Kurangi Penggunaan Plastik, Ketua PKK SulSel Bagikan 2000 Reuseable Bag

Ketua PKK SulSel bagikan Reusable Bag sebanyak 2000 buah kepada kader PKK dan organisasi wanita di Kepulauan Selayar.
Sosialisasi Stunting dan Pengurangan Sampah Plastik oleh PKK SulSel di Rujab Bupati Selayar (18/03/2019).

AMBAE.co.id – Selayar. Salah satu dari 3 isu nasional yang berkembang saat ini yakni stunting jadi bahasan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan, Hj Liestiaty F Nurdin saat menggelar sosialisasi di Rumah Jabatan Bupati Kepulauan Selayar, Senin (18/03/19).

“Presiden kita pak Jokowi memberikan tugas kepada seluruh anggota PKK dan organisasi wanita agar menyelamatkan Indonesia dari stunting”, terangnya.

Bertajuk “Stunting dan Pengurangan Sampah Plastik”, sosialisasi dihadiri tak kurang dari 2000 (dua ribu) peserta dari pengurus dan kader PKK, Dharma Wanita serta unsur pemerhati perempuan se-Kabupaten Kepulauan Selayar.

Read:  OS-Non PNS Disbudpar Sulsel Sepakat Perkuat Sapta Pesona

Lies, sapaan akrab isteri Gubernur SulSel itu menuturkan bahwa stunting diakibatkan pola makan yang tidak seimbang, bahkan kerap disalah artikan masyarakat. Dampaknya kegagalan pada pertumbuhan anak.

“Stunting menjadi masalah sangat penting, bukan saja saja karena kondisi keluarga yang tidak mampu, tak kalah pentingnya pola makan yang salah”, ujarnya.

Terkait pengurangan sampah plastik, Lies membagikan secara gratis tas plastik pakai ulang (Reuseable Bag) kepada seluruh peserta sosialisasi. Dia berharap tidak ada lagi yang menggunakan plastik secara berlebihan, minimal mengurangi dan menjadikan kebiasaan sedini mungkin dengan bijak.

“Kita tidak mau lautan dipenuhi plastik. Bijaklah menggunakan plastik”, tegasnya.

Master of Fisherman jebolan Kyushu University negeri Sakura itu menjelaskan bahaya plastik seperti halnya botol air mineral, didalamnya terkandung mikroplastik yang bisa menyebabkan kanker.

Read:  Wabup Bantaeng Optimis Perubahan APBD 2019 Mampu Maksimalkan PAD

Sosialisasi turut dimeriahkan Sanggar Seni KOMPLEN (Komunitas Pakampong Tulen) yang sengaja diboyong Lies dari Kabupaten Bantaeng tempat dia pernah menjabat sebagai Ketua PKK selama 10 tahun. (*)