AMBAE.co.id – Makassar. Bertempat di Mercure Hotel, Jalan A P Pettarani Nomor 4, Gunung Sari, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Kamis (28/10/21), Dewan Pengurus Daerah (DPD) Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) atau Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) ke-XIII. Kegiatan itu dihadiri langsung Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. Dia sekaligus membuka secara resmi Musda.
Turut mendampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Provinsi Sulsel, Muhammad Jufri dan Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata, Bruno S Rantetana. Dikonfirmasi AMBAE usai Musda, Jufri mengemukakan bahwa ASITA punya andil besar dalam mengembangkan kepariwisataan di daerah ini.
“Saya dan seluruh jajaran Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan mengapresiasi sinergitas dan kolaborasi yang dibangun ASITA Sulawesi Selatan bersama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan seluruh unsur pentahelix pariwisata,” kata Jufri.
Apresiasi itu menurutnya penting sebagai ungkapan penghargaan atas kerja-kerja dan kinerja ASITA Sulsel, termasuk membangkitkan sektor pariwisata. Betapa tidak, sektor ini disebutnya sangat terdampak Pandemi COVID-19 dan membutuhkan kerja keras untuk menggairahkannya kembali.
Tentu kata Jufri agar wisatawan mancanegara dan domestik kembali melakukan kunjungan wisata ke Sulsel. Menyambangi destinasi wisata dan juga deaa wisata yang tersebar di 24 Kabupaten dan Kota.
“Perusahaan perjalanan atau biasa kita sebut travel agent ini merupakan ujung tombak masuk dan datangnya wisatawan ke sebuah daerah, khususnya Sulawesi Selatan. Lalu ada asosiasi lainnya yang bergerak di industri pariwisata seperti PHRI, GIPI, MASATA, IHGMA, DMO, dan masih banyak asosiasi yang lainnya. Semua ini menyatu ke dalam tourism pentahelix yang berperan penting membangkitkan pariwisata kita,” terangnya.
Dengan Musda kali ini, Jufri yakin bahwa ASITA telah menyiapkan strategi dan inovasi yang lebih jitu menghadapi kemungkinan terjadinya lonjakan tingkat kunjungan wisatawan pasca Pandemi COVID-19. Malah menurutnya, saat ini kepariwisataan Sulsel semakin menunjukkan peningkatan seiring dibukanya kembali jalur penerbangan dan transportasi laut dari luar Sulsel.
“Tanda-tanda kebangkitan sektor pariwisata semakin nyata Saya kira, beberapa waktu lalu saja sudah 12 ribu penumpang pesawat yang masuk ke Sulawesi Selatan dalam sehari. Dari jumlah itu, ada yang melakukan kunjungan wisata ke destinasi wisata kita di daerah,” ungkapnya.
Didi Leonardo Manaba selaku Ketua DPD ASITA Sulsel dalam sambutannya membenarkan jika wisatawan khususnya domestik mulai memasuki Sulsel dalam beberapa waktu terakhir. Hal itu diperkuat dengan kondisi Sulsel yang berangsur-angsur mengalami penurunan terhadap kasus terkonfirmasi COVID-19, bahkan kini telah berada pada status PPKM Level 2.
“Kasus COVID-19 di Sulawesi Selatan terus melandai. DPD ASITA Sulawesi Selatan mendukung semulihan sektor pariwisata,” ujar dia.
Kuncinya, Pemerintah membuka peluang selebar-lebarnya bagi masuknya wisatawan. Diketahui Sulsel memiliki potensi luar biasa dalam kepariwisataan yang kemudian menempatkannya sebagai salah satu sektor unggulan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Makassar misalnya dikenal sebagai daerah MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE). Berikutnya Toraja (Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara) dengan wisata budayanya serta Kabupaten Bulukumba yang kental dengan wisata bahari.
Pada kesempatan Musda itu, Plt Gubernur Sulsel berharap ASITA memperkuat sinergi dengan Pemerintah mengawal pengembangan desa wisata. Dimana saat ini, 3 desa wisata di Sulsel lolos hingga 50 besar mengikuti Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2021 yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
“Salah satu konsen kita adalah pengembangan desa wisata. Mudah-mudahan Pemerintah dan ASITA terus bersinergi agar multiplier effect-nya dirasakan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya sebagaimana untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia,” harap Andi Sudirman Sulaiman. (*)