AMBAE.co.id – Makassar. Muhammad Jufri, mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan (Disdik Sulsel), mengajak generasi milenial hingga generasi Z untuk mengunjungi museum. Salah satunya Musuem La Galigo yang berlokasi di Kawasan Benteng Rotterdam, Kota Makassar.
Disamping berkunjung, tentu kata dia, banyak manfaat yang akan didapatkan. Generasi milenial pada khususnya dapat lebih mengenal sejarah dan budaya melalui peninggalan benda-benda bersejarah.
“Mengajak masyarakat kita, masyarakat terpelajar, juga kelompok milenial untuk memanfaatkan museum ini sebagai pusat edukasi, pusat belajar tentang sejarah,” imbuh Jufri yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Provinsi Sulsel, Senin (20/06/22).
Bahkan, museum disebutnya sebagai pusat pengembangan karakter. Sekaligus menjadi destinasi wisata karena berkunjung ke museum, ada unsur rekreasi di luar Proses Belajar Mengajar di dalam kelas.
Jufri juga menyampaikan kepada Awak Media usai membuka Saraheran Museum di Grand Maleo Hotel Makassar, kunjungan ke museum sebagai wujud kesyukuran karena daerah ini memiliki peninggalan sejarah yang terjaga hingga kini. Bisa dinikmati dan dipelajari untuk selanjutnya menjadi referensi untuk ragam hal.
“Bersyukurlah kita di Sulawesi Selatan punya peninggalan sejarah yang sangat bagus. Salah satu bentuk kesyukuran kita, menghidupkan kegiatan di museum dengan mengajak masyarakat ke museum,” ujarnya.
Sementara itu, sarasehan museum hari ini ditujukan untuk membuka peluang bagi masyarakat, terutama generasi milenial agar memberi masukan terhadap peningkatan kualitas layanan museum. Mungkin saja, sebutnya, ada ide-ide kreatif yang bisa direplikasi menjadi inovasi.
Sehingga museum tidak menjadikan pengunjung merasa jenuh dengan sekedar melihat saja koleksi yang ada. Namun, bisa berlama-lama menimba ilmu dan pengetahuan karena iklim dan suasananya yang relatif berbeda dari sebelumnya.
“Sarasehan ini dimaksudkan untuk mendapatkan ide-ide, nasehat terhadap upaya-upaya kreatif yang biasa kita lakukan. Konsepnya, dengan mengajak seluruh unsur yang ada, utamanya kelompok milenial ya,” pungkasnya.
Sebelumnya, dalam sambutan yang disampaikan, Jufri mengatakan sarasehan itu mengusung tema “Representasi Museum Dalam Membentuk Karakter Anak Bangsa di Era Milenial”. Kegiatan itu terselenggara berkat prakarsa UPT (Unit Pelaksana Teknis) Museum dan Taman Budaya Disbudpar Sulsel yang memang diberi tanggung jawab mengelola Museum La Galigo.
“Museum berperan sebagai wahana edukasi sejarah bangsa Indonesia bagi generasi muda kita. Musuem adalah cerminan gerakan revolusi mental. Oleh karena itu, kita berharap ada saran terhadap Museum La Galigo untuk melahirkan inovasi,” tutur dia dalam sambutan pembukaan.
Dengan makin membudyaanya generasi milenial memanfaatkan museum sebagai pusat edukasi, maka akan semakin banyak pula pengetahuan yang bisa diserap. Jufri meyakini, akan berdampak terhadap kualitas generasi bangsa ini di masa mendatang.
“Generasi emas kan generasi muda kita yang akan melanjutkan tongkat estafet perjuangan bangsa dan negara ini. Jangan sampai tidak mengenal budaya dan sejarah karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Ini salah satu yang bisa kita lakukan, mengenal dan melestarikan budaya dan sejarah bangsa Indonesia,” kunci Jufri.
Pada kesempatan sama, Kepala Dinas bergelar Professor itu menegaskan agar Kepala UPT Museum dan Taman Budaya beserta jajarannya membangun sinergitas dan kolaborasi bersama Dinas Pendidikan dan Dinas Kebudayaan di 24 Kabupaten/Kota. Lebih khusus Kota Makassar dan beberapa daerah terdekat. (*)