AMBAE.co.id – Bantaeng. Bertempat di Gedung Balai Kartini Bantaeng, dilangsungkan peringatan Hari Ibu yang ke-91 dan juga Hari Ulang Tahun (HUT) Dharma Wanita Persatuan (DWP) yang ke-20, Kamis pagi (19/12/19).
Acara itu dilaksanakan Tim Penggerak PKK (TP PKK) Kabupaten Bantaeng dan DWP Kabupaten Bantaeng bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantaeng. Bupati Bantaeng, H Ilham Azikin didampingi Ketua PKK Bantaeng, Hj Sri Dewi Yanti hadir langsung saat itu.
Sedikit berbeda perayaan setahun lalu, Sri berkesempatan mendengarkan curahan hati melalui sebuah prolog. Berselang beberapa menit, Hj Linda Azikin tiba di lokasi acara bersama rombongan.
Tak lain adalah Ibu dari Ilham yang juga Isteri dari H Azikin Solthan sekaligus mantan Ketua PKK Bantaeng periode 1998-2003 dan 2003-2008. Turut bersamanya putera bungsu Ilham yakni Arai.
“Saya tidak menyangka hari ini bertemu Ibunda, Hj Linda Azikin. Padahal semalam Saya masih sama-sama di Makassar”, tutur Ilham.
Matanya berkaca-kaca tatkala menerima bunga dari sang Ibu. Sementara Arai menyodorkan bunga kepada Ibunya.
Berlanjut Ilham menyampaikan sambutannya, dikatakan bahwa peran Ibu sangat luar biasa dalam melahirkan generasi hebat untuk bangsa dan negara ini.
“Kehadiran bangsa dan negara yang kita nikmati hari ini tidak terlepas dari perjuangan dan konsolidasi seorang Ibu. Perjuangan Ibu tidak terbatas dan tidak berbatas”, ujarnya
Untuk itu, Bupati Bantaeng mengajak seluruh yang hadir agar tidak pernah berhenti mengharapkan do’a dan restu Ibu. Termasuk dirinya kata Ilham, bisa berdiri di tempat itu tidak terlepas dari tulus dan ikhlasnya Ibu mendo’akan anaknya menjadi yang terbaik.
“Saya bisa berdiri disini tidak terlepas dari itu. Kita berharap ini dimaknai sebagai momentum untuk kita kembali ke titik memberi penghargaan atas perjuangan seorang Ibu”, pungkasnya.
Sebelumnya, Sri menyampaikan bahwa kekerasan terhadap perempuan yang banyak terjadi di luar sana menyadarkan kita akan pentingnya peran perempuan dalam keluarga serta kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Kita diperhadapkan berbagai rupa tantangan. Bagaimana menjaga anak kita dari dampak negatif seperti merebaknya situs tidak layak ditonton anak-anak kita”, jelasnya.
Disitu, Ibu dituntut memantau sikap dan tingkah laku anak agar dapat berkembang dan sukses sebagai generask hebat. Selain sebagai Isteri, perempuan dia yakini harus menjadi motor penggerak dalam segala aspek kehidupan.
“Pembagian tugas dan peran seimbang antara Suami dan Isteri akan mengantar kita pada pemenuhan kasih sayang yang tidak terabaikan”, tutup Sri.
Dihadiri ratusan kaum perempuan dari berbagai kalangan, kegiatan itu dirangkaikan Seminar yang mengusung tema “Meningkatkan peran perempuan dalam menjaga ketahanan keluarga di era milenial”. PKK menghadirkan Hj Okky Asokowaty selaku Narasumber tunggal. (*)