KRI Dewa Ruci Jelajahi Jalur Rempah SulSel Agustus Mendatang

 

Menyiapkan penyambutan KRI Dewa Ruci.
Kemal Redindo Syahrul Putra (kemeja hitam) menjelaskan persiapan penyambutan KRI Dewa Ruci di Makassar (09/07/21).

AMBAE.co.idMakassar. Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov SulSel) kembali mendapat kunjungan tetamu dari luar, diperkirakan sekira bulan Agustus mendatang. Selain pelaku sejarah, pegiat dan pemerhati sejarah, juga akan berkunjung sejumlah pelajar dan mahasiswa.

Awak dan penumpang itu bakal bertandang ke SulSel bersama KRI (Kapal Republik Indonesia) Dewa Ruci. Sedianya menuntaskan misi pelayaran yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (KemenDikBud RI).

Menghelat kegiatan dengan tajuk “Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah”. Yang mana keberlanjutan dari jelajah jalur rempah nusantara sejak tahun 2020.

Tahun ini mengangkat tema “Festival Bumi Rempah Nusantara untuk Dunia”. SulSel menjadi salah satu titik Jalur Rempah Nusantara yang dipilih tahun ini.

Tiga belas titik telah ditetapkan untuk dilalui KRI Dewa Ruci. Masing-masing Makassar, Medan, Jakarta, Banda Neira, Ternate, , Banjarmasin, Surabaya, Lhouksemawe, Bintan, Benoa, Banten, Semarang dan Padang.

Masuk wilayah SulSel sesuai jadwal yang diterima Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi SulSel pada tanggal 14 Agustus 2021. Dan akan bertolak ke titik berikutnya pada 17 Agustus 2021.

Kemal Redindo Syahrul Putra selaku Sekretaris DisBudPar SulSel menyampaikan, dipilihnya SulSel menjadi kebanggaan tersendiri. Tidak terlepas dari kepopuleran jalur perdagangan dunia sejak masa lampau dengan adanya Kota Makassar sebagai gerbang Timur Indonesia.

Read:  Musda XIII, Muhammad Jufri Apresiasi Sinergitas ASITA Sulsel Untuk Membangkitkan Kepariwisataan Sulsel

SulSel yang Ibukotanya Makassar juga diharapkan mampu mengenalkan potensi pariwisatanya kepada rombongan dari KRI Dewa Ruci. Termasuk potensi rempah-rempah yang masih bertahan hingga kini, kemudian melahirkan ragam kuliner yang digandrungi masyarakat Indonesia dan dunia pada umumnya.

“Ini memungkinkan untuk kita libatkan stakeholder terkait dalam proses penerimaan, menjamu sampai melepas lagi rombongan dari Jelajah Jalur Rempah Nusantara. Kenapa tidak kita libatkan Kabupaten/Kota, ambil bagian dan peran dan mengenalkan budaya di daerah”, ujar Dindo, sapaan akrab Sekretaris DisBudPar SulSel.

Saat itu dirinya memimpin rapat bersama jajarannya guna membahas persiapan yang akan dilakukan untuk menyambut KRI Dewa Ruci dan rombongan. Rapat digelar sederhana di Gedung Mulo, DisBudPar SulSel di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 23, Kota Makassar pada Jum’at (09/07/21).

Dihadiri para Kepala Bidang dan Kepala Seksi, Dindo sekaligus membagi tugas dan tanggung jawab. Adapun persiapan, masih akan dilakukan beberapa pertemuan dalam waktu dekat.

“Misalnya melibatkan Pemerintah Kota Makassar karena penyambutan ada di wilayah Makassar. Begitu juga rangkaian kunjungan ke Maros dan Barru”, tambahnya.

Syamsuniar Malik selaku Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran memaknai itu sebagai sebuah keniscayaan. Betapa tidak, tak hanya karena Kabupaten/Kota yang memiliki kewenangan wilayah, juga mempertimbangkan asas sinergitas dan kolaborasi.

“Lebih berwarna kalau ada (Pemerintah) Kabupaten dan Kota yang berkolaborasi di kegiatan ini. Misalnya untuk tarian yang akan ditampilkan, Pemprov (Pemerintah Provinsi) menampilkan Tari Pakarena, Makassar berbeda lagi, Barru pun demikian, jadi banyak potensi budaya kita perkenalkan”, tutur Syam.

Kembali dijelaskan Dindo, untuk menjamu rombongan selama berada di SulSel, dia berpesan agar dapat membagikan informasi seluas-luasnya kepada tetamu mengenai segala potensi seni, budaya maupun pariwisata SulSel. Namun, menitik beratkan materi sesuai target, diketahui umumnya merupakan kalangan milenial.

Read:  Video: Kunker DPRD dan Dinas Pariwisata Luwu ke DisBudPar SulSel

Sehingga penjelajahan jalur rempah di wilayah SulSel, peserta jelajah benar-benar mendapatkan banyak pemahaman. Khususnya bagaimana rempah nusantara yang salah satunya dari SulSel bisa mendunia hingga kini.

Ditambahkan Hj Rusmini selaku Kepala Seksi (Kasi) Analisis Pengembangan Pasar bahwa kepada peserta jelajah, agar DisBudPar SulSel menyiapkan tour guide. Menyesuaikan jumlah peserta dengan jumlah tour guide, dirinya berharap alih transfer informasi lebih maksimal.

“Sebaiknya ada tour guide kita siapkan. Mulai rombongan tiba sampai pulang, kita pandu sesuai jumlahnya”, kata dia.

Merespon itu, Bruno S Rantetana selaku Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata mengatakan, dapat melibatkan sumber daya yang ada di DisBudPar SulSel. Di samping menggandeng HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia).

“Saya kira ini bisa kita lakukan. Bisa kita berkolaborasi dengan teman-teman HPI SulSel. Kalau guide, di sini kita juga punya beberapa”, kunci Bruno.

KRI Dewa Ruci dalam pelayarannya ke SulSel akan merapat dan berlabuh di Pelabuhan Soekarno Hatta. Budaya appassili akan mengawali setibanya di Makassar.

Read:  Kembangkan Potensi Pelaku Usaha dan ASN, Prof Jufri Minta Pelatihan 17 Subsektor Ekraf

Berlanjut ke Cagar Budaya Benteng Somba Opu, Taman Prasejarah Leang-leang dan Festival to Berru. Sementara pameran jalur rempah, pameran budaya dan sejumlah rangkaian kegiatan disiapkan dalam kunjungannya ke Benteng Rotterdam.

Di lokasi terpisah, Pemprov melalui DisBudPar SulSel bakal menggelar Festival wastra/kriya lokal, festival kuliner lokal, festival cerita rakyat lokal, pameran desain poster festival jalur rempah. Bedah buku, workshop, seminar dan panggung seni, paraga, sinrilik dan yang lebih spektakuler berupa jelajah kapal (openship) KRI Dewa Ruci. (*)