ratusan kaum perempuan di Ruang Pola Kantor Gubernur SulSel (Sulawesi Selatan) pada Senin (13/01/20), Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi SulSel, Hj Liestiaty F Nurdin mengungkapkan sejumlah program yang intens dilaksanakan PKK SulSel.

Setidaknya ada 2 program yang selama ini diprioritaskan. Hal itu oleh Lies disebutnya sebagai bentuk dukungan ke Pemerintah terhadap isu peningkatan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) serta penurunan angka stunting.

Sementara PKK menurutnya pada hakikatnya harus mendukung penuh program Pemerintah sebagai mitra dalam mewujudkan masyarakat sejahtera. Demikian halnya Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan organisasi perempuan lainnya di SulSel yang mencapai 300.

“Fokus kita hingga saat ini, bagaimana mengupayakan untuk menurunkan angka stunting. Insya Allah dengan komitmen bersama, kita bisa tekan khususnya di SulSel”, tegas dia.

Lies menyampaikan itu saat menghadiri Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) DWP Provinsi SulSel yang ke-20. Dia berharap peran organisasi perempuan terutama PKK dan DWP dapat memperlihatkan keseriusannya akan pentingnya angka stunting untuk ditekan demi SDM yang unggul.

Read:  Finest Lesbian Sugar Momma online dating sites & programs in 2023

Keluarga menjadi sasaran utama kata dia, bagaimana mengatur asupan gizi kepada Ibu Hamil dan anak mulai 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang disebut sebagai masa emas terhadap tumbuh kembang anak.

“Seluruh organisasi perempuan harus mengambil bagian membantu program nasional. Di SulSel ada 300 organisasi perempuan yang bisa bergerak membantu mensosialisasikan pencegahan stunting serta penanganan gizi buruk kepada masyarakat”, imbuhnya.

Hal sama dijelaskan Sri Rejeki selaku Ketua DWP SulSel. Dia yang telah memimpin organisasi itu sekitar 5 bulan menyebut jika peran perempuan dalam pembangunan nasional harus dimaksimalkan.

“Penurunan angka kekerasan pada perempuan dan anak serta pencegahan stunting bagi anak sejalan dengan arah kebijakan yang tertuang pada RPJMN Tahun 2020-2024. Termasuk di dalamya pembangunan Sumber Daya Manusia berkualitas dan berdaya saing”, jelasnya.

Sri pun mengajak jajarannya untuk mengimplementasikan komitmen itu melalui gerakan nyata yang juga telah dilakukannya hingga kini. Tentu berharap dapat terus berkesinambungan, bersinergi dengan PKK dan Pemerintah. (*)