SekdisBudPar SulSel Optimis Pariwisata Normal Kembali

Monev Pariwisata.
Kemal Redindo Syahrul Putra (kiri) menyerahkan cinderamata kepada para Narasumber di Grand Asia Hotel, Makassar (21/10/20).

AMBAE.co.id – Makassar. Memasuki era Normal Baru, berbagai upaya dilakukan di sektor pariwisata. Seperti halnya Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kerja Sama Pariwisata yang dilangsungkan di Grand Asia Hotel, Kota Makassar pada Rabu (21/10/20).

Kegiatan yang diprakarsai Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (DisBudPar) Provinsi Sulawesi Selatan (SulSel) itu dibuka secara resmi Kemal Redindo Syahrul Putra selaku Sekretaris Dinas (Sekdis). Dikatakan bahwa kegiatan itu bagian dari penyiapan instansinya untuk menyongsong kemungkinan terjadinya lonjakan kunjungan pariwisata di masa mendatang.

Karenanya, Dindo optimis jika sektor unggulan Pemerintah Provinsi SulSel itu akan segera menemukan titik normalnya. Tentu kata dia berkat sinergitas seluruh stakeholder yang saling mendukung pada bidangnya masing-masing.

“Kita optimis, sektor pariwisata akan normal kembali dalam waktu dekat, Inshaa Allah. Bangkit seiring bergulirnya era Normal Baru atau Kehidupan Baru sejak Pandemi COVID-19 melanda hampir seluruh dunia”, tutur Dindo.

Optimisme yang tidak sekedar ucapan menurutnya karena diperlihatkan secara gamblang seluruh pihak terkait yang ada di SulSel. Adalah pentahelix collaboration, di mana terbangun kolaborasi apik antara Akademisi, Pelaku Industri, Komunitas, Pemerintah dan Media.

Read:  Bersama Satupena Sulawesi Selatan, KPJ Gelar Konser Puisi Tak Pernah Mati

Pihaknya juga tak henti-hentinya mensosialisasikan sekaligus melakukan pengawasan terhadap penerapan protokol kesehatan. Destinasi ataupun Daya Tarik Wisata (DTW) diarahkan mengikuti SOP (Standard Operating Procedure) yang ditetapkan DisBudPar SulSel dan Dinas Kesehatan SulSel.

Monev kali itu menghadirkan Muhammad Arifin selaku Direktur Politeknik Pariwisata Makassar. Memaparkan materi bertajuk “Politeknik Pariwisata Makassar di Tengah Pandemi COVID-19”.

“Keberadaan Politeknik Pariwisata Makassar melalui perjuangan yang tidak mudah. Kala itu di tahun 1991”, kata Arifin.

Pembicara lainnya yakni Yusri Tahir dari Direktorat Jenderal Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan dan Kerja Sama Direktorat Jenderal Binda Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri. Mengupas tuntas Kerja Sama Daerah dengan Daerah Bidang Pariwisata di Masa Pandemi COVID-19 di Provinsi Sulawesi Selatan.

Read:  Tari Pepe'-pepe' Binaan Disbudpar SulSel Pukau Pengunjung TIF 2019

Heri Hermawan, Widyaswara Ahli Madya dari KemenParEkRaf/Baparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Heri menyampaikan materi “Reaktivasi Pariwisata Dalam Penguatan Ekonomi Daerah di Masa New Normal”.

Materi terakhir “Optimalisasi Pengelolaan Potensi Pariwisata di Daerah SulSel”. Diantarkan Muh Rijal Idrus dari Puslitbang Pesisir dan Sumber Daya Laut, Universitas Hasanuddin Makassar. (*)