Bantaeng, Kamis (21/02). Seleksi Tilawatil Qur’an kembali digelar di Kabupaten Bantaeng. Untuk tahun 2019 ini bertajuk SQTH VII Tingkat Kabupaten Bantaeng dengan mengikutkan Hadits sebagai salah satu cabang lomba.
Event ini dibuka Kamis, 21 Februari 2019 oleh Wakil Bupati Bantaeng, H Sahabuddin. Dipusatkan di Pelataran Terminal Loka, Desa Bonto Marannu, Kecamatan Ulu Ere, menjadi yang pertama dalam sejarah perhelatan STQ di Bantaeng, pembukaan di siang bolong sekitar pukul 13:00 Wita.
Wabup dalam sambutannya berharap agar seluruh peserta baik Qori’ maupun Qori’ah benar-benar putera asli Bantaeng. Bukannya peserta pinjaman yang akan merusak citra daerah ini yang mana memiliki segudang Qori’ dan Qori’ah di setiap kecamatan.
“Jangan ada Qori’ dan juga Qori’ah dadakan selama STQH VII dilaksanakan”, tegas dia.
Sebanyak 200 peserta dengan kategori lomba Putera, Puteri dan Group dari 8 kecamatan bakal bersaing memperebutkan piala bergilir. Sementara Dewan Hakim dituturkan Syamsul Suli selaku Ketua Panitia terdiri dari 3 orang Penasehat, Koordinator dan Sekretaris masing-masing 1 orang, anggota sebanyak 19 orang, Panitera 4 orang dan 2 orang MC lomba.
Kepada Dewan Hakim, Wabup berpesan agar mengedepankan dan menjaga obyektifitas dalam memberikan penilaian lomba. Dengan begitu kata mantan Ketua DPRD Bantaeng itu, seuruh peserta akan menikmati hasil memuaskan meskipun harus kalah.
“Kalah dan menang itu biasa, itulah seninya dalam bertanding. Dewan Hakim harus menjaga obyektifitas agar peserta puas dan bahagia semuanya”, pungkasnya.
Di kesempatan sama dilakukan pemukulan gong oleh Wabup Bantaeng sebagai penanda dibukanya STQH VII yang akan berlangsung 5 hari (21-25 Februari 2019). Turut menyaksikan diantaranya Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng, H Muhammad Yunus, Kapolres Bantaeng, Adip Rojikan, serta perwakilan unsur Forkopimda dan Ketua GOW Kabupaten Bantaeng, Hj Rahmah Arsyad.
Senada dengan Wabup, Kakan Kemenag menguraikan jika Dewan Hakim merupakan orang-orang pilihan yang telah melalui prosea seleksi yang alot. Dewan Hakim kemudian diambil sumpahnya oleh Kakan Kemenag sebelum lomba pertama dimulai sekitar Kamis sore. (*)