Mall dan Batalnya Puasa si Fitri

Mall.
Kisah fiksi si Fitri berbelanja di Mall.

AMBAE.co.id – Bantaeng. Sekira pukul 03:00 Wita di hari ke-18 Puasa Ramadhan 1440, Kamis (23/05/19), bangunlah si Fitri dari pembaringan empuk di kediamannya yang beralamat di Kabupaten Bantaeng.

Nun jauh dari keramaian dan hiruk pikuk Makassar yang diklaim sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Selatan.

Tampak masih mengusap kedua kantong matanya berharap bisa cepat segar, dia lalu berkata “Jam berapa kita berangkat…???”

Ibunya Fitri, Jumasia sentak menjawab “Sabar ya, kita sahur dulu sambil menunggu Bakkara karena dia yang akan menyetir mobil kita”, ucapnya.

Alhasil berangkatlah Fitri bersama Jumasia, Bakkara menuju Kota Makassar usai menyantap menu sahur. Niatnya untuk berbelanja di Kota Makassar, makanya mereka berangkat lebih awal dan memilih menunaikan Shalat Shubuh di sebuah Masjid di Kabupaten Jeneponto.

Read:  H-4 Idul Fitri 1440 H, Ani Pamit ke S

Menempuh perjalanan sekira 3 jam melewati Kabupaten Jeneponto, Takalar dan Gowa yang berjarak kurang lebih 123 Kilometer, tibalah di Makassar sekitar pukul 07:15 Wita.

Termasuk beruntung karena arus lalu lintas pagi itu relatif masih lancar. Tapi setibanya di Makassar, kepadatan lalu lintas menjadi momok tersendiri bagi sebagian besar pendatang yang kerap dimanjakan dengan suasana sepi di daerah asalnya.

“Ampun, macet misseng (macet lagi), mau cepat-cepat tapi begini jadinya”, keluh si Fitri dengan gaya bahasa Makassar.

Ironisnya, pusat perbelanjaan seperti mall masih tertutup. Konon mulai buka pukul 09:00 Wita, tapi baru untuk karyawan dan pedagang. Sedang bagi pengunjung nanti bisa diakses mulai pukul 10:00 Wita hingga pukul 22:00 Wita.

Sejenak menurun semangat Fitri, pasalnya dia sedang berpuasa. Coba kalau tidak puasa kata dia, mungkin bisa ke Pantai Losari dulu menikmati es teler atau ke Jalan Nusantara untuk menyantap Coto Nusantara yang menjadi menu kesukaannya.

Read:  Diman Termuda Ikuti STQH VII Bantaeng di Loka

Belum lagi Bakkara, si sopir yang doyan merokok harus menahan air liurnya, waktu berbuka puasa masih puluhan jam ke depan. Sementara Jumasia merasa waktu beberapa jam sebelum Mall terbuka harus dimanfaatkannya.

Jumasia berkata “Mange maki rong ri Sentral di (Kita pergi ke Pasar Sentral terlebih dahulu)”. Pasar satu ini terkenal layaknya Pasar Tanah Abang di Jakarta, tersedia produk yang dijual grosir, bisa juga per lembar untuk jenis pakaian misalnya.

Read:  Operasi Ketupat 2019 Libatkan 119 Personil Gabungan Polres Bantaeng dan Instansi Terkait

Terbersit dibenak Fitri, sebut saja dia masih usia pelajar yang mana dipikirannya masih dipenuhi hal-hal teoritis dibanding kondisi tak terduga bahkan suasana menyesuaikan kondisi perekonomian dan sosial budaya.