AMBAE.co.id – Makassar. Selasa pagi jelang siang di penanggalan 26 Juli 2022, para pemenang Puteri Cilik atau Puteri Anak Indonesia dan juga Puteri Remaja Indonesia untuk wilayah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) Tahun 2022 menemui Prof Muhammad Jufri di Gedung MULO, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 23, Kelurahan Mangkura, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.
Sebanyak 5 orang Puteri Anak, yakni Andi Ratu Madinah Al Munawarah selaku Juara Puteri Anak Indonesia Sulsel 2022, Fadiyah Fakhirah Talita yang menyabet posisi 1st Runner-up. Berikutnya 2nd Runner-up, Ariqoh Umairah Putri Sumarno, 3rd Runner-up, Ihzatun Nafsyiah, dan 4rd Runner-up, Andi Cytta Talitha Farah Quaneisha.
Sementara 2 orang Puteri Remaja yang hadir menemui Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Provinsi Sulsel, adalah sang Juara Puteri Remaja Indonesia Sulsel 2022, Farah Dynta Dianra Putri dan pemegang 1st Runner-up, Andi Nur Qalbi. Didampingi Regional Director Puteri Cilik Indonesia dan Puteri Remaja Indonesia Provinsi Sulsel, Yulhie Tarebbang dan Founder DD Foundation, Derry Dahlan.
“Tabe’ pak Kadis, hari ini adik-adik datang untuk bersilaturahmi, karena ini bibit-bibit baru, kedepan mau diapakan. Mungkin pak Prof ada pesan-pesan untuk kemajuan pariwisata yang melibatkan para Puteri Cilik dan Puteri Remaja Indonesia Sulawesi Selatan,” jelas Bruno S Rantetana selaku Plh Kepala Bidang Kesenian dan Ekonomi Kreatif.
Lelaki yang definitif menjabat Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata itu berharap event tahunan itu semakin berkualitas dan semakin banyak diminati. Pada akhirnya menggambarkan representatif dari 21 Kabupaten dan 3 Kota yang ada di Sulsel.
“Memang sudah bagus kemarin, cukup banyak yang ikut. Tapi kalau bisa tahun depan semakin banyak lagi,” pinta Bruno kepada panitia.
Menurutnya, panitia mesti mengevaluasi ajang bergengsi yang memuncak pada 24 Juli 2022. Pasalnya, peserta tidak sebanyak yang diharapkan, beberapa daerah absen mewakilkan finalisnya.
“Evaluasi bagi panitia agar lebih mengekspos lagi, agar semakin banyak terwakili,” imbuh lelaki yang akrab disapa BSR.
Yulhie Tarebbang menanggapi dingin permintaan Bruno maupun Prof Jufri. Bahwa promosi pariwisata dengan peran aktif Generasi Z diyakini bisa membantu stakeholder dalam membangkitkan dan mengembangkan sektor unggulan Sulsel tersebut.
Apalagi, ketus Jufri, jika ditambah kehadiran Generasi Y atau Milenial, maka akan lebih banyak elemen bangsa yang peduli terhadap pariwisata. Dimana sektor ini menjadi salah satu penyumbang bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sulsel maupun devisa negara.
“Ini bibit-bibit untuk duta Wisata ta Prof,” kata Yulhie kepada Prof Jufri dengan dialeg Makassar.
Lanjut dia, Disbudpar Sulsel menjadi tumpuan utama atas suksesnya penyelenggaraan Pemilihan Puteri Anak Indonesia dan Puteri Remaja Indonesia di Sulsel. Tak hanya penganggaran, jajaran OPD (Oranisasi Perangkat Daerah) ini benar-benar mengawal seluruh rangkaian kegiatan hingga usai.
“Terima kasih banyak mau menerima kami dengan pintu yang sangat terbuka lebar, mulai dari bulan 12 (Desember) tahun lalu sampai Grand Final. Semua, segala hal kegiatan ini sangat didukung dan disupport luar biasa,” bebernya, disambut riuh tepuk tangan.
Prof Jufri dalam pernyataan resminya menyambut baik sekaligus mengapresiasi panitia dan rombongan yang berkunjung untuk bersilaturahmi. Disebutnya, dengan pertemuan itu menjadi penanda terjaganya kearifan lokal sebagai orang Sulsel yang dihuni Suku Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar.
“Etikanya bagus, kedatangannya hari ini menunjukkan etika Bugis Makassar, Indonesia tentunya pada umumnya. Kami pun yang menjadi leading sector, yang diberikan amanah oleh Pemerintah Provinsi, ada bahan yang bisa kami laporkan. Bertemu di awal, hari ini kita kembali bertemu, Saya kira ini layak disebut sebagai bentuk saling menghargai,” ujar Prof Jufri.
Bahkan, dirinya menyiapkan waktu khusus pada rangkaian kegiatan sebelumnya, menjadi pemateri memberikan pembekalan kepada para finalis. Tak lain, berbagi dan menyatukan pemahaman terkait kepariwisataan agar para Puteri berkontribusi, melakukan promosi melalui ruang-ruang yang relevan saat ini.
“Anak-anak kita ini para promotor pariwisata. Kita punya satu hastag, #KeSulselMaki, bagaimana pariwisata Sulsel ini bangkit dan menjadi salah satu tujuan utama wisatawan. Sulsel surganya pariwisata, semua ada, dari alamnya, bahari, budaya, sport, religi, edukasi, sampai health tourism,” pungkasnya.
Untuk kepentingan promosi, dirinya menantang para jawara Puteri Anak Indonesia dan Puteri Remaja Indonesia, membuat konten video dan juga foto. Disertai narasi yang mampu memikat calon wisatawan lebih tertarik mengunjungi destinasi wisata di seluruh wilayah Sulsel. (*)