AMBAE.co.id – Bantaeng. Pelaksanaan Bimtek (Bimbingan Teknis) yang dilangsungkan di Gedung Balai Kartini Bantaeng, Selasa pagi (05/11/19) sempat tertunda beberapa saat gegara kejadian diluar dugaan sang Professor yang kini menjabat sebagai Gubernur SulSel (Sulawesi Selatan).
HM Nurdin Abdullah bersama rombongan yang tiba di lokasi awalnya disambut musik tanjidor, tepat di depan gedung tersebut. Tiba saatnya memasuki gedung, dia pun tersentak diam karena sekumpulan pelajar meneriakkan yel-yel, padahal seharusnya dia langsung menuju kursi undangan dan membuka kegiatan Bimtek.
“Salam Literasi, Salam Lestari, Salam Prestasi” seru para pelajar SMA sederajat dari Bantaeng.
Seruan itu diikuti gerakan tangan, masing-masing berupa simbol dua jari (ibu jari dan telunjuk) yang diacungkan menyerupai pistol siap tembak untuk Salam Literasi. Selanjutnya kelima jari kanan dibuka lebar untuk menunjukkan Salam Lestari serta tangan terkepal untuk Salam Prestasi.
Mereka adalah Duta Lilin (Literasi Lingkungan) jebolan Kemah Buku Kebangsaan (KBK) Jilid III yang dihelat tanggal 19-28 Oktober 2019. Sedikitnya 15 orang pelajar tersebut berasal dari 4 sekolah berbeda yakni SMA Negeri 1 Bantaeng, SMA Negeri 2 Bantaeng, SMA Negeri 3 Bantaeng dan MA Muhammadiyah Panaikang.
Pada kesempatan itu, Syahrul Bayan selaku Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian Kabupaten Bantaeng yang mendampingi para pelajar menerangkan karya yang telah dihasilkan Duta Lilin. Begitu pula rencana para Duta untuk mengimplementasikan Proyek Perubahan (Proper) miliknya.
“Anak-anak kita ini pak sudah menyiapkan Proper terkait Literasi dan Lingkungan. Mereka juga sudah di-coaching oleh Mentor-mentor handal dibidangnya sebelum bekerja di sekolah”, tutur Kadis yang kerap dipanggil dengan nama SBY.
Bertajuk Keterbukaan Informasi Publik Melalui Penguatan Peran dan Peran PPID Desa, Bimtek yang bertema “Mewujudkan Keterbukaan Informasi Publikasi dengan Standar Layanan Informasi dan Dokumentasi Melalui Penguatan Fungsi dan Peran PPID Desa” itu mampu mempertemukan Duta Lilin dengan Gubernur SulSel.
Pertemuan itu sekaligus menjadi bukti nyata bahwa KBK berhasil melahirkan sebuah gerakan sekaligus penggerak yang diharapkan akan menjadi teladan dalam rangka upaya meningkatkan kepedulian terhadap Literasi maupun Lingkungan.
Takdir, salah seorang Mentor Duta Lilin yang dikonfirmasi terpisah mengatakan kepada AMBAE bahwa inilah rupa hasil perjuangan Aliansi Pemuda Ulu Ere yang telah menggelar KBK selama 3 kali. KBK itu lahir dan membumi di Butta Toa (Tanah Tua) tidak terlepas dari dukungan penuh sang Professor di tahun 2017 silam.
“Bapak Bupati Bantaeng waktu itu, pak Professor Nurdin Abdullah sangat mendukung kami dalam melaksanakan KBK. Hari ini kami melaporkan kepada beliau jika KBK yang disupportnya telah melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) handal”, jelasnya.
Duta Lilin ini menurut pria yang karib disapa Abby, akan bekerja minimal 8 bulan kedepan di sekolahnya. Tak hanya itu, mereka akan didampingi secara totalitas dalam rentang waktu itu.
Sebelumnya pada Senin malam, 4 Oktober 2019, Nurdin Abdullah menerima Panitia dan Pembina KBK terkait keberadaan Duta Lilin ini. Meski saat itu tidak disampaikan skenario mengejutkan bagi dirinya pada Selasa pagi.
Nurdin Abdullah atau NA mengapresiasi sekaligus menyambut baik rencana keberlanjutan KBK, baik itu dengan adanya Duta Lilin maupun rencana KBK Jilid IV di tahun mendatang. Bahkan dirinya yang menggawangi Pemerintahan Provinsi SulSel menjanjikan untuk meregionalkan KBK sebagai event yang bukan lagi berskala Bantaeng.
“Saya salut, teman-teman mampu menjadikan KBK ini berkesinambungan sejak pertama itu kita laksanakan ya di tahun 2017. Tahun 2020 kita bawa ini ke tingkat regional”, imbuh NA.
Jika rencana besar ini mewujud, dapat diprediksi KBK semakin menggaung lagi. Dan bukan tidak mungkin kedepan KBK dijadikan role model untuk diangkat ke tingkat nasional sebagai event berbasis kerelawanan yang mengedepankan kearifan lokal serta kerja-kerja gotong royong. (*)