Seminar Parenting Ibuku Sahabatku, Ustadzah Astrie Ivo Tekankan Ibu Adalah Profesi

Ibuku Sahabatku, tema yang diangkat pada Seminar Parenting.
Astrie Ivo, Ustadzah sekaligus Aktris Ibukota menjadi pemateri Seminar Parenting di Gedung Balai Kartini Bantaeng (12/11/19).

AMBAE.co.id – Bantaeng. Ratusan orang didominasi dari kalangan Ibu-ibu mengikuti Seminar Parenting yang digelar sehari oleh Bhatari Nusa dan RKMF (Remaja Kreatif Mangga Family) di Gedung Balai Kartini Bantaeng, Selasa (12/11/19).

Umumnya merupakan Tenaga Pendidik dan Kependidikan serta ASN (Aparatur Sipil Negara) yang ada di Kabupaten Bantaeng. Mengusung tema “Ibuku Sahabatku”, seminar menghadirkan Ustadzah Astrie Ivo sebagai narasumber, dikenal aktif sebagai penceramah sekaligus aktris.

Hingga siang, Astrie memaparkan banyak hal terkait pentingnya posisi dan status orang tua di dalam lingkungan keluarga maupun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Orang tua baginya bukan sekedar pelabelan biasa hanya karena telah melahirkan dan memiliki anak untuk dididik.

“Kewajiban kita yang utama adalah sebagai Ibu karena Ibu adalah sebuah profesi. Walau Ibu ini setengah bagian dari masyarakat tapi melahirkan sebuah masyarakat”, jelas Astrie.

Makanya kata Astrie, jika mau melihat negeri kita ini maju dan makmur, lihatlah para wanitanya. Beda halnya dengan profesi lain seperti lawyer,

Read:  Bak Gula, NA Dikerubuti Warga Tatkala Dadak Bantaeng

Perempuan-perempuan harus dibekali dengan ilmu lalu mengamalkannya untuk kemaslahatan umat. Jika itu dilakukan, niscaya Indonesia ini menjadi Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

“Kalau Ayah atau Bunda yang asa disini gelarnya S.Pd, Doktor, Professor, ahli ekonom, mungkin lawyer, ada sekolahnya dan ada fakultasnya. Apalagi jadi Ibu, bukan hanya jadi madrasah tapi jadi murbiah dan contoh keteladanan”, tegasnya.

Sebagai profesi yan begitu penting, menjadi orang tua itu memang tidak mudah. Sementara anak bukanlah pendengar yang baik, kita harus terus menjadi orang tua sekaligus menjadi guru yang Gaol (kata Gaul yang diucapkan sedikit berbeda).

“Gaol itu bukan mereka yang mecingin kerudung sama tasnya. Tapi bagaimana kita dikenal sama penduduk langit”, ujarnya.

Gaol juga didefinisikan bukan sekedar mengerjakan shalat diatas sajadah berukuran 1 Meter. Namun baginya merekalah yang dalam setiap melangkahkan kakinya dan menjadikan itu sebagai sajadahnya.

Read:  Atasi Perwakilan Jogja dan Bandung, BM Band Lalui Perjalanan Panjang Merengkuh Juara Satu

Seminar itu dihadiri pula Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng yang juga adalah Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Bantaeng, Hj Rahma Arsyad serta Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Bantaeng, Vinka Nandakasih.

Vinka mewakili Ketua PKK Bantaeng, membuka seminar tersebut berhubung Hj Sri Dewi Yanti sedang berada di Jakarta pada kesempatan yang sama. Dirinya berharap peserta mengikuti seksama, betapa tidak hak ini urgent untuk dipahami dalam rangka pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

“Dari Januari sampai hari ini merupakan seminar yang pertama kita lakukan di tahun ini. Semoga ada manfaatnya buat kita”, terangnya yang juga adalah Isteri Sekretaris Daerah Kabupaten Bantaeng.

Salah seorang peserta seminar mengatakan bahwa panitia menyiapkan sertifikat kepada masing-masing peserta. Ditambah buku bertajuk “Sepasang Sayang Menuju Surga” karya Astrie Ivo.

Read:  Diisukan Positif Corona, Liestiaty F Nurdin Balas Santai: Itu Berita Hoax

Disertai snack tentunya yang mana menjadi hak peserta melalui pembelinan tiket masuk seharga 100 ribu Rupiah tiap lembarnya. Mahar itu kata dia, relatif kecil dibanding besarnya manfaat yang akan didapatnya. (*)