AMBAE.co.id – Makassar. Sejumlah pejabat teras Disbudpar Sulsel (Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan turun tangan pada perhelatan Gladi Kotor di Halaman Gedung MULO, Kota Makassar, Senin, 15 Agustus 2022. Diantaranya Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian, dan Hukum (Kasubbag UKH), M Agung yang menjadi leading sector kepanitiaan.
Tampak pula Sekretaris, D Khaddafi, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata, Bruno S Rantetana, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, Patarai A Burhan GS, dan Kepala UPT Taman Budaya Benteng Somba Opu, Yessy Yoanna Ariestiani. Sementara Kepala Sub Koordinator Seksi Promosi Pariwisata bertindak sebagai Komandan Upacara.
Gladi Kotor ini dalam rangka Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77, Rabu mendatang, 17 Agustus 2022. Bruno tampak membimbing pembaca teks Pancasila, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, dan Panca Prasetya KORPRI.
Begitu pula Kasubbag UKH, mengecek cara baris-berbaris Pasukan Pengibar Bendera yang dilatih langsung oleh Jamhur, salah seorang Pengadministrasi Umum di Bidang Pengembangan Pemasaran. Untuk pasukan ini, dipercayakan kepada 3 orang Anggota Satuan Polisi Pamong Praja yang bertugas di Gedung MULO.
“Kita hadirkan teman-teman ini untuk gladi upacara. Tujuannya, supaya upacara 17 nanti, tidak salah, tapi rapi, tertib, dan masing-masing bisa menjalankan tugasnya dengan baik,” jelas Agung.
Sedikitnya 5 kali digelar upacara sejak pagi, terlebih Senin ini tidak dilangsungkan upacara seperti biasa. Berhubung upacara baru akan dilaksanakan pada Rabu lusa.
Upacara berulang kali dimaksudkan agar para pelaksana upacara semakin memahami alur rangkaian upacara. Begitupun dengan cara benar, yang seharusnya mereka tunjukkan pada 2 hari kedepan.
Terbilang lengkap, juga menghadirkan Pembawa Acara ataupun MC, berikut Perwira Upacara yang diambil alih langsung oleh Agung. Sedangkan Inspektur Upacara, untuk sementara dipercayakan kepada Abdi Rasyid.
“Nanti ada Gladi Resik untuk lebih matangnya lagi persiapan kita melaksanakan upacara pada hari H,” kembali diterangkan Agung.
Menariknya lagi, paduan suara dari jajaran Disbudpar Sulsel mulai memperdengarkan lantunan lagu Indonesia Raya berbarengan dengan dikibarkannya bendera ke puncak tiang setinggi 7 meter. Lagu-lagu nasional menyusul, seperti “Syukur” ciptaan Husein Mutahar. (*)