AMBAE.co.id – Maros. Dua Asesor utusan UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) yakni Ms Martina Paskova dan Mr Jakob Walløe Hansen, memuji metode yang diterapkan Geopark Nasional Maros-Pangkep (GNMP). Bottom-up dengan mengedepankan pemberdayaan masyarakat, menjadi titik fokus pengembangan geopark di dua wilayah kabupaten tersebut.
“Itu bagus sekali,” singkat Martina dengan lafadz Bahasa Indonesia yang cukup fasih.
Dikatakan bahwa masyarakat harus dilibatkan penuh dalam kawasan geopark yang kental dengan karst-nya itu. Dimana tersebar di Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep (Pangkajene Kepulauan) hingga kepulauan spermonde yang ada di perairan Sulawesi Selatan bagian Barat.
“Bukan dari atas ke bawah saja, ini yang perlu diapresiasi. Ada pemberdayaan masyarakat dan komunitas, jadi sudah sesuai dengan konsep geopark, bottom-up atau dari bawah ke atas,” kata dia yang diterjemahkan Ilham Alimuddin, salah seorang Pengurus Badan Pengelola (BP) GNMP.
Dia yang juga Lektor dari Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar itu kembali menyampaikan pernyataan Martina. Bahwa dalam pengembangan geopark, semua unsur harus dilibatkan.
Andi Sudirman Sulaiman selaku Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) membeberkan, anggaran besar digelontorkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel guna menyokong GNMP menjadi UGGp (UNESCO Global Geoparks). Pemerintah Kabupaten maupun Pemprov Sulsel saling bahu-membahu, ditambah pelibatan stakeholder terkait.
Sehingga, diharapkan melalui assessment ini, Geopark Maros-Pangkep dapat dicatatkan sebagai warisan dunia. Tentu kata dia, faedahnya akan kembali dirasakan masyarakat dan semua elemen yang ada.
“Mudah-mudahan kita lulus. Ini akan menjadi prestise terhadap Sulawesi Selatan sebagai top destinasi wisata di Sulawesi Selatan,” ujar Gubernur Sulsel kepada Awak Media.
Andi Sudirman Sulaiman saat itu, secara langsung menyambut kedatangan kedua Asesor. Lanjut dengan berbincang sekira 1 jam di VIP Room Emmy Saelan yang ada di kawasan bandara.
Turut bersamanya Bupati Maros, H Andi Syafril Chaidir Syam yang didampingi Wakil Bupati Maros, Hj Suhartina Bohari. Lalu Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau yang juga didampingi Wakil Bupati Pangkep, H Syahban Sammaba.
Tampak pula diantaranya Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Provinsi Sulsel, Muhammad Jufri dan Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olah Raga (Disparpora) Kabupaten Maros, Muh Ferdiansyah Ferdiansyah. Ditambah perwakilan stakeholder, General Manager BP GNMP, Dedi Irfan, Ketua Youth Forum Geopark Maros-Pangkep, Abdillah SAS.
Adapun Ms Martina Paskova berasal dari dari Czech Republic (Republik Ceko), merupakan senior evaluator UNSECO. Sementara Mr Jakob Walløe Hansen dari Denmark adalah General Manager Geopark Odsherred yang berlokasi di Denmark.
Tiba di Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar di Kabupaten Maros sekitar pukul 16:30 WITA, Selasa (14/06/22). Martina dan Jacob akan melakukan assessment (penilaian) terhadap Geopark Maros-Pangkep.
Dijadwalkan berada di Maros dan Pangkep pada Rabu hingga Jum’at, 15-17 Juni 2022. Berakhir di tanggal 18 Juni 2022 untuk kemudian bertolak menuju negara asalnya.
“Mohon dukungan kita semua, semoga ini masuk sebagai UNESCO Global Geoparks. Sehingga akan dikunjungi lebih banyak lagi wisatawan nusantara dan juga wisatawan mancanegara,” imbuh Andi Sudirman Sulaiman.
Ditambahkan Jufri, Pemprov Sulsel punya andil cukup besar terhadap Geopark Maros-Pangkep. Pada sisi pendanaan, terserap secara langsung serta melalui Pemerintah Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep
“Oleh Bapak Gubernur Sulawesi Selatan, Pemprov banyak membantu Geopark Maros-Pangkep. Tadi juga beliau menegaskan bahwa telah tersedia terminal atau stasiun kereta api di sekitar Rammang-rammang, perlu Saya sampaikan bahwa Rammang-rammang merupakan salah satu geosite Geopark Maros-Pangkep,” tutur Jufri.
Karenanya, wisatawan dapat dengan mudah menyambangi destinasi wisata Rammang-rammang. Relatif dekat jaraknya dari bandara, termasuk penumpang pesawat yang transit bisa memanfaatkan waktunya ke Bantimurung, Leang-leang, ataupun Rammang-rammang lalu kembali ke bandara untuk melanjutkan perjalanan wisatanya. (*)