
AMBAE.co.id – Bantaeng. Mengikuti seruan Pemerintah Pusat yang kemudian diteruskan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov SulSel) hingga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantaeng, Telkomsel menyajikan makanan olahan pangan lokal pada event yang digelar di Lapangan Pantai Seruni Bantaeng, Minggu (15/12/19).
Beragam makanan tradisional yang tersaji diantaranya ka’do’ boddong, ubi kayu, ubi jalar, kacang rebus, jagung rebus, bubur ayam dan bubur kacang hijau. Sedang minumannya didominasi kopi, teh dan air putih.
Salah seorang peserta event OMG! Fun Bike and Walk yang ditemui AMBAE mengatakan bahwa sudah seharusnya masyarakat membiasakan mengkonsumsi makanan hasil olahan pangan lokal ketimbang makanan instan karena mampu mencegah meningkatnya kolesterol serta penyakit kronis lainnya.
“Makanan seperti ini justru lebih bagus dikonsumsi. Selain sehat, kita juga dibawa ke dalam suasana lama yang penuh keakraban karena penyajiannya prasmanan”, tutur Kasma, warga Bantaeng.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng, Hj Sri Dewi Yanti yang juga hadir dan telah mengikuti Sepeda Santai pagi itu terlihat senang menyaksikan peserta menikmati makanan tradisional yang disajikan di depan panggung.
Bahkan dalam berbagai kesempatan, Isteri Bupati Bantaeng itu kerap mengajak warga masyarakat untuk bersama-sama tidak lagi menggunakan plastik dalam semua kegiatan. Termasuk aktifitas dalam rumah tangga agar bumi ini terselamatkan dari bahaya sampah plastik.
“Semoga kita semakin membiasakan mengkonsumsi makanan hasil olahan pangan lokal. Begitu juga dengan plastik, kalau bisa dikurangi sampai akhirnya tidak lagi berlebihan memakai plastik sekali pakai”, kata Sri.
Di tenda VIP yang disiapkan Telkomsel, tampak Vice President Consumer Sales Area Pamasuka (Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan), Agustiyono serta Sekretaris Daerah Kabupaten Bantaeng, Abdul Wahab yang didampingi Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Bantaeng, Vinka Nandakasih dan beberapa Kepala OPD. Seperti halnya peserta Fun Bike and Walk, mereka juga menikmati sajian yang sama. (*)