AMBAE.co.id – Makassar. Dalam rangka terus membuka pangsa pasar bagi IKM (Industri Kecil dan Menengah), Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sulawesi Selatan (SulSel) melakukan sejumlah gebrakan dengan menyasar pelaku IKM di Kabupaten/Kota.
Ketua Dekranasda SulSel, Hj Liestiaty F Nurdin membangun kolaborasi dengan pihak Perbankan. Diketahui perbankan sebagai salah satu perusahaan memiliki kewajiban ataupun tanggung jawab sosial melalui CSR (Corporate Social Responsibility).
CSR ini oleh Lies dimanfaatkan menyediakan boks jualan untuk membantu IKM. Saat ini telah didistribusikan 25 unit kepada pelaku IKM di Kabupaten Takalar dan 50 unit di Kabupaten Bone.
“Bantuan berikutnya akan kami berikan kepada IKM di Kota Makassar dan Kabupaten Maros. Sebelumnya kita sudah berikan 50 boks untuk Bone dan 25 untuk Takalar”, ungkapnya.
Hal itu disampaikan di Baruga Lounge Kantor Gubernur SulSel, Jum’at (03/01/20). Saat itu dirinya bersama Gubernur SulSel, HM Nurdin Abdullah menggelar diskusi dengan puluhan pelaku IKM dari beberapa daerah di SulSel.
Lies menegaskan jika program Dekranasda itu sebagai tindak lanjut dari komitmennya untuk berupaya memberi ruang seluas-luasnya bagi IKM agar dapat lebih dekat dengan konsumen. Selain boks, pihaknya juga membantu menyiapkan lokasi berjualan.
“Kita fasilitasi berjualan di Benteng Rotterdam. Disana bisa dijual kerajinan dan juga produk khas SulSel”, jelasnya.
Benteng Rotterdam kata Lies dikunjungi setidaknya 70-100 orang setiap harinya. Destinasi wisata itu menjadi perhatian Dekranasda SulSel bersama Pemprov SulSel untuk dijadikan lokasi memasarkan produk kerajinan.
“Di Makassar kami menyediakan tiga titik sebagai lokasi bagi IKM memasarkan produk kerajinan yakni Benteng Rotterdam, Kawasan sekitar Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi SulSel serta Anjungan Pantai Losari”, urai dia.
Khusus untuk Anjungan Pantai Losari sementara dikoordinasikan dengan Pemerintah Kota Makassar. Nantinya akan ada dua titik diperuntukkan bagi IKM.
Nurdin Abdullah menyebutkan ada 3 point penting yang menjadi kendala IKM untuk berkembang yakni ketersediaan bahan baku, teknologi pendukung dan kepastian pasar. Olehnya, Gubernur bergelar Professor tersebut berharap seluruh pihak bersinergi mulai dari hulu hingga hilir.
“Kekuatan kita besar, namun kita susah menjadi besar karena kita jalan sendiri-sendiri. Mari kita kompak dan bersinergi agar kita bisa lebih besar”, imbuhnya.
Dia memastikan pihaknya senantiasa mendorong ketersediaan bahan baku, ketersediaan teknologi dan kepastian pasar bagi pelaku IKM. Dikatakan pula bahwa Pemprov SulSel mulai menata kawasan wisata dengan menghadirkan pasar seni di setiap destinasi wisata. (*)