Bertemu K3S Kecamatan Rappocini, Massikola Minta Sekolah Aktif Pantau APS/ATS

 

Pemantauan MASSIKOLA untuk ATS/APS.
Tim Massikola bersama K3S Rappocini dan jajaran SD Inpres Banta-bantaeng I Makassar (02/09/22).

AMBAE.co.idMakassar. Tim Massikola (Makassar Siap Sekolah) kembali bertemu dengan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S). Setelah sebelumnya bertemu dengan K3S Kecamatan Manggala, kali ini tim Massikola, dipimpin founder-nya, dr Udin Shaputra Malik, bertemu dengan K3S Kecamatan Rappocini.

Pertemuan tim Massikola dengan K3S Kecamatan Rappocini itu berlangsung di SD Negeri Minasa Upa, Jumat, 2 September 2022. Massikola merupakan gerakan yang dibentuk oleh dr Udin Shaputra Malik untuk membantu anak-anak mendapatkan akses layanan pendidikan.

Tim ini kemudian mendapat dukungan dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin, SE, MM, untuk mengajak berkolaborasi mengenai pengentasan Anak Tidak Sekolah (ATS) dan Anak Putus Sekolah (APS). Massikola menyambut ajakan tersebut untuk membantu pemerintah dalam membuka kesempatan yang lebih baik kepada anak-anak.

Read:  Hari Down Syndrome Sedunia, Libatkan Anak Membatik dan Mengenal Alam

Salah satu rencana aksi dalam melakukan aktivitas pemberantasan angka ATS/APS, yakni berkolaborasi dengan pihak sekolah, terkhusus para kepala sekolah. Sekolah dianggap oleh Massikola sebagai sumber informasi terdekat bagi masyarakat untuk mengadu selain RT/RW di wilayahnya.

Founder Massikola, dr Udin Shaputra Malik, memberikan materi mengenai visi dan tujuan programnya secara garis besar. Dia mengajak sekolah melakukan langkah-langkah antisipatif sehingga potensi anak yang putus sekolah tidak terjadi lagi dikemudian hari.

Jika pun terjadi, silahkan sampaikan kepada tim Massikola. Katanya, tim akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat baik Camat, Lurah maupun Ketua RT/RW.

“Seperti Program Makassar Recover punya COVID Hunter, kita akan jadi ATS/APS hunter,” terangnya.

Saat pertemuan dengan para kepala sekolah itu, Zhuchri Kasman, dari tim Massikola menjelaskan mengenai format pendataan siswa ATS/APS.

“Penting bagi tim membuat format data ini agar lebih mudah menelusuri dan mempertanyakan alasan anak hingga tidak sekolah maupun putus sekolah,” jelas Zhuchri.

Pada kesempatan itu, banyak pertanyaan yang muncul dari kepala sekolah. Sehingga diskusi lebih hidup untuk mendapatkan gambaran kegiatan dan solusi ke depan.

Read:  Kunjungi Talakayya, Ketua PKK Bantaeng Paparkan Bahaya Stunting

Ketua K3S Kecamatan Rappocini, Dr Jusman, menyampaikan bahwa kedepan kita semua perlu membantu anak-anak yang sudah lama hilang di sekolah kita masing-masing. Melalui dukungan Tim Massikola maupun pemerintah setempat.

Kepala UPT SPF SD Inpres Banta-bantaeng I, Hj Baena, S.Pd, M.Pd, mengapresiasi program ini dengan mengatakan bahwa perlu bekerja sama dengan baik dan tanggap mengatasi persoalan, agar ATS/APS bisa cepat diselesaikan. Pada akhirnya, lanjut Baena, program ini akan membantu salah satu poin penting dari 18 Revolusi Pendidikan Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto.

Read:  Luar Biasa, Cuma 1 Karya Budaya Sulsel Tidak Lolos Warisan Budaya Tak Benda Tahun Ini

Hadir pula dalam kesempatan itu, kepala sekolah yang membantu ide dan pemikiran selama proses pembentukan Massikola sejak awal, yaitu Kepala SD Negeri Rappocini, Juli Astutik, S.Pd, M.Pd dan Kepala SD Inpres Gunung Sari Baru, Erpin Rahayu, S.Pd. Sejumlah kepala sekolah yang berada di Kecamatan Rappocini juga menyatakan tekadnya mendukung program yang dinilai positif tersebut. (*)