AMBAE.co.id – Semarang. Konflik Israel dan Palestina pada peringatan Isra Mikraj tahun 2022 lalu memicu amarah banyak pihak. Hanya saja peristiwa itu justru tidak menyedot banyak atensi publik dibandingkan konflik yang sedang ramai dibincangkan seminggu terakhir, yakni Rusia dan Ukraina.
Menyoroti hal tersebut, Yayasan Aksi Insan Mulia (AIM) yang berkolaborasi dengan Yayasan Addawa berinisiatif untuk tetap konsisten menunjukkan aksi solidaritas kepada rakyat Palestina.
Hal tersebut dilakukan saat mengadakan tur Talkshow yang bertajuk “Baraa Masoud Roadshow Jateng: Spesial Palestina”. Pada gelar wicara itu, AIM menghadirkan Baraa Masoud yang merupakan Qori internasional dari Gaza, Palestina.
Sebagaimana diketahui pria kelahiran 7 November 1998 itu merupakan penghafal 30 juz Al-Qur’an. Namanya kian dikenal di Indonesia ketika mantan istri Caisar, yakni Indadari menjadikannya sebagai anak angkat.
Tur gelar wicara itu sukses diadakan dari tanggal 1 hingga 6 Maret 2022 di 12 masjid di Jawa Tengah (Jateng) yakni Masjid Nurul Iman Kalitan, Solo dan Masjid Aisyah/Masjid Kotak, Solo pada 1 Maret 2022. Masjid Istiqomah Purbayan, Solo dan Kampung Kesadaran Kang Abid, Semarang pada 2 Maret 2022.
Lanjut ke Masjid Badriyah Dawung, Karanganyar dan Masjid Istiqlal Mandiri Centre, Solo pada 3 Maret 2022. Di tanggal 4 Maret 2022 mengunjungi Masjid Al Muhtadin Ngruki, Solo dan Islamic Centre Karanganyar.
Pada 5 Maret 2022, AIM melanjutkan tur di Kampus Unissula, Semarang dan Masjid Jami’ Jatisari, Semarang. Berakhir di Masjid Agung Ungaran Al Mabrur dan Masjid Al Muhajirin, Ungaran pada 6 Maret 2022.
Suroto selaku Direktur Utama Yayasan AIM mengatakan pihaknya mengadakan kegiatan itu dalam rangka menyambut peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW, yang mana tahun ini jatuh pada tanggal 28 Februari 2022. Selain itu ia berharap umat muslim untuk tidak lupa terus berdo’a dan mendukung rakyat Palestina sekaligus mengajak jama’ah untuk selalu menamalkan Al-Qur’an.
“Kegiatan ini merupakan salah satu aksi yang kami gelar untuk membantu Palestina, sekaligus membangun kepedulian masyarakat terkait kondisi Palestina saat ini. Untuk memberikan motivasi kepada kita agar terus belajar dan mengamalkan Al-Qur’an,” ujar Suroto saat dihubungi melalui WhatsApp.
Dalam tausiyahnya, Baraa Masoud berharap Indonesia sebagai negara yang aman dan indah dapat menjadi negeri penghafal Qur’an yang lebih baik dibandingkan negara asalnya, Palestina, yang setiap hari harus diterpa konflik berkepanjangan.
“Indonesia surganya dunia, negeri yang indah dan aman ini dan merupakan penduduk Islam terbanyak dunia sudah seharusnya menjadi negeri penghafal Qur’an. Tidak seperti Palestina yang setiap hari di bombardier oleh tentara Zionis Israel, tetapi, hampir semua anak-anak di sana Tahfidz,” terang Baraa Masoud. (*)